Penyusunan Laporan Gambar 1. Diagram alir metodologi penelitian
2. Studi Pendahuluan
Penelitian dimulai dengan studi pendahuluan yang mencakup perumusan masalah dan tujuan penelitian, serta pencarian literatur yang
relevan dengan cabe. Selanjutnya dilakukan survei awal untuk mengetahui jumlah pedagang cabe giling di pasar tradisional di kota Bogor. Menurut
data Badan Pusat Statistik 2006, pasar tradisional yang terdapat di wilayah kota Bogor ada tujuh yakni Pasar Bogor, Pasar Kebon Kembang, Pasar
Jambu Dua, Pasar Sukasari, Pasar Gunung Batu, Pasar Padasuka, dan Pasar Merdeka.
Berdasarkan observasi yang dilakukan di tujuh pasar tradisional di kota Bogor diperoleh data jumlah pedagang cabe giling di kota Bogor adalah
30 pedagang yang tersebar di tujuh pasar tradisional di kota Bogor. Pedagang yang didata adalah pedagang cabe giling yang berada di dalam
kawasan gedung utama pasar.
3. Survei Kondisi Pedagang Cabe Giling
Pada tahap ini dilakukan survei untuk mengetahui kondisi pasar secara umum melalui pengisian kuisioner Lampiran 1 dan wawancara terhadap
20 orang pedagang cabe giling yang bersedia menjadi responden. Pengumpulan data meliputi profil pedagang usia, tingkat pendidikan, jenis
kelamin, skala usaha jangka waktu menekuni usaha cabe giling, kapasitas produksi, pemasaran, dan kondisi sanitasi cabe giling di pasar. Data
identitas pedagang yang bersedia menjadi responden dapat dilihat pada Lampiran 2, sebaran pedagang cabe giling di kota Bogor dan jumlah
pedagang yang bersedia menjadi responden dapat dilihat pada Tabel 4.
4. Keamanan Pangan Cabe Giling Komersial
Penentuan sampel yang dianalisis berdasarkan keterwakilan tiap pasar dan daya simpan cabe giling yang mereka jual. Data ini diperoleh dari hasil
survei Lampiran 3 sehingga ditentukan pedagang yang akan dijadikan sebagai sampel akan mewakili tiap pasar di kota Bogor dengan daya simpan
yang berbeda-beda. Identitas sampel dapat dilihat pada Lampiran 4. Pengambilan sampel dilakukan dua kali ulangan untuk masing-masing
pedagang dengan selang waktu antara ulangan ke-1 dan ulangan ke-2 adalah dua minggu dari pengambilan sampel ulangan pertama pada pedagang yang
sama. Pengambilan sampel dilakukan pada pagi hari ± pukul 06.00 WIB. Sampel dibawa dari pasar ke Laboratorium Mikrobiologi Departemen Ilmu
dan Teknologi Pangan IPB dengan menggunakan es batu dan rice bucket. Untuk analisis Rhodamin B dilakukan pengambilan sampel untuk ulangan
ke-3 yang dilakukan pada akhir bulan Mei karena variasi data pada ulangan ke-1 dan ke-2 yang tinggi.
Analisis keamanan meliputi analisis pH, kadar natrium benzoat, kandungan zat pewarna Rhodamin B, kadar air serta uji mikrobiologi
jumlah total mikroba TPC, kapang dan kamir, bakteri pembentuk spora, Staphylococcus aureus, E. coli
dan koliform. Analisis dilakukan duplo untuk setiap ulangan.
Tabel 4. Data sebaran pedagang cabe giling di kota Bogor Nomor
Lokasi Berjualan Pedagang
Cabe Giling responden
1 Pasar Bogor
12 5
2 Pasar Kebon Kembang
10 7
3 Pasar Padasuka
1 1
4 Pasar Sukasari
1 1
5 Pasar Gunung Batu
3 3
6 Pasar Jambu dua
1 1
7 Pasar Merdeka
2 2
Total 30
20
5. Studi Penyimpanan