tersebut disederhanakan, antara aktan dan fungsi bersama-sama, berhubungan untuk membentuk struktur cerita, yakni cerita utama atau struktur cerita pusat.
2.3 Kerangka Berpikir
Cerbung Salindri Kenya Kebak Wewadi merupakan salah satu cerbung yang dimuat di majalah Panjebar Semangat. Cerbung tersebut menceritakan
keanehan yang dimiliki oleh seorang gadis yang bernama Salindri. Cerbung Salindri Kenya Kebak Wewadi merupakan karya sastra yang mempunyai struktur.
Sebagai karya sastra yang mempunyai stuktur, cerbung Salindri Kenya Kebak Wewadi memiliki bagian-bagian yang dapat dikaji dengan menggunakan teori
strukturalisme. Teori strukturalisme yang dapat digunakan dalam menganalisis cerbung Salindri Kenya Kebak Wewadi adalah teori strukturalisme yang
dikemukakan oleh A. J. Greimas. Dalam teori strukturalisme Greimas, karya sastra dijabarkan ke dalam skema aktan dan struktur fungsional yang kemudian
dikorelasikan sehingga membentuk struktur cerita utama. Cerbung Salindri Kenya Kebak Wewadi mempunyai keistimewaan yang
ditinjau dari hubungan para tokohnya. Peran para tokoh dalam cerbung Salindri Kenya Kebak Wewadi dapat dianalisis ke dalam skema aktan dan struktur
fungsional. Skema aktan dan struktur fungsional tersebut, kemudian dapat dikorelasikan sehingga membentuk struktur cerita utama. Dengan menganalisis
cerbung Salindri Kenya Kebak Wewadi ke dalam skema aktan dan struktur fungsional, maka makna dari cerbung tersebut dapat diketahui secara menyeluruh
serta dapat diketahui hubungan para tokohnya dengan jelas.
26
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini berisi hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian, yaitu: pendekatan penelitian, sasaran penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data. Masing-
masing akan diuraikan secara rinci.
3.1 Pendekatan Penelitian
Pendekatan teoritis yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan objektif dengan metode struktural. Pendekatan objektif memandang karya sastra
sebagai dunia otonom yang dapat dilepaskan dari pencipta dan lingkungan sosial- budaya zamannya, sehingga karya sastra dapat dianalisis berdasarkan strukturnya
Sudikan, 2001:6. Pendekatan objektif adalah pendekatan yang menitikberatkan atau bertumpu pada karya sastra itu sendiri dan digunakan untuk mengungkap
unsur-unsur dalamnya yang dikenal dengan analisis instrinsik. Konsekuensi logis yang ditimbulkan adalah mengabaikan bahkan menolak segala unsur ekstrinsik,
seperti aspek historis, sosiologis, politis, dan unsur-unsur sosiokultural lainnya, termasuk biografi. Pemahaman dipusatkan pada analisis terhadap unsur-unsur
dalam dengan mempertimbangkan keterjalinan antarunsur di satu pihak, dan unsur-unsur dengan totalitas di pihak yang lain Ratna 2004:73.
Pendekatan objektif digunakan karena penelitian ini akan mengungkapkan unsur-unsur yang membangun dalam sebuah cerita. Dalam hal ini unsur yang