Gambar 4.6 Uji Heteroskedasitas
Pada gambar scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak random serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada
sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.
4.1.4 Analisis Regresi Linier Berganda
Metode ini digunakan untuk mengetahui persamaan regresi pengaruh kemampuan pengurus X
1
, pelayanan X
2
, lingkungan usaha X
3
terhadap partisipasi anggota Y. Berdasarkan penelitian diperoleh hasil perhitungan analisis regresi berganda dengan menggunakan program
komputer SPSS 16. for windows diperoleh seperti terangkum pada tabel 4.19 berikut :
Tabel 4.20 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients Standardize
d Coefficients
t Sig.
Correlations B
Std. Error Beta
Zero- order
Partial Part
1 Constant
-2.513 2.322
-1.082 .282
Kemampuan pengurus
.275 .067
.358 4.124
.000 .563
.406 .320
Pelayanan .172
.051 .292
3.350 .001
.523 .340
.260 Lingkungan usaha
.446 .154
.255 2.906
.005 .505
.299 .225
a. Dependent Variable: Partisipasi anggota
Sumber: Data Penelitian Di olah Berdasarkan tabel di atas diperoleh persamaan regresi berganda sebagai
berikut: Y=-2,513+0,275X
1
+0,172X
2
+0,446X
3.
Persamaan regresi
tersebut mempunyai makna sebagai berikut :
1. Konstanta = -2,513 Jika variabel kemampuan pengurus X1, pelayanan X2, lingkungan
usaha koperasi X3 = konstan, maka partisipasi anggota Y sebesar -2,513 unit skor. Nilai ini adalah mustahil apabila variabel Y adalah partisipasi
anggota, maka partisipasi anggota tidak akan pernah negatif. Maka yang harus diperhatikan adalah memastikan apakah asumsi-regresi sudah
terpenuhi sehingga model regresi dapat dikatakan bersifat BLUE Best Linear Unbiased Estimator. Asumsi regresi linear klasik tersebut antara
lain adalah: model regresi dispesifikasikan dengan benar, data berdistribusi normal, tidak terjadi multikolinearitas, dan tidak terjadi heteroskedastisitas.
Meskipun demikian, konstanta yang negatif ini tidak menjadi masalah sepanjang X
1
, X
2
tidak mungkin sama dengan 0 karena tidak mungkin
dilakukan. Yang perlu dipertimbangkan justru mencari nilai X
1,
X
2
terendah. Misalnya dengan melihat jawaban bahwa nilai kemampuan pengurus adalah
10, pelayanan adalah 17 dan lingkungan usaha koperasi adalah 7. Maka bila dimasukkan dalam persamaan akan diperoleh Y= -2,513 + 0,275X
1
10 + 0,172X
2
17 + 0,446X
3
7 = 6,283 Jadi pada umumnya nilai konstanta yang negatif bukan menjadi alasan
untuk menyimpulkan bahwa persamaannya salah Wijayanto, 2009. 2. Koefisien X
1
=0,275 Jika kemampuan pengurus mengalami peningkatan sebesar 1 satu point
sementara pelayanan dan lingkungan usaha koperasi dianggap tetap, maka akan menyebabkan partisipasi anggota akan naik sebesar 0,275 point.
3. Koefisien X
2
=0,172 Jika pelayanan mengalami peningkatan sebesar 1 satu point sementara
kemampuan pengurus dan lingkungan usaha koperasi dianggap tetap, maka akan menyebabkan partisipasi anggota akan naik sebesar 0,172 point.
4. Koefisien X
3
=0,446 Jika lingkungan usaha koperasi mengalami peningkatan sebesar 1 satu
point sementara kemampuan pengurus dan pelayanan dianggap tetap, maka akan menyebabkan partisipasi anggota akan naik sebesar 0,446 point.
4.1.5 Uji Hipotesis