dilakukan. Yang perlu dipertimbangkan justru mencari nilai X
1,
X
2
terendah. Misalnya dengan melihat jawaban bahwa nilai kemampuan pengurus adalah
10, pelayanan adalah 17 dan lingkungan usaha koperasi adalah 7. Maka bila dimasukkan  dalam  persamaan  akan  diperoleh  Y=  -2,513  +  0,275X
1
10  + 0,172X
2
17 + 0,446X
3
7 = 6,283 Jadi pada umumnya nilai konstanta yang negatif  bukan menjadi alasan
untuk menyimpulkan bahwa persamaannya salah Wijayanto, 2009. 2.  Koefisien X
1
=0,275 Jika  kemampuan  pengurus  mengalami  peningkatan  sebesar  1  satu  point
sementara  pelayanan  dan  lingkungan  usaha  koperasi  dianggap  tetap,  maka akan menyebabkan partisipasi anggota akan naik sebesar 0,275 point.
3.  Koefisien X
2
=0,172 Jika  pelayanan  mengalami  peningkatan  sebesar  1  satu  point  sementara
kemampuan pengurus dan lingkungan usaha koperasi dianggap tetap, maka akan menyebabkan partisipasi anggota akan naik sebesar 0,172 point.
4.  Koefisien X
3
=0,446 Jika  lingkungan  usaha  koperasi  mengalami  peningkatan  sebesar  1  satu
point sementara kemampuan pengurus dan pelayanan dianggap tetap, maka akan menyebabkan partisipasi anggota akan naik sebesar 0,446 point.
4.1.5 Uji Hipotesis
4.1.5.1  Uji Parsial Uji t
Pengujian  secara  parsial  dilakukan  untuk  mengetahui  ada  tidaknya pengaruh  dari  masing-masing  variabel  bebas  secara  individual  terhadap
variabel  terikat.  Kriteria  pengujiannya  apabila  nilai  p  value  dari  masing- masing variabel menunjukkan  0,05 dapat disimpulkan bahwa  Ho ditolak
yang  berarti  ada  pengaruh  signifikan.  Hasil  uji  parsial  dapat  dilihat  pada hasil uji parsial Uji t pada tabel berikut :
Tabel 4.21 Hasil Uji Parsial Uji t
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Correlations
B Std. Error
Beta Zero-order
Partial Part
1 Constant
-2.513 2.322
-1.082 .282
Kemampuan pengurus
.275 .067
.358 4.124
.000 .563
.406 .320
Pelayanan .172
.051 .292
3.350 .001
.523 .340
.260 Lingkungan
usaha .446
.154 .255
2.906 .005
.505 .299
.225
a. Dependent Variable: Partisipasi anggota
1.  Dari  pengujian  di  atas  diperoleh  koefisien  untuk  variabel  kemampuan pengurus sebesar 0,270 dengan t hitung = 4.124 dengan p value = 0,000 0,05
sehingga  Ho  ditolak  yang  berarti  hipotesis  menyatakan  ada  pengaruh kemampuan pengurus dengan partisipasi anggota KUD Bahtera. Berdasarkan
tabel  di  atas,  Besarnya  pengaruh  kemampuan  pengurus  terhadap  partisipasi anggota  dapat  diketahui  dariharga  koefisien  determinasi  parsialnya  r
2
kemampuan  pengurus  sebesar  16,48  yang  diperoleh  dari  koefisien  korelasi parsial  untuk  variabel  kemampuan  pengurus  yang  dikuadratkan  yaitu:
0,406
2
. 2.  Hasil pengujian variabel pelayanan diperoleh koefisien sebesar 0,172 dengan t
hitung  =  3.350  dengan  p  value  =  0,001    0,05  sehingga  Ho  ditolak  yang berarti menyatakan ada pengaruh pelayanan terhadap partisipasi anggota KUD
Bahtera.  Besarnya  pengaruh  pelayanan  terhadap  partisipasi  anggota  dapat diketahui  dari  harga  koefisien  determinasi  parsialnya  r
2
pelayanan  koperasi sebesar  11,56  yang  diperoleh  dari  koefisien  korelasi  parsial  untuk  variabel
pelayanan koperasi yang dikuadratkan yaitu 0,340
2
. 3.  Hasil pengujian untuk variabel lingkungan usaha di peroleh koefisien sebesar
0,446  dengan  t  hitung  =  2.906  dengan  p  value  sebesar  0,005  sehingga  Ho ditolak  yang  berarti  bahwa  ada  pengaruh  lingkungan  usaha  terhadap
partisipasi  anggota  KUD  Bahtera.Besarnya  pengaruh  lingkungan  usaha terhadap  partisipasi  anggota  dapat  diketahui  dari  harga  koefisien  determinasi
parsialnya  r
2
lingkungan  usaha  sebesar  8,9  yang  diperoleh  dari  koefisien korelasi parsial untuk variabel lingkungan usaha yaitu: 0,299
2
.
4.1.5.2  Uji Simultan Uji F