Bereaksi dengan membran sel

15

2. Bereaksi dengan membran sel

Seperti halnya bahan antimikroba antibiotik, komponen aktif dari beberapa jenis tanaman juga dapat berfungsi sebagai bahan antimikroba. Bahan antimikroba alami atau komponen aktif tanaman mempunyai mekanisme penghambatan yang berbeda-beda Cowan, 1999. Menurut Gauthier 2005, senyawa antimikroba akan menghambat sintesa dinding sel, meningkatkan permeabilitas membran dan merusak membran sel. Sifat karakteristik dari minyak atsiri adalah berikatan dengan lipid membran sel bakteri, berpengaruh pada struktur sel dan permeabilitas membran. Kerusakan lebih lanjut dari sel bakteri adalah keluarnya ion-ion yang diikuti dengan kematian sel Prabuseenivasan et al 2006. Senyawa antimikroba alami dari buah berri yaitu fenolik dan asam-asam organik mempunyai aktivitas menghambat pertumbuhan bakteri dengan beberapa cara seperti mengganggu kestabilan membran sitoplasma, permeabilitas membran, menghambat enzim ekstraseluler mikroba dan merusak substrat yang dibutuhkan untuk pertumbuhan mikroba Pimia et al 2004. Daya kerja dari senyawa fenol sebagai senyawa antimikroba adalah dengan membentuk ikatan pada permukaan sel kemudian berpenetrasi ke dalam sel sasaran dengan cara difusi pasif untuk bakteri Gram positif atau untuk bakteri Gram negatif adalah dengan mengganggu ikatan hidrofobik Buck, 2001. Pada konsentrasi rendah, fenolik akan mempengaruhi membran sel sedang pada konsentrasi lebih tinggi akan dapat masuk ke dalam menyerang sitoplasma sel bakteri. Fenolik akan menempel pada membran sel dan menjadi bagian dari membran sel tersebut sehingga akan menyebabkan tergganggunya lapisan fosfolipid dari membran sel Kim et al 1995. Terganggunya lapisan fosfolipid dari membran sel akan menyebabkan perubahan permeabilitas membran yang selanjutnya diikuti dengan kerusakan membran dan keluarnya metabolit seluler seperti protein, asam nukleat dan ion-ion logam Ca 2+ dan K + . Pengaruh lain dari fenolik terhadap membran sel adalah menyebabkan terjadinya denaturasi protein dan liisisnya sel bakteri Prindle dan Wright, 1971. Penghambatan pertumbuhan bakteri diduga berhubungan dengan struktur sel bakteri Ultee et al 2002. 16 Membran sel atau membran sitoplasma berfungsi sebagai pelindung atau penahan dan tersusun atas fosfolipid 70 yang merupakan struktur dasar dari membran dan protein 30 . Adanya kerusakan membran sel maka akan memudahkan asam-asam organik berpenetrasi ke membran sitoplasma dan akan mengakibatkan sel mengalami kebocoran. Aktivitas antimikroba terhadap membran pada umumnya tidak spesifik dan mempunyai spektrum penghambatan yang luas, misalnya alisin atau dialil tiosulfat yang merupakan komponen aktif dari bawang bawang putih dan bawang merah yang diekstrak dengan etanol. Bawang putih dan ekstraknya dengan konsentrasi 0.8 sampai 40 mgml dapat menghambat Bacillus cereus,B. subtilis, S. aureus, L. plantarum, Clostridium botulinum tipe B tidak terhadap tipe E, E. coli, Salmonella Typhi, Pseudomonas pyocyaneus Ress et al 1993 di dalam Unal et al 2000. Katekin, komponen aktif dari teh hijau Camellia sinesis bersifat bakterisidal terhadap bakteri E. coli K 12 strain G6 dan S. aureus ATCC25932 dengan cara berinteraksi dan mengganggu lapisan lipid dari membran sel sehingga akan merusak fungsi membran sel tersebut Ikigai H. et al 1992 Dan sifat bakterisidal katekin lebih efektif terhadap bakteri Gram positif dari pada bakteri Gram negatif. Komponen-komponen aktif dari tanaman seperti karvakrol, akan menyebabkan perubahan kestabilan membran. Karvakrol akan berpengaruh pada komponen membran seperti protein dan lemak, karvakrol akan terakumulasi pada membran sitoplasma sehingga akan terjadi perubahan kestabilan membran yang akhirnya akan menyebabkan kebocoran ion. Bahan-bahan antimikroba tanaman oregano, rosewood dan thyme yang mengandung karvakrol, geraniol dan timol dapat menyebabkan kerusakan membran dan sel mengalami lisis Carson et al 2002. Ultee et al 1999, karvakrol atau komponen alami dari oregano dan thyme akan berinteraksi dengan membran B. cereus dan menyebabkan perubahan permeabilitas membran terhadap H + dan K + ; lemahnya proton motive force dan mengurangi ATP pool sehingga energi ATP tidak terbentuk, yang akhirnya sel akan mengalami kematian. 17 Oregano dan cengkeh mengandung komponen aktif dari golongan fenolik yaitu timol dan eugenol ternyata dapat menyebabkan bakteri E. coli dan B. subtilis mengalami lisis Rhayour, 2003. Komponen fenolik dan asam-asam organik yang merupakan komponen aktif dari buah berri, mempunyai aktivitas antibakteri terhadap bakteri patogen seperti Salmonella dan Staphylococcus dengan mekanisme penghambatan mengganggu kestabilan membran sitoplasma dan terhadap permeabilitas membran Pimia et al 2004.

3. Inaktivasi enzim