1.424 Triliun atau 1,72 dari total nilai emisi obligasi di Indonesia pada tahun yang sama yaitu sebesar Rp. 83.005,345 Triliun.
Pada sisi lain, harus diakui bahwa masih terdapat beberapa permasalahan mendasar yang menjadi kendala berkembangnya pasar modal yang berprinsip
syariah di Indonesia. Kendala-kendala dimaksud diantaranya adalah selain masih belum meratanya pemahaman dan atau pengetahuan masyarakat Indonesia tentang
investasi di pasar modal yang berbasis syariah, juga belum ditunjangnya dengan peraturan yang memadai tentang investasi syariah di pasar modal Indonesia serta
adanya anggapan bahwa untuk melakukan investasi di pasar modal syariah dibutuhkan biaya yang relatif lebih mahal apabila dibandingkan dengan investasi
pada sektor keuangan lainnya.
2.4. Dow Jones Islamic Market DJIM Index
Dow Jones Islamic Market DJIM adalah indeks yang pertama kali diperkenalkan di Manama, Bahrain, 1999, sebagai respon dan perwujudan minat
kalangan investor muslim yang besar baik di Amerika maupun di seluruh dunia. Ini termasuk saham-saham dari 34 negara dan cover 10 sektor perekonomian, 18
sektor pasaran, 40 kumpulan industri dan 70 subkumpulan. Pada saat ini, keluarga Pasar Dow Jones Islamic pada indices terdiri dari Indeks Pasar DJ Islamic Market,
DJ Islamic Market Canadian Index, DJ Islamic Market UK Index, DJ Islamic Market Europe Index, dan DJ Islamic Market Asia Pacific Index.
Perintis dan pencetus ide membentuk indeks saham untuk emiten yang basis usahanya sesuai dengan prinsip syariah adalah A. Rushdi Siddiqui. DJIM
kemudian bersanding dengan sembilan indeks yang lain seperti indeks global, indeks negara dan regional, indeks saham-saham unggulan dunia, dan indeks
teknologi global.
2.5 Studi Empiris
Penelitian terdahulu dari Pohan 2005 menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan indeks harga saham gabungan pasca krisis tahun 2000-
2004 dengan menggunakan metode OLS Ordinary Least Square. Penelitian tersebut dimaksudkan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi
perubahan IHSG seperti faktor ekonomi dan faktor non-ekonomi dengan pendekatan analisis fundamental dan analisis teknikal. Khurniawan 2004
menganalisis permodelan risiko berinvestasi pada saham syariah. Penelitian tersebut dilakukan pada saham JII dengan menggunakan metode GARCH.
Metode tersebut dimaksudkan untuk mencari koefisien model yang paling sesuai dengan data. Value at Risk VaR digunakan jika terjadi ketidakhomogenan ragam
dari data tingkat pengembalian dan menduga nilai volatility yang akan datang. Pendugaan volatility menunjukkan seberapa besar harga berfluktuasi dalam suatu
periode waktu.
2.6. Kerangka Pemikiran