4.3. Pengujian Stabilitas VAR
Stabilitas VAR perlu diuji dahulu sebelum melakukan analisis lebih jauh, karena jika hasil estimasi VAR yang akan dikombinasikan dengan model koreksi
kesalahan yang tidak stabil, maka IRF Impuls Response Function dan FEVD Forecasting Error of Variance Decomposition menjadi tidak valid Nugraha,
2006. Untuk menguji stabil atau tidaknya estimasi VAR yang telah dibentuk maka dilakukan VAR stability condition check berupa roots-nya memiliki
modulus lebih kecil dari 1 Lutkepohl dalam Eviews 4 User’s Guide, 2002. Berdasarkan uji stabilitas VAR maka dapat disimpulkan bahwa estimasi VAR
yang akan digunakan untuk analisis IRF dan FEVD stabil. Ringkasan pengujian stabilitas VAR dapat dilihat pada tabel 4.3. Dari tabel tersebut dapat disimpulkan
bahwa model VAR yang dibentuk sudah stabil pada lag optimalnya. Tabel 4.3. Uji Stabilitas Model VAR
Model Kisaran Modulus
LN_JII 0,137457-0,994381
Sumber : Lampiran 4
4.4. Pengujian Kointegrasi
Konsep kointegrasi ini dikemukakan oleh Engle dan Granger pada tahun 1987 sebagai fenomena kombinasi linear daru dua atau lebih variabel yang tidak
stasioner akan menjadi stasioner. Kombinasi linear ini dikenal dengan istilah persamaan
kointegrasi dan
dapat diinterpretasikan
sebagai hubungan
keseimbangan jangka panjang diantara variabel Verbeek dalam Nugraha, 2006. Metode pengujian kointegrasi didasarkan pada metode Johansen.
Pengujian ini dilakukan dalam rangka memperoleh hubungan jangka panjang antar variabel yang telah memenuhi persyaratan selama proses integrasi
yaitu dimana semua variabel telah stasioner pada derajat yang sama yaitu derajat 1 I1. Informasi jangka panjang diperoleh dengan menentukan terlebih dahulu rank
kointegrasi untuk mengetahui berapa sistem persamaan yang dapat menerangkan dari keseluruhan sistem yang ada. Kriteria pengujian kointegrasi pada penelitian
ini didasarkan pada trace-statistics. Apabila nilai trace-statistics lebih besar daripada nilai kritis llima persen maka hipotesis alternatif yang menyatakan
jumlah rank kointegrasi dapat diterima. Hasil pengujian kointegrasi dapat dilihat pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4. Hasil Pengujian Kointegrasi Hypothesized
No. of CEs Eigenvalue
Trace Statistic
5 Percent Critical Value
1 Percent Critical Value
None 0.172296
153.3987 109.99
119.80 At most 1
0.085297 85.70111
82.49 90.45
At most 2 0.046740
53.78347 59.46
66.52 At most 3
0.041795 36.64683
39.89 45.58
At most 4 0.031652
21.36246 24.31
29.75 At most 5
0.021156 9.847653
12.53 16.31
At most 6 0.006106
2.192609 3.84
6.51
Sumber : Lampiran 6 Catatan : Cetak tebal menunjukkan bahwa trace statistics 5 critical value dan terjadi
kointegrasi
Tabel 4.4. tersebut menunjukkan bahwa untuk masing-masing persamaan terdapat minimal dua rank kointegrasi pada taraf nyata lima persen. Informasi
jumlah rank ini akan digunakan sebagai model koreksi kesalahan ECM yang akan dimasukkan ke dalam model VAR menjadi VECM.
4.5. Hasil Estimasi VECM