Tabel 4.1 Luas Wilayah, Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Kota di Provinsi
Aceh Tahun 2012
No Kabupaen.Kota
Luas Wilayah
Jumlah Penduduk
Kepadatan Penduduk
Km² Jiwa Km²
1 Kab. Simeulue
1.827,35 82.762
48 2
Kab. Aceh Singkil 1.858,03
107.781 58
3 Kab. Aceh Selatan
4.176,59 208.002
50 4
Kab. Aceh Tenggara 4.169,63
184.150 44
5 Kab. Aceh Timur
5.427,09 380.876
40 6
Kab. Aceh Tengah 4.454,04
182.680 71
7 Kab. Aceh Barat
2.758,72 182.495
66 8
Kab. Aceh Besar 2.902,56
371.412 128
9 Kab. Pidie
3.169,24 393.225
124 10 Kab. Bireuen
1.796,31 406.083
226 11 Kab. Aceh Utara
2.694,66 549.370
204 12 Kab. Aceh Barat Daya
1.882,05 131.087
70 13 Kab. Gayo Lues
5.549,91 82.962
15 14 Kab. Aceh Tamiang
2.119,73 261.125
123 15 Kab. Nagan Raya
3.544,91 146.243
41 16 Kab. Aceh Jaya
3.877,25 82.172
21 17 Kab. Bener Meriah
1.904,01 128.538
68 18 Kab. Pidie Jaya
947,95 138.415
146 19 Kota. Banda Aceh
56,17 238.784
4.251 20 Kota. Sabang
122,09 31.782
260 21 Kota. Langsa
203,41 154.722
761 22 Kota. Lhokseumawe
153,44 178.561
1164 23 Kota. Subussalam
1.175,71 70.707
60 Provinsi.Aceh
56.770,81 4.693.934
83 Sumber: BPS, 2013
4.1.2 Perkembangan Dana Otonomi Khusus Aceh
Dengan status otonomi khusus yang dimilikinya, Aceh memiliki keistimewaan dalam hal keuangan. Keistimewaan provinsi Aceh dalam hal
keuangan adalah dengan adanya transfer pemerintah pusat kepada provinsi Aceh dalam bentuk dana otonomi khusus. Dalam perkembangannya, dana otonomi
khusus telah menjadi sumber pendapatan terbesar bagi provinsi Aceh. Sejak tahun 2002 hingga 2007 Aceh telah mendapatkan dana otonomi khusus yang bersumber
dari tambahan dana bagi hasil DBH untuk sumberdaya alam Migas sebesar 55 untuk minyak bumi dan 40 untuk gas alam. Namun dengan dana yang
bersumber dari tambahan DBH Migas besaran dana otonomi yang didapat menjadi fluktuatif dimana pada tahun 2002 dana yang didapat mencapai 1,3
trilyun Rupiah dan 1,36 trilyun Rupiah pada 2003 namun turun menjadi sekitar 746 milyar Rupiah pada 2004. Pada tahun 2005 dana yang didapat mencapai 1,5
trilyun Rupiah namun terus menurun menjadi sekitar 1,2 trilyun Rupiah pada 2006 dan 613 milyar Rupiah pada 2007.
Melalui UU No. 11 Tahun 2006, terjadi perubahan dalam hal sumber dana otonomi khusus Aceh dimana Aceh mendapatkan dana otonomi khusus yang
besarnya setara dengan 2 alokasi dana alokasi umum DAU nasional yang diberikan sejak 2008 hingga tahun ke- 20. Besarnya dana otonomi khusus yang
didapat sejak 2008 cenderung meningkat karena mengikuti trend DAU nasional yang juga terus naik. Pada tahun 2008 dana yang didapat mencapai 3,59 trilyun
Rupiah dan terus meningkat hingga mencapai 6,2 trilyun Rupiah atau 65,1 dari total pendapatan daerah Aceh pada tahun 2013, hingga mencapai nilai 7,2 trilyun
Rupiah pada tahun 2014. Perkembangan dana otonomi khusus provinsi Aceh dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Gambar 4.1 Grafik Perkembangan Dana Otonomi Khusus Provinsi Aceh
Tahun 2004-2014 Dalam Trilyun Rupiah
Sumber: Data Dinas Keuangan Aceh dan DJPK, 2014
4.1.3 Perkembangan Alokasi Belanja Modal