Aktan 22 Struktur Aktansial dan Struktur Fungsional Cerbung Salindri

Nggegem pistul kanthi patrap siap tembak, Santosa diamping-ampingi Jonet mlipir-mlipir. Lawang gebyog kang minep diduwa lon-lonan migunakake pucukan lop pistol. ‘Menggenggam pistol dengan posisi siap tembak, Santosa didampingi Jonet berjalan perlahan. Pintu gebyog yang tertutup dibuka pelan-pelan menggunakan pucuk lop pistol.’

4.1.22 Aktan 22

Skema Aktan 22: Kyai Gandrik sebagai Subjek Situasi awal pada skema aktan 19 dimulai ketika anjing gaib menyerang Jimat Subarkah dan pasukannya di rumah Wicitrasoma. Hal tersebut terdapat dalam kutipan berikut ini. Monster kuwi nggero nggeterake empyak. Gentheng omahe Wicitra nganti mawut morak-marik. Jimat mendhak endha. Kurang prayitna Santosa, Jonet, Jarot, sarta Zaini tiba pating glimpung kesampluk swiwine makhluk medeni kasebut. ‘Monster itu meraung menggetarkan rangka atap. Genting rumah Wicitra sampai berhamburan berantakan. Jimat menunduk rendah. Kurang waspada Santosa, Jonet, Jarot, serta Zaini jatuh bertindihan terkena sayap makhluk menakutkan tersebut.’ Penyerangan anjing jadi‐jadian pengirim Jimat Subarkah dan anggota kepolisian penolong Kyai Gandrik subjek Kekuatan anjing jadi ‐jadian penentang Ø penerima Anjing jadi‐jadian objek Tahap kecakapan pada transformasi ditandai dengan datangnya Kyai Gandrik di tengah-tengah situasi mencekam akibat munculnya anjing jadi-jadian yang menyerang Jimat Subarkah dan anggota polisi lainnya. Hal tersebut terdapat dalam kutipan berikut ini. “Kyai Gandrik…” panguwuhe Jimat saka ndhuwur pendhapa. Kyai Gandrik ngawe. Kanthi ngati-ati Jimat nyoba nyedhak dikawal Jonet, Jarot, lan Zaini sinambi ndhabyang Santosa kang nandhang tatu tangane. ‘”Kyai Gandrik…” panggil Jimat dari atas pendapa. Kyai Gandrik melambai. Dengan hati-hati Jimat mencoba mendekat dikawal Jonet, Jarot, dan Zaini sambil menuntun Santosa yang terluka di tangannya.’ Tahap utama pada transformasi terjadi ketika Kyai Gandrik berusaha menyerang anjing gaib dengan kekuatan yang dimilikinya karena anjing tersebut menyerang Jimat dan para anggotanya. Hal tersebut terdapat dalam kutipan berikut ini. Obahe Jimat sakanca narik kawigatene monster. Kewan nggegirisi kuwi noleh. Binarung jerite kang cumengkling landhep mbolong kendhangan kuping, dajal mau ngabruk Jimat. Ngungkuli thathit Kyai Gandrik mlumpat aweh pengayoman. Tekene disabetake. ‘Bergeraknya Jimat dan teman-temannya menarik perhatian monster. Hewan mengerikan itu menoleh. Disambung jeritannya yang nyaring tajam seakan melubangi gendang telinga, dajal tadi menabrak Jimat. Melebihi petir Kyai Gandrik melompat memberikan perlindungan. Tongkatnya disabetkan.’ Tahap kegemilangan pada transformasi terjadi ketika kekuatan Kyai Gandrik belum bisa memusnahkan anjing gaib. Setelah melepaskan kekuatannya, Kyai Gandrik terlempar jauh. Para anggota polisi tadi berusaha membantu dengan menembak anjing gaib. Pada tahap ini Kyai Gandrik tidak berhasil membunuh anjing jadi-jadian karena kekuatan anjing jadi-jadian lebih kuat. Hal tersebut terdapat dalam kutipan berikut ini. Jleguur Tempuking kekuwatan kekarone nuwuhake swara pindha gunung kawelagar. Kyai Gandrik keglundhung sawetara adoh. Dene si monster mung kasurung mung sapecak. Jimat mlayoni Kyai Gandrik kang krekelan tangi. Getih netes saka lambene. Jarot, Jonet sarta Zaini tanpa diaba genti maju. ‘Jleguur Bertemunya kekuatan keduanya menimbulkan suara seperti gunung meletus. Kyai Gandrik terlempar jauh. Sedangkan si monster hanya terdorong beberapa petak saja. Jimat berlari menghampiri Kyai Gandrik yang sedang berusaha bangun. Darah menetes dari bibirnya.’ Situasi akhir pada skema aktan 22 ditandai dengan Jimat Subarkah meminta bantuan dari pasukan Brimob yang telah dipersiapkan. Jimat merasa lega dengan datangnya bantuan dari Brimob dan melanjutkan menyerang anjing gaib. Hal tersebut terdapat dalam kutipan berikut ini. Tekane bala bantuan rada gawe ayem atine Jimat Subarkah. Migunakake tangan aweh aba-aba sandi, Jimat ngatur pasukan Brimob pasang gelar tapel jaran. ‘Datangnya bala bantuan membuat lega hati Jimat Subarkah. Dengan menggunakan tangan dia memberikan aba-aba sandi, Jimat mengatur pasukan Brimob memasang strategi tapel kuda.’

4.1.23 Aktan 23