lxiv
3.3.2 Reliabilitas
Reliabilitas memiliki pengertian bahwa suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk dapat dipergunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrument sudah cukup baik Arikunto, 2006:178. Menentukan reliabilitas soal pilihan ganda, digunakan rumus KR-20, yaitu:
2 2
11
S pq
S 1
n n
r
,
Arikunto, 2006:100. Keterangan:
11
r
= Reliabilitas tes secara keseluruhan, p
= Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar, q
= Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah q=1-p,
pq
= Jumlah hasil perkalian antara p dan q, n
= Banyaknya item, S
= Standar deviasi dari tes standar deviasi adalah akar varians. Kriteria koefisien reliabilitas:
0,00 – 0,20 : rendah sekali
0,21 – 0,40 : rendah
0,41 – 0,70 : sedang
0,71 – 1,00 : sangat tinggi
Arikunto, 2006:109. 49
lxv
B A
B B
A A
P P
J B
J B
D
Kriteria reliabel tidaknya soal tes dapat dianalisis dengan cara membandingkan
11
r
dengan harga
tabel
r yang sesuai pada tabel harga product
moment dengan taraf signifikan 5. Hasil perhitungan
reliabilitas soal uraian dengan n = 35 dan taraf nyata α = 5 diperoleh r
tabel
= 0,301 dari daftar kritik r product moment. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh r
11
= 0,679 maka dapat disimpulkan bahwa hasil tes ujicoba reliabel dikarenakan nilai r
11
r
tabel
. Perhitungan lebih jelasnya dapat dilihat di Lampiran 3.
3.3.3 Daya Pembeda
Menurut Arikunto 2006:79 yang dimaksud dengan daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara peserta didik yang
berkemampuan tinggi dengan peserta didik yang berkemampuan rendah. Daya beda dicari dengan mengambil 50 skor teratas sebagai kelompok atas J
A
dan 0 skor terbawah sebagai kelompok bawah J
B
. Rumus yang digunakan untuk pilihan ganda:
Arikunto, 2006:213-214. Keterangan:
D = Daya pembeda,
J
A
= Banyaknya peserta kelompok atas, J
B
= Banyaknya peserta kelompok bawah, 50
lxvi B
A
= Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar,
B
B
= Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar,
A A
A
J B
P
= Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar,
B B
B
J B
P
= Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar. Mengetahui soal-soal yang akan dipakai berdasarkan daya pembeda soal,
digunakan klasifikasi sebagai berikut: D : 0,00
– 0,20 : jelek poor, D : 0,20
– 0,40 : cukup satisfactory, D : 0,40
– 0,70 : baik good, D : 0,07
– 1,00 : baik sekali excellent, D : negatif, semuanya tidak baik.
Arikunto, 2006:218. Hasil perhitungan t dikonsultasikan dengan t
tabel
, dengan dk = n
1
– 1 + n
i
– 1 dan taraf signifikansi 5, jika t
hitung
t
tabel
maka daya beda soal tersebut signifikan Arifin, 1991:141.
Hasil perhitungan uji coba soal, jumlah butir soal dengan kriteria sangat jelek, jelek, cukup, baik dan sangat baik dapat dilihat pada Tabel 3.3 berikut ini:
51
lxvii
Tabel 3.3 Hasil Perhitungan Analisis Daya Beda Item Soal Uji Coba
No. Daya Beda
Butir Soal Jumlah
1 Sangat Jelek
- -
2 Jelek
6, 10, 15, 16, 20, 25, 28, 30, 31 dan 35 10
3 Cukup
1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 11, 12, 13, 14, 17, 22, 23, 24, 26, 29, 33 dan 34
19
4 Baik
9, 18, 19, 21, 27 dan 32 6
5 Sangat Baik
- -
Sumber: Data Penelitian yang Diolah Tahun 2011 pada Lampiran 4
Perbandingan persentase soal yang memiliki daya beda jelek : cukup : baik ialah 10:19:6. Perhitungan tersebut diperoleh DP = 0,24 yang berarti item 1
termasuk dalam kriteria daya beda cukup.
3.3.4 Tingkat Kesukaran Soal