Ketua merangkap Anggota dan 5 lima orang Anggota Pasal 6 UU No.5 Tahun 1973.
Anggota Badan Pemeriksa Keuangan diangkat untuk masa jabatan selama 5 lima tahun dan dapat diangkat kembali
sebagai Anggota Badan Pemeriksa Keuangan setiap kali untuk masa jabatan 5 lima tahun Pasal 9 ayat 1 UU No.5
Tahun 1973.
Apabila karena berakhirnya masa jabatan Anggota-anggota Badan Pemeriksa Keuangan akan terjadi kekosongan dalam
keanggotaan Badan Pemeriksa Keuangan, maka masa jabatan Anggota-anggota Badan Pemeriksa Keuangan
diperpanjang sampai terselenggaranya pengangkatan atas sekurang-kurangnya 3 tiga orang Anggota Badan
Pemeriksa KeuanganPasal 9 ayat 2 UU No.5 Tahun 1973.
Untuk menjamin kontinuitas kerja Badan Pemeriksa Keuangan dan tanpa mengabaikan kebutuhan akan
penyegaran, maka untuk setiap pergantian keanggotaan Badan Pemeriksa Keuangan sedapat-dapatnya 3 tigaorang
anggota lama diangkat kembaliPasal 9 ayat 3 UU No.5 Tahun 1973.
Anggota Badan Pemeriksa Keuangan berhentidiberhentikan oleh Presiden Pasal 10 UU No.5 Tahun 1973:
a. karena meninggal dunia; b. atas permintaan sendiri;
c. karena masa jabatannya berakhir; d. karena mencapai usia 65 enam puluh lima tahun;
e. karena tidak dapat lagi secara aktif menjalankan
tugasnya karena sedang menjalani hukuman penjara berdasarkan keputusan pengadilan yang tidak dapat
diubah lagi, karena tindak pidana yang dikenakan ancaman hukuman sekurang-kurangnya 5 lima
tahun;
f. karena tidak memenuhi lagi syarat-syarat tersebut dalam Pasal 8 ayat 2 Undang-undang ini
berdasarkan keterangan Pemerintah; g. karena menurut pertimbangan Mahkamah Agung dan
Dewan Perwakilan Rakyat telah melanggar sumpahjanjinya;
h. karena penyakit jiwa atau penyakit badan atau
ketidak-mampuan yang terus menerus, tidak dapat melakukan kewajibannya dengan baik;
i. karena ternyata melanggar larangan-larangan
tersebut dalam Pasal 11 Undang-undang ini.
4. Beberapa Ketentuan Checks and Balances:
© TEAM TEACHING KELAS B Halam an 14 dari 35 halam an
Badan Pemeriksa Keuangan adalah Lembaga Tinggi Negara yang dalam pelaksanaan tugasnya terlepas dari pengaruh dan
kekuasaan Pemerintah, akan tetapi tidak berdiri di atas Pemerintah Pasal 1 UU No.5 Tahun 1973.
Apabila suatu pemeriksaan mengungkapkan hal-hal yang menimbulkan sangkaan tindak pidana atau perbuatan yang
merugikan keuangan Negara, maka Badan Pemeriksa Keuangan memberitahukan persoalan tersebut kepada
Pemerintah Pasal 3 UU No.5 Tahun 1973. Sehubungan dengan penunaian tugasnya Badan Pemeriksa Keuangan
berwenang meminta keterangan yang wajib diberikan oleh setiap orang, badan instansi Pemerintah atau badan swasta,
sepanjang tidak bertentangan dengan Undang-undang Pasal 4 UU No.5 Tahun 1973.
Badan Pemeriksa Keuangan berkedudukan di lbukota Negara Republik Indonesia Pasal 5 UU No.5 Tahun 1973.
Pasal 30 ayat 1 UU No. 17 Tahun 2003: Presiden menyampaikan rancangan undang-undang tentang
pertanggungjawaban pelaksanaan APBN kepada DPR berupa
laporan keuangan yang telah diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan, selambat-lambatnya 6 enam bulan setelah tahun
anggaran berakhir. Pasal 32 ayat 2 UU No. 17 Tahun 2003: Standar akuntansi
pemerintahan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 disusun oleh suatu komite standar yang independen dan ditetapkan
dengan Peraturan Pemerintah setelah terlebih dahulu mendapat pertimbangan dari Badan Pemeriksa Keuangan.
Pasal 31 ayat 1 UU No. 17 Tahun 2003: GubernurBupatiWalikota menyampaikan rancangan peraturan
daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD kepada DPRD berupa laporan keuangan yang telah diperiksa
oleh Badan Peme- riksa Keuangan, selambat-lambatnya 6 enam bulan setelah tahun anggaran berakhir.
Pasal 14 Ayat 4 UU No.1 Tahun 2004: Dokumen pelaksanaan anggaran yang telah disahkan oleh Menteri Keuangan
disampaikan kepada menteripimpinan lembaga, kuasa bendahara umum negara, dan Badan Pemeriksa Keuangan.
Pasal 15 ayat 4 UU No. 1 Tahun 2004: Dokumen pelaksanaan anggaran yang telah disahkan oleh Pejabat
Pengelola Keuangan Daerah disampaikan kepada Kepala satuan kerja perangkat daerah dan Badan Pemeriksa
Keuangan.
