2.8.1. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Pengungkapan CSR
Perusahaan besar akan cenderung mengungkapkan informasi lebih banyak dari pada perusahaan kecil. Terdapat beberapa alasan untuk melakukan hal
tersebut. Pertama untuk mendapatkan legistimasi, perusahaan besar akan melakukan aktivitas sosial lebih banyak agar mempunyai pengaruh terhadap
pihak-pihak internal maupun eksternal yang mempunyai kepentingan terhadap perusahaan. Teori legistimasi menyatakan bahwa perusahaan dapat bertahan
apabila masyarakat disekitar perusahaan merasa bahwa perusahaan melakukan aktivitas bisnisnya sesuai dengan sistem nilai yang dimiliki masyarakat Gray
et.al, 1986 dalam Yuliani, 2003. Kedua, dalam aktivitasnya perusahaan besar juga cenderung menjadi sorotan utama masyarakat. Perusahaan harus mendapat
dukungan para stakeholder yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan khususnya kelompok aktivis yang sangat memperhatikan isu-isu yang
sedang terjadi Sembiring, 2003. Perusahaan besar merupakan entitas yang banyak disorot oleh pasar
maupun publik secara umum. Mengungkapkan lebih banyak informasi merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk mewujudkan akuntabilitas publik. Karena,
pengungkapan sosial yang lebih besar merupakan pengurangan biaya politis bagi perusahaan Hasibuan, 2001. Dengan mengungkapkan kepedulian pada
lingkungan melalui laporan keuangan, maka aktivitas perusahaan dalam waktu panjang akan aman.
Penjelasan lain yang juga sering diajukan adalah karena perusahaan besar memiliki sumber daya yang besar, sehingga perusahaan perlu dan mampu untuk
membiayai penyediaan informasi untuk keperluan internal. Informasi tersebut sekaligus menjadi bahan untuk keperluan pengungkapan informasi kepada pihak
eksternal, sehingga aktivitas perusahaan dalam masyarakat terlegitimasi dengan baik.
Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis pertama yang akan diuji dalam penelitian ini dapat disusun sebagai berikut:
H1 : Terdapat pengaruh positif ukuran perusahaan terhadap pengungkapan
CSR. 2.8.2.
Pengaruh Profitabilitas Terhadap Pengungkapan CSR
Hubungan antara pengungkapan CSR dan profitabilitas perusahaan telah dipostulasikan untuk merefleksikan pandangan bahwa kepekaan sosial membutuhkan
gaya managerial yang sama sebagaimana yang diperlukan untuk dapat membuat perusahaan menguntungkan profitable Bowman dan Haire 1976 dalam Heckston
dan Milne 1996. Pengungkapan CSR merupakan cerminan suatu pendekatan manajemen dalam menghadapi lingkungan yang dinamis dan multidimensional serta
kemampuan untuk mempertemukan tekanan sosial dengan reaksi kebutuhan masyarakat. Dengan demikian, ketrampilan manajemen perlu dipertimbangkan untuk
survive dalam lingkungan perusahaan masa kini Cowen et al., 1987 dalam Heckston dan Milne, 1996.
Heinze 1976 dalam Heckston dan Milne, 1996 menyatakan bahwa profitabilitas merupakan faktor yang memberikan kebebasan dan fleksibilitas kepada
manajemen untuk mengungkapkan pertanggungjawaban sosial kepada pemegang saham. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan maka semakin
besar pengungkapan informasi sosial yang dilakukan oleh perusahan. Dengan
melakukan pengungkapan tanggung jawab sosial diharapkan dapat berbanding lurus terhadap peningkatan laba perusahaan. Karena di saat laba tinggi perusahaan berharap
dengan melakukan pengungkapan CSR akan semakin meningkatkan profit dari perusahaan tersebut.
Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis kedua yang akan diuji dalam penelitian ini dapat disusun sebagai berikut:
H2 : Terdapat pengaruh positif profitabilitas terhadap pengungkapan CSR.
2.8.3. Pengaruh Likuiditas Terhadap Pengunggkapan CSR