Aspek Kelancaran Kelas Eksperimen

Siswa yang meperoleh nilai di bawah nilai ketuntasan dilihat pada lampiran ketika bermain peran belum berekspresi dengan baik. Hal ini dapat terlihat dari beberapa siswa yang tidak memandang lawan bicara. Adapula siswa yang menunduk dan tidak memperhatikan lawan bicara. siswa Siswa yang memperoleh nilai di atas KKM, ketika bermain peran sudah banyak yang menatap lawan bicara, tidak menengok ke kanan dan ke kiri thingk-thinguk. Siswa sudah bisa mempraktikan sesuai dengan peran yang diperoleh.

4.1.1.6 Aspek Kelancaran Kelas Eksperimen

Penskoran aspek kelancaran berbicara berdasarkan lancar dan tidaknya siswa ketika berbicara. Siswa dikatakan lancar berbicara apabila siswa ketika berbicara tanpa pengulangan-pengulangan dalam pengucapan kata. Hasil perolehan skor aspek kelancaran berbicara dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.10 Perolehan Skor Aspek Kelancaran Kelas Eksperimen No Kategori Nilai Frekuensi Prosentase Rata-rata 1. Tuntas ≥ 70 27 96 87,1 Tuntas 2. Tidak Tuntas 70 1 4 Jumlah 28 100 Berdasarkan tabel 4.10, dapat diketahui nilai siswa aspek kelancaran pada kelas eksperimen. Secara klasikal tidak ada siswa yang gagal atau kurang dari KKM. Siswa yang tidak tuntas hanya 1 siswa 4 dan sebanyak 27 siswa 96 tunatas dalam aspek kelancaran. Sebanyak 28 siswa tuntas pada aspek kelancaran dengan nilai rata-rata sebesar 87,1. Nilai tersebut berkategori tuntas karena sudah melebihi nilai KKM sebesar 70. Pada keterampilan berbicara aspek kelancaran sebagian besar siswa telah berbicara dengan lancar, namun masih ada siswa yang yang mengalami hambatan. Hambatan tersebut yaitu siswa kurang lancar dan masih menghafal kata yang akan diucapkan, serta lamban sehingga kurang lancar dan nilai yang diperoleh di bawah batas ketuntasan. Siswa yang memperoleh nilai di atas batas tuntas ketika berbicara tidak terjadi pengulangan maupun pemenggalan kata dan kalimat. Siswa tidak mengalami hambatan seperti penjedaan yang lama. Berdasarkan beberapa uraian yang telah disampaikan di atas, dapat disimpulkan bahwa menggunakan model pembelajaran generatif berbasis konteks dapat membantu siswa dalam keterampilan berbicara. Pemutaran video pembelajaran yang berbasis konteks merangsang siswa menemukan ide, menghubungkan pengetahuan yang telah dimiliki dan mengaplikasikannya dalam diskusi kelompok. Berdasarkan media pembelajaran, siswa mempunyai gambaran dan bayangan mengenai hal-hal yang harus dilakukan ketika bemain peran bersama teman satu kelompok di depan kelas. Siswa mempraktikan peran masing- masing sesuai dengan yang telah didiskusikan dalam kelompok.

4.1.2 Keterampilan Berbicara Kelas Kontrol

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MODEL EVALUASI MENDENGARKAN WACANA NON SASTRA PEMBELAJARAN BAHASA JAWA SMA BERBASIS INTEGRATIF KOMUNIKATIF

0 29 107

MODEL EVALUASI BERBICARA PEMBELAJARAN BAHASA JAWA SMA BERBASIS INTEGRATIF KOMUNIKATIF

0 36 119

Implementasi Model Pembelajaran Integratif Eksploratif Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di SMP

0 3 20

PENINGKATAN KOMUNIKASI BELAJAR MATEMATIKA SMP DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL Peningkatan komunikasi belajar matematika dengan penggunaan strategi pembelajaran kontekstual (PTK Pada Kelas VIII C Semester Genap SMP Negeri 1 GATAK).

0 0 15

PENINGKATAN KOMUNIKASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL Peningkatan komunikasi belajar matematika dengan penggunaan strategi pembelajaran kontekstual (PTK Pada Kelas VIII C Semester Genap SMP Negeri 1 GATAK).

0 1 16

PENINGKATAN KOMUNIKASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BAGI SISWA Peningkatan Komunikasi Dan Hasil Belajar Matematika Dengan Strategi Pembelajaran Kontekstual Bagi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Kartasura Tahun 2012/2

0 1 17

PENDAHULUAN Peningkatan Komunikasi Dan Hasil Belajar Matematika Dengan Strategi Pembelajaran Kontekstual Bagi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Kartasura Tahun 2012/2013.

0 1 8

PENINGKATAN KOMUNIKASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BAGI SISWA Peningkatan Komunikasi Dan Hasil Belajar Matematika Dengan Strategi Pembelajaran Kontekstual Bagi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Kartasura Tahun 2012/2

0 1 15

PENINGKATAN MOTIVASI DAN KETERAMPILAN BERBICARA DALAM BAHASA JAWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 2 JIKEN BLORA.

0 1 14

Strategi Pembelajaran Kontekstual

0 0 3