perlakuan dengan pembelajaran materi bahan kimia dalam kehidupan menggunakan pembelajaran kontekstual model NHT, dan kelas kontrol diberi
perlakuan pembelajaran reguler menggunakan RPP yang dibuat guru. Kedua kelas dievaluasi hasil belajarnya dengan posttest dan dianalisis hasilnya uji t apakah
terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan diantara keduanya. Untuk mengetahui peningkatan pemahaman materi bahan kimia dalam kehidupan
dilakukan analisis N-gain terhadap data nilai pretest dan posttest. Kelas eksperimen kemudian dihitung ketuntasan klasikalnya dengan menggunakan nilai
akhir yang ditentukan dari nilai posttest, nilai tugas, dan nilai laporan kelompok. Berdasarkan nilai akhir, ditentukan ketuntasan klasikalnya KKM di SMP Negeri
1 Ungaran untuk mapel IPA adalah ≥ 80. Pola dari desain penelitian ini yaitu:
Keterangan : E
: Kelas eksperimen dengan perlakuan pembelajaran kontekstual model NHT
K : Kelas kontrol dengan pembelajaran sesuai RPP yang dibuat guru O
1
: Pretest pada kelas eksperimen sebelum perlakuan dengan pembelajaran kontekstual model NHT
O
2
: Posttest pada kelas eksperimen sesudah perlakuan dengan pembelajaran kontekstual model NHT
X : Pembelajaran kontekstual model NHT pada kelas eksperimen dan pembelajaran reguler sesuai RPP yang dibuat guru pada kelas
kontrol O
3
: Pretest kelas kontrol sebelum pembelajaran sesuai RPP yang dibuat guru
O
4
: Posttest kelas kontrol sesudah pembelajaran sesuai RPP yang dibuat Guru
3.5 Prosedur Penelitian
Langkah-langkah penelitian yang dilakukan meliputi tahapan persiapan, tahap pelaksanaan penelitian, dan tahap analisis data penelitian.
E O
1
X O
2
K O
3
X O
4
1. Kegiatan persiapan
a. Melakukan observasi awal untuk mengidentifikasi masalah dengan cara
observasi situasi pembelajaran di kelas, fasilitas sekolah, meninjau hasil belajar siswa, dan wawancara dengan guru.
b. Menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri dari silabus,
RPP, LDS, soal uji coba, rubrik penilaian tugas, dan rubrik penilaian laporan kelompok.
c. Menyusun angket tanggapan siswa dan lembar wawancara tanggapan guru
berkaitan dengan kegiatan pembelajaran yang diterapkan. d.
Melaksanakan uji coba instrumen test di luar sampel penelitian. Uji coba dilakukan terhadap kelas IX yang sebelumnya telah mendapat pembelajaran
materi bahan kimia dalam kehidupan pada kelas VIII. e.
Menganalisis hasil uji coba instrumen test. Tes dianalisis untuk mengetahui
validitas, reliabilitas, taraf kesukaran soal, dan daya pembeda. Analisis soal dilakukan dengan aplikasi microsoft excel.
1 Validitas butir soal
Untuk mengetahui validitas butir soal digunakan rumus korelasi Product moment sebagai berikut.
Keterangan: r xy
= Koefisien korelasi N
= Jumlah subjek X
= Skor soal yang dicari validitasnya Y
= Skor total XY
= Perkalian antara skor soal dengan skor total Kemudian hasil r
xy
dikonsultasikan dengan harga Product moment dengan taraf signifikan 5 . Jika r
xy
r
tabel
dengan
= 5 maka alat ukur dikatakan valid,
dan apabila sebaliknya maka soal dikatakan tidak valid. Hasil analisis validitas butir soal disajikan pada tabel 3.1 berikut.
Arikunto 2006 Tabel 3.1 Hasil analisis validitas butir soal
No. Validitas Soal
Nomor Soal Jumlah Soal
1. Valid
1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 17, 20, 21,22, 23, 24, 26, 27, 29, 30,
31, 32, 33, 35, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 45
33 soal 2.
Tidak Valid 6, 13, 15, 16, 18, 19, 25, 28, 34, 36,
37, 44 12 soal
Data selengkapnya bisa dilihat pada lampiran 25 dan 29 2
Reliabilitas Untuk mengetahui reliabilitas tes menggunakan rumus KR-21 sebagai berikut:
r
11
=
Vt
K M
K M
K K
. 1
1
Keterangan : r
11
= reliabilitas instrumen K
= banyaknya butir soal M
= skor rata-rata Mean V
t
= variansi total Nilai reliabilitas yang diperoleh kemudian dikonsultasikan dengan r
tabel
product moment, bila r
11
r
tabel
, maka tes bersifat reliabel. Arikunto 2006
Berdasarkan hasil analisis reliabilitas tes dengan rumus tersebut didapatkan hasil r
11
=1,065 r
tabel
=0,413. Maka instrumen test dikatakan reliabel. 3
Taraf Kesukaran Soal Perangkat tes dikatakan baik apabila memiliki tingkat kesukaran yang
seimbang, dalam artian perangkat tes ini tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Untuk mengetahui soal itu mudah atau sukar dapat dilakukan dengan
cara menghitung indeks kesukaran tiap butir soal dengan rumus sebagai berikut.
