dibayar, nasabah menentukan jangka waktu dan jumlah aktual yang harus dibayarkan kembali. Kegagalan terjadi ketika 0
≤ Rb ≤ R
1
b. Dengan pilihan bmax yang telah ditentukan ini bank memaksakan dirinya dengan jumlah
maksimum pinjaman yang dapat ia pinjamkan kepada nasabah, bmax,i,e., jumlah total pinjaman pada seluruh nasabah ditentukan oleh bmaxn dimana b adalah
jumlah rata-rata pinjaman dan n adalah nasabah. Kemungkinan terjadinya kegagalan dan kurang efektifnya pelaksanaan kontrak memberikan insentif kepada
bank untuk membatasi penawaran kredit walaupun mereka mempunyai lebih dari cukup untuk memenuhi permintaan dan nasabah akan membayar tinggi suku
bunganya Stiglitz dan Weiss 1981 dalam Nuryartono 2005. Oleh karena itu dari segi pandang nasabah batas kredit yang relevan dalam penawaran bukanlah jumlah
maksimum yang dapat dipinjamkan oleh bank, bmax, tetapi jumlah maksimum yang bank ingin pinjamkan.
2.2.1. Unsur-unsur Kredit
Terdapat beberapa unsur kredit Muljono, 2001 antara lain: 1.
Waktu, yang menyatakan bahwa ada jarak antara saat persetujuan pemberian kredit dan pelunasannya.
2. Kepercayaan, yang melandasi pemberian kredit oleh pihak kreditur kepada debitur, bahwa setelah jangka waktu tertentu debitur akan mengembalikan
sesuai dengan kesepakatan yang sudah disetujui oleh kedua belah pihak. 3. Penyerahan, yang menyatakan bahwa pihak kreditur menyerahkan nilai
ekonomi kepada debitur yang harus dikembalikan setelah jatuh tempo.
4. Risiko, yang menyatakan adanya risiko yang mungkin timbul sepanjang jarak antara saat memberikan dan pelunasannya.
5. Persetujuan dan perjanjian, yang menyatakan bahwa antara kreditur dan debitur terdapat suatu persetujuan dan dibuktikan dengan suatu perjanjian.
Menurut Muljono 2001 ada beberapa Jenis Kredit, diantaranya :
A. Kredit Berdasarkan Tujuan Penggunaannya 1. Kredit konsumtif yaitu, kredit yang digunakan untuk membiayai pembelian
barang-barang atau jasa-jasa yang dapat memberikan kepuasan langsung kepada konsumen. Jenis kredit ini digunakan untuk membiayai hal-hal yang
bersifat konsumtif seperti kredit perumahan, kredit kendaraan serta kredit untuk membeli makanan dan pakaian. Secara tidak langsung kredit
konsumtif akan memberikan efek produktif dengan cara meningkatkan produksi dari barang atau jasa yang telah dibeli oleh peminjam.
2. Kredit produktif yaitu, kredit yang digunakan untuk tujuan-tujuan yang produktif. Kredit ini dipakai untuk membeli barang-barang modal yang
bersifat tetap maupun untuk membiayai kegiatan pengadaan barang yang habis dalam sekali produksi. Kredit produktif dapat dibagi menjadi dua
bagian yaitu, kredit investasi dan kredit modal kerja. Kredit investasi merupakan jenis kredit yang dikeluarkan oleh perbankan untuk pembelian
barang-barang modal. Kredit modal kerja yaitu jenis kredit yang diberikan oleh bank kepada debiturnya untuk memenuhi kebutuhan modal kerja.
B. Kredit Berdasarkan Jangka Waktu Jika dilihat dari jangka waktunya, kredit dapat dibagi menjadi tiga yaitu:
1. Kredit jangka pendek, merupakan kredit yang jangka waktu pembayarannya
maksimal satu tahun. Kredit ini biasanya digunakan untuk membiayai kebutuhan modal kerja.
2. Kredit jangka menengah, merupakan kredit yang jangka waktu
pembayarannya antara satu sampai dengan tiga tahun. Kredit ini biasanya berupa kredit modal kerja dan kredit investasi yang tidak terlalu besar.
3. Kredit jangka panjang, merupakan kredit yang jangka waktu
pembayarannya lebih dari tiga tahun. Kredit ini biasanya digunakan untuk pembelian mesin, pabrik, perumahan dan alat-alat untuk keperluan investasi.
2.2.2. Penilaian Dampak Kredit