pengembangan SDM yang menjamin profesionalitas di bidang penyiaran.
14
KPI adalah lembaga negara yang bersifat independent dengan jumlah keanggotaan meliputi KPI pusat berjumlah 9 orang dan KPI daerah
berjumlah 7 orang. Anggota KPI pusat dipilih oleh DPR RI dan KPI Daerah oleh DPRD Privinsi. Calon anggota KPI dipilih atas usul
masyarakat. Pengawasan terhadap komisi ini dlakukan oleh DPR RI untuk KPI Pusat dan DPRD Provensi untuk KPI Daerah. Sementara, anggaran
KPI berasal dari APBN untuk KPI Pusat dan APBD untuk KPI daerah.
F. Komisi Hukum Nasional KHN
Komisi Hukum Nasional dibentuk berdasarkan Keppres No. 15 Tahun 2000. Komisi yang dibentuk pada zaman pemerintahan Gus Dur
memiliki tugas; a memberikan pendapat atas permintaan presidententang berbagai kebijakan hukum atau direncanakan oleh
Pemerintah tentang masalah-masalah Hukum yang berkaitan dengan kepentingan umum dan kepentingan nasional, b Membantu Presiden
dengan bertindak sebagai pengarah dalam mendesain suatu rencana umum untuk pembaharuan rencana umum untuk pembaharuan di bidang
hukum yang sesuai dengan cita-cita negara hukum dan rasa keadilan, dalam upaya mempercepat penanggulangan krisis hukum dan rasa
keadilan, dalam upaya penegakkan hukum, serta dalam menghadapi tantangan dinamika globalisasi terhadap system hukum di Indonesia.
15
Komisi Hukum Nasional merupakan lembaga non structural yang bertanggung jawab kepada Presiden.
16
Keanggotaan Komisi berjumlah 6 orang terdiri dari seorang Ketua, seorang sekretaris, dan anggota. Adapun
pemberhentian, penambahan, atau pemberhentian ditetapkan oleh Presiden atas usul Komisi.
17
Segala biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas dari kimisi ini dibebankan kepada APBN.
18
Perlu upaya pengintegrasian peran dan wewenang antara KHN dengan instansi yang lain, misalnya dengan BPHN atau dengan Badan
Legislatif DPR.
G. Komisi Perlindungan Anak Indonesia KPAI
Pembentukan Komisi Perlindungan Anak Indonesia merujuk pada Undang-undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Adapaun
pembentukan Komisi ini dilakukan melalui Keppres No. 77 Tahun 2003 tentang Komisi Perlindungan Anak Indonesia. Komisi ini bertugas
melakukan sosialisasi seluruh ketentuan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan perlindungan anak, mengumpulkan data dan
informasi, menerima pengaduan masyarakat, melakukan penelaahan,
14
Pasal 8 ayat 3 UU No. 32 Tahun 2002 tentang penyiaran
15
Pasal 2 Keppres No. 15 tahun 2000 Tentang Komisi Hukum Nasional.
16
Pasal 2 ayat 2 Keppres No. 15 Tahun 2000 tentang Komisi Hukum Nasional.
17
Pasal 4 ayat 1 dean 2 Keppres No. 15 tahun 2000 tentang Komisi Hukum Nasional.
18
Pasal 9 Kepres No. 15 tahun 2000 tentang Komisi Hukum Nasional. © TEAM TEACHING KELAS B Halam an 30 dari 35 halam an
pemantauan, evaluasi, dan pengawasan terhadap penyelenggaraan perlindungan anak. Selain itu komisi ini juga memberikan laporan, saran,
masukan, dan pertimbangan kepada Presiden dalam rangka perlindungan anak.
19
Keanggotaan Komisi terdiri dari seorang ketua, dua orang wakil ketua, seorang sekreatis dan lima orang anggota. Mereka terdiri dari
unsure-unsur pemerintah, tokoh agama, masyarakat, organisasi social, organisasi masyarakat, organisasi profesi, LSM, dunia usaha, dan
kelompok masyarakat yang peduli terhadap perlindungan anak.
20
Keanggotaan Komisi diangkat dan diberhentikan oleh Presiden setelah mendapatkan persetujuan dari DPR dan bekerja untuk masa
jabatan 3 tahun dan sesudahnya dapat dipilih kembali.
21
Segala biaya yang diperlukan Komisi ini dibebankan kepada APBN.
22
H. Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi KKR