Pasal 55 ayat 3 UU No.1 Tahun 2004: Laporan Keuangan yang dibuat oleh Menteri Keuangan sebagai pengelola fiskal
disampaikan Presiden. Kemudian oleh Presiden disampaikan
© TEAM TEACHING KELAS B Halam an 15 dari 35 halam an
kepada Badan Pemeriksa Keuangan paling lambat 3 tiga bulan setelah tahun anggaran berakhir.
Pasal 56 ayat 3 UU No.1 Tahun 2004: Laporan Keuangan yang dibuat oleh Kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan
Daerah selaku Pejabat Pengelola Keuangan Daerah disampaikan gubernurbupatiwalikota. Kemudian oleh
gubernurbupatiwalikota disampaikan kepada Badan Pemeriksa Keuangan paling lambat 3 tiga bulan setelah tahun
anggaran berakhir.
Pasal 60 ayat 1 UU No. 1 Tahun 2004: Setiap kerugian negara wajib dilaporkan oleh atasan langsung atau kepala
kantor kepada menteripimpinan lembaga dan diberitahukan kepada Badan Pemeriksa Keuangan selambat-lambatnya 7
tujuh hari kerja setelah kerugian negara itu diketahui.
Pasal 62 ayat 1 UU No.1 Tahun 2004: Pengenaan ganti kerugian negaradaerah terhadap bendahara ditetapkan oleh
Badan Pemeriksa Keuangan. Pasal 62 ayat 2 UU No. 1 Tahun 2004: Apabila dalam
pemeriksaan kerugian negaradaerah sebagaimana dimaksud pada ayat 1 ditemukan unsur pidana, Badan Pemeriksa
Keuangan menindaklanjutinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 2 ayat 2 UU No. 15 Tahun 2004: BPK melaksanakan pemerikasaan atas pengelolaan dan tanggung jawab
pemeriksaan keuangan negara. Pengelolaan keuangan negara Pasal 1 angka 6 UU No. 15
Tahun 2004 adalah keseluruhan kegiatan pejabat pengelola keuangan sesuai dengan kedudukan dan kewenangannya,
yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pertanggungjawaban.
Tanggung Jawab Keuangan Negara Pasal 1 angka 7 UU No. 15 Tahun 2004: kewajiban pemerintah untuk pengelolaan
keuanngan negara secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis dan transparan
dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.
Pasal 3 ayat 2 UU No. 15 Tahun 2004: apabila pemeriksaan dilakukan oleh akuntan publik, laporan hasil pemeriksaan wajib
disampaikan kepada BPK. Pasal 5 ayat 2 UU No. 15 Tahun 2004: Standar pemeriksaan
keuangan negara disusun oleh BPK, setelah berkonsultasi dengan pemerintah.
Pasal 6 UU No. 15 Tahun 2004: penentuan obyek pemeriksaan, perencanaan dan pelaksanaan pemeriksaan,
penentuan waktu dan metode pemeriksaan serta penyusunan dan penyajian laporan pemeriksaan dilakukan secara bebas
dan mandiri oleh BPK.
© TEAM TEACHING KELAS B Halam an 16 dari 35 halam an
Pasal 7 ayat 1 UU No. 15 Tahun 2004: dalam merencanakan tugas [emeriksaan, BPK memperhatikan permintaan, saran dan
pendapat DPR, DPD, dan DPRD. Selain itu, BPK dapat mempertimbangakn informasi dari pemerintah, bank sentral,
dan masyarakat Pasal 8 UU No. 15 Tahun 2004.
Pasal 14 UU No. 15 Tahun 2004: apabila dalam pemeriksaan ditemukan unsur pidana, BPK segera melaporkan hal tersebut
kepada instansi yang berwenang sesuai dengan prosedur yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan.
Pasal 17 UU ayat 1 No. 15 Tahun 2004: bahwa laporan hasil pemeriksaan harus disampaikan kepada DPR dan DPD dalam
waktu 2 bulan semenjak diterimanya laporan keuangan pemerintah pusat .
Pasal 17 ayat 2 UU No. 15 Tahun 2004: bahwa laporan hasil pemeriksaan harus disampaikan kepada DPRD dalam waktu 2
bulan semenjak diterimanya laporan keuangan pemerintah daerah.
Pasal 17 ayat 3-5 UU No. 15 Tahun 2004: Hasil pemeriksaan keuangan yang dilakukan oleh BPK disampaikan
kepada Presiden kepala daerah sesuai dengan kewenangannya. Hal yang sama juga dilakukan kepada DPR,
DPDDPRD.
Pasal 20 UU No. 15 Tahun 2004: terdapat kewajiban pihak yang diperiksa pengelolaan keuangannya oleh BPK untuk
menindaklanjuti hasil pemeriksaan BPK. Jika hal itu tidak dilakukan, maka dapat dikenai sanksi administratif sesuai
dengan peraturan perundang-undang di bidang kepegawaian
Pasal 22 UU No. 15 Tahun 2004: apabila BPK menemukan kekurangan kasbarang yang merugikan keuangan
negaradaerah, BPK menetapkan surat keputusan penetapan batas waktu pertanggungjawaban bendahara terhadap
kekurangan tersebut. Bendahara dapat mengajukan keberatan terhadap hal tersebut dalam waktu 14 hari kerja setelah
diterima surat keputusan BPK. Apabila bendahara tidak mengajukan keberatan atau pembelaan dirinya ditolak, maka
BPK menetapakan surat keputusan pembebanan penggantian kerugian negaradaerah kepada bendahara yang
bersangkutan.
5. Issue: