2.3 Corporate Social Responsibility CSR
Menurut Untung 2008 memberikan pengertian mengenai Corporate Social Responsibility sebagai berikut:
Corporate Social Responsibility adalah komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang
berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan dan menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian terhadap aspek
ekonomis, sosial, dan lingkungan.
. Tanggung jawab sosial atau Corporate Social Responsibility yang
selanjutnya disingkat menjadi CSR adalah kontribusi sebuah perusahaan yang terpusat pada aktivitas bisnis, investasi sosial dan program philantrophy, dan
kewajiban dalam kebijakan publik Wineberg, 2004. Oleh karena itu, perusahaan harus dapat berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi serta pembangunan
berkelanjutan dan beriringan dengan meningkatkan kualitas hidup tenaga kerja, keluarganya, komunitas lokal, masyarakat luas maupun lingkungan sekitar. Ini
bisa dilakukan dengan cara mengerti aspirasi dan kebutuhan stakeholder dan kemudian berkomunikasi dan berinteraksi dengan para stakeholder.
Corporate Social Responsibility pada dasarnya yaitu suatu konsep dimana perusahaan tidak hanya bertanggung jawab kepada pemegang saham dan atau
pemilik perusahaan tetapi kepada stakeholder atau lingkungan yang terkena dampak dari aktivitas perusahaan. Hal ini sesuai dengan teori stakeholder yang
menyatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas yang hanya beroperasi untuk kepentingannya sendiri namun harus memberikan manfaat bagi stakeholdernya.
Perusahaan harus memperhatikan aktivitas usahanya dengan melakukan praktik CSR.
Hal tersebut didukung oleh Gray. et al., 1995 dalam Chariri dan Ghozali 2007 yang menyatakan bahwa, “kelangsungan hidup perusahaan tergantung
pada dukungan stakeholder dan dukungan tersebut harus dicari sehingga aktivitas perusahaan adalah untuk mencari dukungan tersebut. pengungkapan sosial
dianggap sebagai bagian dari dialog antara perusahaan dengan stakeholder nya.”
Dengan demikian, dengan melakukan kegiatan CSR perusahaan akan mendapat dukungan dari para stakeholder akibat aktivitas perusahaan di tengah-tengah
lingkungan masyarakat. Perusahaan harus menjaga hubungan dengan stakeholdernya dengan
mengakomodasi keinginan dan kebutuhan stakeholdernya, terutama stakeholder yang mempunyai power terhadap ketersediaan sumber daya yang digunakan
untuk aktivitas operasional perusahaan, misal tenaga kerja, pasar atas produk perusahaan dan lain-lain Chariri dan Ghozali, 2007. Salah satu pilihan utama
yang bisa dilakukan perusahaan yaitu dengan melakukan kegiatan CSR. Karena dengan melakukan kegiatan CSR, hubungan antara masyarakat dan perusahaan
akan terjamin dengan harmonis. Sehingga kelangsungan hidup perusahaan menjadi lebih terjaga.
Dauman dan Hargreaves 1992 dalam Hasibuan 2001 menyatakan bahwa tanggung jawab perusahaan CSR dapat dibagi menjadi tiga level sebagai
berikut : 1.
Basic responsibility BR Pada level pertama, menghubungkan tanggung jawab yang pertama dari suatu perusahan yang muncul karena keberadaan
perusahaan tersebut seperti; perusahaan harus membayar pajak, memenuhi
hukum, memenuhi standar pekerjaan, dan memuaskan pemegang saham. Bila tanggung jawab pada level ini tidak dipenuhi akan menimbulkan
dampak yang sangat serius. 2.
Organization responsibility OR Pada level kedua ini menunjukan tanggung jawab perusahaan untuk memenuhi perubahan kebutuhan
stakeholder seperti pekerja, pemegang saham, dan masyarakat di sekitarnya.
3. Sociental responses SR Pada level ketiga, menunjukan tahapan ketika
interaksi antara bisnis dan kekuatan lain dalam masyarakat yang demikian kuat sehingga perusahaan dapat tumbuh dan berkembang secara
berkesinambungan, terlibat dengan apa yang terjadi dalam lingkungannya secara keseluruhan.
Untuk dapat menentukan ruang lingkup dari tanggung jawab sosial, mengidentifikasi isu-isu yang relevan dan menentukan prioritasnya terhadap
tanggung jawab sosial, suatu perusahaan harus dapat mengerti elemen dasar yang terdapat dalam tanggung jawab sosial. Di dalam Global Reporting Initiative
Generation 4 GRI G4 dijelaskan 6 elemen dasar dari praktik CSR yang dapat dilakukan oleh perusahaan, yaitu :
1. Ekonomi Mencakup 4 aspek yang meliputi kinerja ekonomi economic performance,
keberadaan pasar market presence, dampak ekonomi tidak langsung inderect economic impacts, Praktik pengadaan procurement practices.
2. Lingkungan Mencakup bahan materials, energi energy, air water, keanekaragaman
hayati biodivesity, emisi emissions, elfuen dan limbah effluents and waste, produk dan jasa products and services, kepatuhan compliance,
transportasi transport, lain-lain overall, asesmen pemasok atas lingkungan supllier enviromental assesment, mekanisme pengaduan
masalah lingkungan Environmental Grievance Mechanisms. 3. Praktik ketenagakerjaan dan kenyamanan bekerja
Mencakup 9 aspek meliputi kepegawaian Employment, hubungan industrial LaborManagement Relations, kesehatan dan keselamatan kerja
Occupational Health and Safety, pelatihan dan pendidikan Training and Education, keberagamaan dan kesetaraan peluang Diversity and Equal
Opportunity, kesetaraan remunerasi perempuan dan laki-laki Equal Remuneration for Women and Men, asesmen pemasok atas praktik
ketenagakerjaan Supplier Assessment for Labor Practices, mekanisme pengaduan
masalah ketenagakerjaan
Labor Practices
Grievance Mechanisms.
4. Hak asasi manusia Mencakup 10 askpek meliputi investasi invesment, non-diskriminasi non-
dicrimination, kebebasan berserikat dan perjanjian kerja bersama freedom of association and collective bergaining, pekerja anak child labor,
pekerja paksa atau wajib kerja forced or compulsory labor, praktik
pengamanan security practices, hak adat indigenous rights, asesmen assesstment, asesmen pemasok atas hak asasi manusia Supplier Human
Rights Assessment, mekanisme pengaduan masalah hak asasi manusia Human Rights Grievance Mechanisms.
5. Masyarakat Mencakup 7 aspek meliputi masyarakat lokal Local Communities, anti-
korupsi Anti-corruption, kebijakan publik Public Policy, anti persaingan Anti-competitive Behavior, kepatuhan compliance, asesmen pemasok
atas dampak pada masyarakat Supplier Assessment for Impacts on Society, mekanisme
pengaduan dampak
terhadap masyarakat
Grievance Mechanisms for Impacts on Society.
6. Tanggung jawab atas produk Mencakup 5 aspek meliputi kesehatan dan keselamatan pelanggan
Customer Health and Safety, pelabelan produk dan jasa Product and Service Labeling, komunikasi pemasaran Marketing Communications,
privasi pelanggan Customer Privacy, kepatuhan Compliance.
2.4 Pengungkapan CSR