Dengan: P
= Indeks kesukaran B
= Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar. JS
= Jumlah seluruh peserta tes Klasifikasi indeks kesukaran soal:
Soal dengan P 0,00 sampai 0.30 adalah soal sukar Soal dengan P 0,31 sampai 0,70 adalah soal sedang
Soal dengan P 0,71 sampai 1,00 adalah soal mudah
Arikunto 2009 Tabel 3.2 Hasil analisis taraf kesukaran soal
NO Kriteria tingkat
kesukaran soal Nomor soal
Jumlah soal
1 Sedang
1, 2, 5, 7, 9, 10, 12, 13, 15, 16, 17, 18, 20, 25, 26, 27, 30, 33, 34, 35, 37, 38, 41,
42, 43 25
2 Mudah
3, 4, 6, 8, 11, 14, 19, 23, 31, 39, 44 11
3 Sukar
21, 22, 24, 28, 29, 32, 36, 40, 45 9
Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 27 dan 29 4
Daya Pembeda Daya pembeda soal adalah kemampuan soal untuk membedakan antara siswa
yang pandai dengan siswa yang kurang pandai Arikunto, 2009. Soal dikatakan memiliki daya pembeda yang baik apabila dijawab benar oleh
kebanyakan siswa yang pandai dan dijawab salah oleh siswa yang kurang pandai. Untuk menghitung daya pembeda tiap soal dengan menggunakan
rumus: Keterangan :
D = daya pembeda soal
J
A
= banyaknya siswa kelompok atas J
B
= banyaknya siswa kelompok bawah B
A
= banyaknya siswa kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar
B
B
= banyaknya siswa kelompok bawah yang menjawab soal
B A
B B
A A
P P
J B
J B
D
itu dengan benar P
A
= proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar P
B
= proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Kriteria daya pembeda adalah sebagai berikut:
D = 0,71-1,00 : baik sekali
D = 0,41-0,70 : baik
D = 0,21-0,40 : cukup
D = 0,00-0,20 : jelek
Jika D = negatif, soalnya tidak baik, jadi soal tidak digunakan dalam
penelitian. Arikunto 2009
Hasil analisis daya beda soal disajikan pada Tabel 3.3 berikut. Tabel 3.3 Hasil analisis daya pembeda soal
No. Kriteria daya
pembeda Nomor soal
Jumlah soal
1 Baik Sekali
17, 27 2 soal
2 Baik
1, 4, 5, 7, 9, 12, 14, 20, 21, 24, 25, 26, 30, 32, 33, 35, 40, 41, 42, 43
20 soal 3
Cukup 2, 3, 8, 10, 11, 13, 16, 22, 23, 29, 31, 34, 38,
39, 45 15 soal
4 Jelek
6, 15, 18, 19, 28, 36, 37, 44 8 soal
Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 28 dan 29 5
Menentukan soal yang digunakan Soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal yang memenuhi syarat
yaitu valid dan reliabel, serta memiliki daya pembeda dengan kriteria cukup, baik, dan baik sekali. Keseluruhan soal yang digunakan meliputi 50 soal
dengan tingkat kesukaran sedang dan masing-masing 25 untuk soal dengan tingkat kesukaran sukar dan mudah. Berdasarkan hasil uji coba, soal yang
akan digunakan dalam penelitian ini disajikan pada tabel 3.4 berikut. Tabel 3.4 Soal yang digunakan
Keterangan Nomor butir soal
Jumlah
Digunakan 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 17, 20, 21, 22, 23,
24, 26, 27, 29, 31, 32, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 45 30
Tidak digunakan 6, 13, 15, 16, 18, 19, 25, 28, 30, 33, 34, 35, 36, 37, 44
15
Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 29
2. Kegiatan Pelaksanaan
Pada kelas eksperimen, pembelajaran dilaksanakan sebagai berikut: a.
Melakukan pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa b.
Melaksanakan pembelajaran sesuai RPP yang dikembangkan pembelajaran kontekstual model Numbered Heads Together NHT.
c. Memberikan posttest untuk mendapatkan nilai posttest yang hasilnya
dibandingkan dengan kelas kontrol dan sebagai salah satu komponen menentukan nilai akhir untuk menentukan ketuntasan klasikal.
d. Memberikan angket tanggapan siswa untuk mengetahui tanggapan siswa
terhadap pembelajaran yang diterapkan. e.
Melakukan wawancara dengan guru untuk mengetahui tanggapan guru terhadap pembelajaran kontekstual model Numbered Heads Together NHT
yang diterapkan. Pada kelas kontrol, pembelajaran dilaksanakan sebagai berikut:
a. Melakukan pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa. b. Melakukan pembelajaran sesuai RPP yang dibuat oleh guru dengan pendekatan
saintifik. c. Memberikan posttest untuk mendapatkan nilai posttest yang akan dibandingkan
hasilnya dengan kelas eksperimen.
3.6 Data dan Metode Pengambilan Data