5.1.2. Pergeseran dengan Indikator Omzet Penjualan
Selain melalui jumlah pasar, pergeseran struktur perdagangan eceran juga dapat dilihat dari perkembangan omzet di pasar tradisional dan di pasar modern.
Omzet merupakan total nilai penjualan atau penerimaan barang dan jasa pada periode waktu tertentu. Melalui data omzet dapat diketahui volume penjualan
barang di pasar tradisional dan modern.
Dilihat dari laju pertumbuhan omzet pasar tradisional dan modern pada periode 1999-2003 baik pasar tradisional maupun modern membukukan kenaikan
omzet dan memiliki pertumbuhan omzet yang positif namun laju peningkatan pertumbuhan omzet pasar tradisional cukup lambat bila dibandingkan dengan
pasar modern. Laju pertumbuhan omzet pasar tradisional dan modern dapat menunjukkan terjadinya pergeseran dari pasar tradisional ke modern seperti yang
terlihat pada Gambar 5.1.
21.5 11.29
23.14 23.38
21.21 19.9
30.11 36.72
36.01
16.44 36.72
30.11 31.56
39.85
19.07 5
10 15
20 25
30 35
40 45
1999 2000
2001 2002
2003
Tahun P
e rt
um b
uha n
Om z
e t
Pasar Tradisional Supermarket dan
Minimarket Hypermarket
Sumber : Departemen Perdagangan, 2005
.
Gambar 5.1. Pertumbuhan Omzet Pasar Tradisional dan Modern di Indonesia Tahun 1999-2003
Omzet di pasar tradisional cenderung menurun walaupun sempat menunjukkan peningkatan sampai tahun 2001. Setelah itu trendnya terus menurun
sampai tahun 2003. Jika melihat trend di pasar modern pada tahun 2002-2003 juga mengalami penurunan, namun hal tersebut lebih disebabkan oleh persoalan makro
ekonomi. Tetapi data tahun 2001-2002 menunjukkan bahwa pertumbuhan omzet penjualan di pasar tradisional menurun sementara di pasar modern seperti
hypermarket mengalami peningkatan. Hal ini mengindikasikan bahwa konsumen lebih tertarik untuk berbelanja di pasar modern seperti hypermarket daripada di
pasar tradisional Departemen Perdagangan, 2005. Selain dilihat dari pertumbuhan omzet aktual periode 1999-2003,
Departemen Perdagangan juga memiliki data mengenai proyeksi jumlah omzet serta proyeksi pertumbuhan omzet untuk periode 2005-2008. Jumlah omzet di
pasar tradisional dan modern diproyeksikan terus mengalami peningkatan seperti yang terlihat pada Gambar 5.2.
456.37 425.66
394.94 364.23
42.31 38.21
34.11 30.01
50 100
150 200
250 300
350 400
450 500
2005 2006
2007 2008
Tahun N
il ai
P ro
yeksi O
m z
et
M il
iar R
u p
iah
Pasar Tradisional Pasar Modern
Sumber : Departemen Perdagangan, 2005
.
Gambar 5.2. Proyeksi Jumlah Omzet di Pasar Tradisional dan Modern Tahun 2005-2008
Sementara itu, untuk pertumbuhan omzet di pasar tradisional dan modern diproyeksikan menurun Gambar 5.3. Laju pertumbuhan omzet pasar tradisional
diproyeksikan cenderung lebih rendah dibandingkan dengan pasar modern yang menandakan bahwa untuk periode ke depan masyarakat diduga akan lebih banyak
berbelanja di pasar modern daripada di pasar tradisional.
15.82 10.73
7.22 7.78
8.43 9.21
12.02 13.66
2 4
6 8
10 12
14 16
18
2005 2006
2007 2008
Tahun P
ro y
e k
s i P
e rt
im bu
ha n O
m z
e t
Pasar Tradisional Pasar Modern
Sumber : Departemen Perdagangan, 2005
.
Gambar 5.3. Proyeksi Pertumbuhan Omzet di Pasar Tradisional dan Modern Tahun 2005-2008
Walaupun angka proyeksi omzet penjualan untuk periode ke depan seperti yang terlihat dalam Gambar 5.3 hanya sebesar 10,73 persen namun bisnis pasar
modern tetap menjanjikan keuntungan yang cukup berarti. Dilihat dari prospek keuntungan yang cukup signifikan, maka pasar modern dalam bentuk supermarket
minimarket dan hypermarket akan terus melakukan ekspansi usahanya terutama ke daerah-daerah sehingga jumlahnya akan terus bertambah dalam periode 2004-
2008.
5.2. Pergeseran Tenaga Kerja di Sektor Perdagangan