mengajukan RUU kepada DPR dalam bidang hubungan memberikan pertimbangan RAPBN dan RUU dalam bidang pendidikan, pajak, dan agama. pengawasan terhadap pelaksanaan UU di bidang otonomi memberikan pertimbangan dalam pemilihan dalam anggota BPK. Kewenangan: Ke

calon untuk pemilu anggota DPR dan DPRD, sedangkan Calon Independent Pribadi hanya dapat mencalonkan diri untuk pemilihan umum anggota DPD. ƒ Apa yang dimaksud dengan Sistem Proporsional dengan Daftar Terbuka? Lihat Pasal 84 ayat 1 UU No.12 Tahun 2003 tentang Pemilu.

D. DPD : 1. Pengaturan: Pasal 22 c, 22D UUD 1945, UU No.22 Tahun 2003

tentang SUSDUK MPR, DPR, DPD, dan DPRD 2. Kewenangan:

1. mengajukan RUU kepada DPR dalam bidang hubungan

pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainya, serta perimbangan keuangan pusat dan daerah.

2. memberikan pertimbangan RAPBN dan RUU dalam bidang pendidikan, pajak, dan agama.

3. pengawasan terhadap pelaksanaan UU di bidang otonomi

daerah, pembentukan, pemekaran, dan penggabungan daearah, hubungan pusat dan daerah, pengelolaan SDA dan SDE lainnya, APBN, Pajak, Pendidikan, dan Agama.

4. memberikan pertimbangan dalam pemilihan dalam anggota BPK.

3. Keanggotaan: ƒ DPD merupakan salah satu lembaga Negara baru yang

dilahirkan dalam proses amandemen UUD 1945. Lembaga ini akan beranggotakan 4 wakil dari setiap provinsi. Mekanisme pemilihannya pun dilakukan melalui pemilihan umum, akan tetapi sistem yang digunakan adalah dengan sistem distrik karena pemilihan umum untuk anggota DPD hanya akan dilakukan ditingkat provinsi dan berdasarkan wilayah provinsi. ƒ Jumlah anggota DPD secara keseluruhan belum ada karena pada saat ini masih ada beberapa provinsi yang masih dalam proses pembentukan, tetapi yang sudah ditentukan oleh Pasal 22 C ayat 2 UUD 1945 yang menentukan bahwa jumlah maksimal anggota DPD adalah 13 dari anggota DPR. Apabila anggota DPR hasil pemilu 2004 telah ditentukan sebanyak 550, maka jumlah maksimal anggota DPD adalah 183 orang. ƒ Masa jabatan keanggotaannya adalah 5 tahun. 4. Issues: ƒ Menurut Fajrul Falaakh bahwa sistem ketatanegaraan Indonesia menggunakan sistem bicameral yang asimetris pada parlement-nya, apa maksudnya? © TEAM TEACHING KELAS B Halam an 8 dari 35 halam an ƒ Apa rasio yang digunakan sehingga jumlah anggota DPD sebanyak-banyaknya hanya 13 dari anggota DPR dan kekuasaan legislative hanya ada pada DPR? ƒ UU No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No.33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah telah disetujui bersama oleh DPR dan Presiden pada Sidang Paripurna DPR tanggal 29 September 2004. apakah kedua UU ini sah jika melihat kewenangan DPD yang diberikan oleh Pasal 22 C dan 22 D UUD 1945? Jelaskan jawaban saudara yang disertai dengan dasar hukumnya

E. MA : 1. Pengaturan: Pasal 24, 24A UUD 1945, UU No.14 Tahun 1985

tentang Mahkamah Agung jo. UU No. 5 Tahun 2004 tentang Perubahan atas UU No. 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung.

2. Kewenangan:

a. Melaksanakan kekuasaan kehakiman secara umum Pengadilan Negeri, Pengadilan Tata Usaha Negara, Pengadilan Militer, Pengadilan Agama yang ditentukan dalam Pasal 24 ayat 2 UUD 1945. b. Melaksanakan Judicial Review terhadap peraturan perundang-undangan dibawah UU Pasal 24 A UUD 1945 jo. Pasal 31 UU No. 14 Tahun 1945 hasil perubahan UU No. 5 Tahun 2004 .

3. Keanggotaan:

ƒ Jumlah hakim agung paling banyak 60 orang sebagaimana ditentukan dalam Pasal 4 ayat 3 UU No.14 Tahun 1985 hasil perubahan UU No. 5 Tahun 2004. ƒ Hakim agung dipilih oleh DPR dengan berdasarkan usulan dari Komisi Yudisial. Yang kemudian, keanggotaannya diresmikan oleh Presiden. ƒ Pemberhentian sebagai hakim agung: terhormat dan tidak terhormat. ƒ Usia pensiun 65 tahun dan dapat diperpanjang sampai 67 tahun dengan syarat tertentu sebagaimana ditentukan dalam Pasal 11 UU No.14 Tahun 1985 hasil perubahan UU No. 5 Tahun 2004. Ad.a. Pelaksana Kekuasaan Kehakiman umum: ƒ Kekuasaan MA diselenggarakan melalui Pengadilan Negeri, Pengadilan Tata Usaha Negara, Pengadilan Militer, dan Pengadilan Agama. ƒ Kewenangan absolute suatu pengadilan adalah kewenangan suatu pengadilan untuk mengadili suatu perkara yang terdapat unsur pidana, perdata, dan untuk © TEAM TEACHING KELAS B Halam an 9 dari 35 halam an golongan agama lain mengenai perkawinan PN, keputusan administrasi PTUN, Kemiliteran PM, Keagamaan, khususnya Islam PA. ƒ Kewenangan Relatif adalah kewenangan yang berkait dengan wilayah kewenangan suatu pengadilan. Ad.b. Judicial Review ƒ Pengertian hak uji formal dan uji materiil Judicial Review. Hak uji formal adalah hak menguji dari lembaga peradilan untuk menilai apakah suatu peraturan perundang-undangan itu telah dibuat sebagaimana seharusnya menurut UUD, sedangkan hak uji materiil adalah hak menguji dari lembaga peradilan untuk menentukan apakah suatu peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh suatu lembaga Negara itu tidak melampaui wewenang yang diberikan kepada lembaga tersebut. Selain itu hak uji materiil meliputi pula hak menguji tentang nilai rohaniah suatu peraturan perundang-undangan, yaitu apakah suatu peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh suatu lembaga Negara itu sudah logis dan bermanfaat, sehingga secara moral dapat dipertanggungjawabkan. ƒ Menurut UU No. 14 Tahun 1985 sebelum dilakukan perubahan oleh UU No. Tahun 2004, MA hanya dapat menguji secara materiil peraturan perundang-undangan dibawah UU, tetapi menurut peraturan MA No. 1 tahun 1999, MA dapat menguji secara materiil UU walaupun hal tersebut dapat dilakukan jika kasus atau bila ada tuntutan. Jadi bersifat represif. Dengan dilakukannya amandemen terhadap Pasal 24 UUD 1945 dan kemudian menjadi Pasal 24, 24A, 24B, dan 24C, maka kewenangan untuk menguji secara materiil yang ditentukan dalam PerMA No. 1 Tahun 1993 batal secara hukum karena kewenangan menguji suatu UU sudah diberikan ke MK.

4. Issues: