Dari  tabel  di  atas  dapat  diketahui  bahwa  untuk  variabel  partisipasi anggota r
hitung
sebesar 0,701 karena hasil SPSS  0,60 maka dapat disimpulkan bahwa instrument Partisipasi anggota adalah reliabel.
3.6 Metode Analisis Data
3.6.1 Analisis Deskriptif persentase
Analisis  ini  digunakan  untuk  mendeskripsikan  hasil  penelitian  untuk ditarik  kesimpulan  dengan  kata-kata.  Pada  penelitian  ini  terdiri  dari
kemampuan  pengurus  X
1
,  pelayanan  X
2
,  lingkungan  usaha  koperasi  X
3
dan partisipasi anggota Y. Langkah-langkah yang ditempuh dalam analisis ini adalah:
Analisis  ini  digunakan  untuk  mendeskripsikan  hasil  penelitian  untuk ditarik  kesimpulan  dengan  kata-kata.  Langkah-langkah  yang  ditempuh  dalam
analisis ini adalah: 1.  Membuat tabel distribusi jawaban angket
2.  Menentukan  skor  jawaban  responden  dengan  ketentuan  skor  yang  telah ditetapkan dengan ketentuan  mengubah  skor kualitatif  menjadi kuantitatif
dengan cara: Jawaban a diberi skor 4
Jawaban b diberi skor 3 Jawaban c diberi skor 2
Jawaban d diberi skor 1 3.  Menjumlahkan skor jawaban yang diperoleh dari tiap responden
4.  Memasukan skor tersebut ke dalam rumus:
100 x
N n
Keterangan: n
= Nilai yang diperoleh N
= Jumlah nilai total = Persentase yang diperoleh
5.  Hasil yang diperoleh dikonsultasikan dengan tabel kategori. Dalam  penyajiannya,  hasil  analisis  ini  didasarkan  pada  distribusi
frekuensi yang memberikan gambaran mengenai distribusi subjek menurut kategori-kategori nilai untuk setiap alternatif jawaban yang  tersedia dalam
angket.  Untuk  menentukan  kategori  deskriptif  persentase  DP  yang diperoleh,  maka  dibuat  tabel  kategori  yang  disusun  dalam  perhitungan
sebagai berikut: a.   tertinggi  t
: 44 x 100 = 100 b.   terendah  r
: 14 x 100 = 25 c.  Rentang persentase
: 100 - 25  = 75 d.  Interval kelas persentase  : 75  5
= 15
Tabel 3.10 Kriteria Persentase
No Skor
Kriteria 1
39 Sangat Rendah
2 40 - 54
Rendah 3
55 - 69 Sedang
4 70 - 84
Tinggi 5
85 Sangat tinggi
Rahman dan Muhsin, 2004:35
3.6.2 Uji Asumsi Klasik
Uji  asumsi  klasik  digunakan  untuk  memastikan  bahwa  data  yang digunakan  berdistribusi  normal  dan  dalam  model  tidak  mengandung
multikolinieritas, heteroskedastisitas.
3.6.2.1. Uji Normalitas
Uji  normalitas  bertujuan  untuk  menguji  apakah  dalam  model regresi,  variabel  pengganggu  atau  residual  memiliki  distribusi  normal
Ghozali,  2009:147.  Model  regresi  yang  baik  memiliki  variabel  bebas dan  terikat  yang  berdistribusi  normal.  Untuk  menguji  apakah  data
berdistribusi  normal  atau tidak  dapat  dicari  dengan  rumus  Kolmogorov- Smirnov  dengan  bantuan  program  SPSS.  Dasar  pengambilan  keputusan
adalah  nilai  probabilitas,  yaitu  nilainya  lebih  besar  dari  0,05  maka  data dalam  penelitian  berdistribusi  normal.  Selain  itu    juga  bisa  di  lihat  dari
diagram P-P plot pada Output SPSS. Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik, jika data
menyebar  disekitar  garis  diagonal  menunjukan  pola  distribusi normal,maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
3.6.2.2. Uji Multikolinearitas
Pengujian  multikolinearitas    bertujuan  untuk  menguji  apakah  model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas. Model regresi yang
baik  seharusnya  tidak  terjadi  korelasi  antara  variabel  bebas.Uji multikolineritas digunakan untuk mengetahui variabel bebas. Model regresi
yang  baik  seharusnya  tidak  terjadi  korelasi  diantara  variabel  independen Ghozali, 2009:95.
Deteksi  adanya  multikolinearitas  adalah  dengan  melihat  besaran Variance Inflation  Factor VIF dan Toleransi  melalui SPSS dan koefisien
antara  variabel  bebas.  Jika  VIF    10  maka  variabel  tersebut  mempunyai persoalan multikolinieritas dengan variabel lainnya. Sehingga apabila dalam
model regresi diperoleh nilai VIF  10 dan Toleransi diatas 0,1 maka dalam model tersebut tidak terjadi multikolinieritas.
3.6.2.3. Uji  Heteroskedastisitas
Menurut  Ghozali  2009:125  berpendapat  bahwa  uji  heteroskedasitas bertujuan  untuk  mengetahui  dan  menguji  apakah  dalam  model  regresi
terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan lain tetap, maka disebut  homokedasitas  dan  jika  berbeda  disebut  heteroskedastisitas.  Untuk
mengetahui  apakah  ada  tidaknya  gejala  heterokedastisitas  dapat  dilihat dengan  grafik  plot  antara  nilai  prediksi  variabel  terikat  ZPRED  dengan
residualnya SRESID. Deteksi  terhadap  ada  tidaknya  heterokedastisitas  dapat  dilakukan
dengan  melihat  ada  tidaknya  pola  tertentu  pada  grafik  scatterplot  melalui bantuan  SPSS  16  for  windowsantara  prediksi  variabel  terikat  dengan
residualnya,  dimana  sumbu  Y  adalah  Y  yang  diprediksi,  dan  sumbu  X adalah residual Y prediksi
– Y sesungguhnya. Jika ada pola tertentu yang teratur  maka  telah  terjadi  heterokedastisitas,  model  yang  bebas  dari
heterokedastisitas  mamiliki  grafik  scaterplot  dengan  pola  titik-titik  yang menyebar baik di atas dan di bawah sumbu Y.
3.6.3 Analisis Regresi Linier Berganda
Metode  ini  digunakan  untuk  menunjukkan  hubungan  antara  variabel terikat  Y  dengan  variabel  bebas  X  yaitu  untuk  mengetahui  pengaruh
antara  kemampuan  pengurus  X
1
,  pelayanan  koperasi  X
2
dan  lingkungan usaha  X
3
terhadap  partisipasi  anggota  Y  menggunakan  persamaan regresidengan menggunakan rumus:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ ei
Keterangan : a
= Konstanta b
1,
b
2,
b
3
=Koefisien Regresi X
1
= Kemampuan pengurus X
2
= Pelayanan X
3
= Lingkungan Usaha Y
= Partisipasi ei              = Faktor lain
Sugiyono, 2005:257.
3.6.4 Pengujian Hipotesis