Komisi Ombudsman Nasional KON Komisi Pengawas Persaingan Usaha KPPU

C. Komisi Ombudsman Nasional KON

Komisi ini dibentuk berdasarkan Keppres No. 44 Tahun 2000 tentang Ombudsman, dan saat ini sedang dibahas RUU Komisi Ombudsman. Tugas utama dari komisi ini adalah menyebarluaskan pemahaman mengenai komisi Ombudsman, melakukan koordinasi dan ata kerjasama dengan instansi pemerintah, perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat, para ahli, praktisi, organisasi profesi lainnya. Selain itu Komisi melakukan langkah untuk menindaklanjuti laporan atau informasi mengenai terjadinya penyimpangan oleh penyelenggara negara dalam melaksanakan tugasnya maupun dalam memberikan pelayanan umum. Dalam pelaksanaan keseharian, tugas dan wewenang komisi Ombudsman Nasional dilakukan oleh beberapa sub komisi dan masing- masingkomisi memiliki wewenang yang berbeda-beda. Sub komisi tersebut adalah sub komisi klarifikasi, Monitoring dan Pemeriksaan, Sub Komisi Penyuluhan dan Pendidikan, Sub Komisi Pencegahan dan Sub Komisi Khusus. Ombudsman Nasional dipimpin oleh seorang ketua, dan dibantu oleh seorang wakil ketua, serta anggota yangs semuanya berjumlah sebanyak-banyaknya 9 orang. Anggota Ombudsman dipilih dari para tokoh masyarakat yang dianggap memiliki kemampuan untuk melaksanakan tugas komisi ini. Adapun untuk pertama pembentukannya, pimpinan Ombudsman Nasional ditetapkan dengan keputusan Presiden. Adapun segala biaya bagi pelaksanaan tugas Ombudsman Nasional dibebankan kepada anggaran belanja Sekretariat Negara. Komisi Ombudsman Nasional dibentuk untuk meningkatkan pengawasan terhadap penyelenggaraan negara dan untuk menjamin perlindungan terhadap hak-hak masyarakat. KON lebih banyak berhubungan dengan aparatur penyelenggara negara terutama pemerintah dan peradilan, dalam rangka mendorong penyelenggaraan pemerintah secara bersih dan mempercepat proses penegakan pemberantasan korupsi.

D. Komisi Pengawas Persaingan Usaha KPPU

Komisi ini dibentuk berdasarkan UU No. 51999 dan Keppres No. 751999. Adapun tugas dan wewenang dari Komisi Pengawas Persaingan Usaha KPPU: a menerima laporan masyarakat dan atau dari pelaku usaha tentang dugaan terjadinya praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat, b melakukan penelitian tentang dugaan adanya kegiatan usaha dan atau tindak pelaku usaha yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek momopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat, c melakukan penyidikan dan atau pemeriksaan terhadap kasus dugaan praktek monopoli dan atau usaha tidak sehat yang dilaporkan oleh masyarakat atau pelaku usaha atau menghadirkan pelaku usaha saksi, saksi ahli, atau setiap orang sebagaimana dimaksud huruf e dan huruf f, yang tidak bersedia memenuhi panggilan komisi, d meminta keterangan dari © TEAM TEACHING KELAS B Halam an 28 dari 35 halam an instansi pemerintah dalam kaitannya dengan penyelidikan dan atau pemeriksaan, f memutuskan dan menetapkan ada atau tidak adanya kerugian dipihak pelaku usaha lain atau masyarakat, g memberitahukan putusan komisi kepada pelaku usaha yang diduga melakukan praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat, h menjatuhkan sanksi berupa tindak administrative kepada pelaku usaha yang melanggar ketentuan undang-undang ini. KPPU adalah suatu usaha independent yang terlepas dari pengaruh dan kekuasaan pemerintah seta pihak lain dan Komisi bertanggung jawab kepada Presiden. Komisi ini terdiri dari seorang Ketua merangkap anggota, seorang wakil ketua merangkap anggota sekurang-kurangnya 7 orang anggota. Anggita Komisi diangkat dan diberhentikan oleh Presiden atas persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat. Adapun pembiayaan Komisi ini dibebankan kepada APBN dan atau sumber-sumber lain yang diperbolehkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku. Adapun tujuan dibentuknya Komisi ini adalah untuk menjamin iklim usaha yang kondusif, dengan adanya persaingan yang sehat, sehingga ada kesempatan berusaha yang sama bagi pelaku usaha besar, pelaku usaha menengah, dan pelaku usaha kecil. Selain itu, komisi ini dibentuk juga untuk mendorong terciptanya efisiensi dan efektivitas dalam kegiatan usaha.

E. Komisi Penyiaran Indonesia KPI