Penilaian Dampak Kredit Analisis kredit

1. Kredit jangka pendek, merupakan kredit yang jangka waktu pembayarannya maksimal satu tahun. Kredit ini biasanya digunakan untuk membiayai kebutuhan modal kerja. 2. Kredit jangka menengah, merupakan kredit yang jangka waktu pembayarannya antara satu sampai dengan tiga tahun. Kredit ini biasanya berupa kredit modal kerja dan kredit investasi yang tidak terlalu besar. 3. Kredit jangka panjang, merupakan kredit yang jangka waktu pembayarannya lebih dari tiga tahun. Kredit ini biasanya digunakan untuk pembelian mesin, pabrik, perumahan dan alat-alat untuk keperluan investasi.

2.2.2. Penilaian Dampak Kredit

Dampak penting dari akses terhadap kredit khususnya daerah pedesaan, meningkatkan kesejahteraan manusia melalui penggunaan teknologi baru yang menambah tingginya produktivitas, peningkatan pendapatan, konsumsi makanan dan kalori, serta peningkatan human capital dengan menyediakan pendidikan yang lebih baik Nuryartono, 2005. Sharma dan Buchenrieder 2002 dalam Nuryartono 2005 mengkategorikan dua perbedaan penting dampak kredit, yaitu : 1. Studi dampak manfaat berdasarkan investasi Studi dampak manfaat berdasarkan investasi membandingkan rumah tangga atau individu yang memiliki akses terhadap pasar finansial dengan rumah tangga atau individual yang tidak memiliki. Perbandingan ini mengarah kepada pengontrolan beragam faktor yang secara serempak mempengaruhi kesejahteraan rumah tangga. Keragaman studi dapat diklasifikasikan mencakup dampak terhadap aset-pendapatan-produksi, dampak terhadap jaminan makanan dan dampak terhadap jenis kelamin. 2. Studi dampak manfaat berdasarkan jaminan. Studi ini memfokuskan diri kepada dua bagian, pertama adalah studi yang memfokuskan kepada efek dari rumah tangga untuk mengakses kredit dalam rangka mempermudah konsumsi pada saat mereka menghadapi guncangan pendapatan atau pengeluaran. Kedua adalah studi yang memfokuskan diri kepada penyelidikan dari tipe aktivitas ekonomi bersamaan dengan akses terhadap pasar finansial.

2.2.3. Analisis kredit

Analisis kredit atau penilaian kredit adalah suatu proses yang dimaksudkan untuk menganalisis atau menilai permohonan kredit yang diajukan oleh calon debitur kredit sehingga dapat memberikan keyakinan kepada pihak bank bahwa proyek yang akan dibiayai dengan kredit bank cukup layak Dendawijaya, 2001. Dengan adanya analisis kredit ini dapat mencegah terjadinya default oleh calon debitur. Default adalah kegagalan nasabah dalam memenuhi kewajibannya untuk melunasi kredit yang diterimanya beserta bunga yang disepakati bersama. Suatu cara menganalisis kredit yaitu yang berdasarkan prinsip “6C” Wijaya, 1996, adalah sebagai berikut : 1. Character Dalam melakukan analisis mengenai karakter berkaitan dengan integritas dari calon debitur. Integritas ini sangat menentukan willingness to pay nasabah atas kredit yang telah dinikmatinya. 2. Capital Pembiayaan suatu proyek yang akan dijalankan debitur tidak seluruhnya berasal dari bank, tetapi dibiayai bersama antara bank dan debitur. Oleh karena itu, debitur wajib memiliki sejumlah dana guna dapat berpartisipasi dalam pembiayaan proyeknya. 3. Capacity Capacity adalah penilaian terhadap calon nasabah kredit dalam hal kemampuan memenuhi kewajiban yang telah disepakati bersama. 4. Condition of Economic Dalam rangka proyeksi pemberian kredit, kondisi perekonomian harus pula dianalisis. Kondisi-kondisi tersebut diantaranya : a. Kondisi dari sektor industri dimana proyek akan dibangun. b. Ketergantungan terhadap bahan baku yang harus diimpor. c. Nilai kurs valuta terhadap rupiah d. Peraturan pemerintah yang berlaku e. Kondisi perekonomian secara nasional, regional dan global. f. Kemudahan dalam memperoleh sumber daya. g. Tingkat bunga kredit yang berlaku. 5. Collateral Collateral atau agunan kredit pada umumnya adalah barang-barang yang diserahkan nasabah sebagai jaminan atas kredit yang diterimanya. Agunan kredit merupakan syarat yang harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum permohonan kredit disetujui. 6. Constraints Merupakan faktor hambatan berupa faktor-faktor sosial psikologis suatu daerah atau wilayah tertentu yang menyebabkan tidak terlaksananya suatu proyek.

2.3. Kepuasan