Konsep Perdagangan Perdagangan Dalam Negeri

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1. Tinjauan Pustaka

2.1.1. Konsep Perdagangan

Kegiatan pembangunan pada dasarnya adalah kegiatan yang dilaksanakan di segala sektor yang ditujukan untuk mencapai sasaran tertentu di masa depan. Salah satu sasaran dari pembangunan adalah peningkatan produksi yang tidak mungkin terjadi tanpa dukungan perdagangan yang merupakan sektor jasa untuk menunjang kegiatan pembangunan, baik ditinjau dari aspek dalam negeri maupun aspek internasional. Perdagangan diartikan sebagai kegiatan jual beli barang dan jasa yang dilakukan secara terus menerus dengan tujuan pengalihan hak atas barang dan jasa disertai imbalan atau kompensasi, tanpa mengubah bentuk barang atau jasa dari produsen kepada konsumen yang dilakukan oleh pedagang yaitu perorangan atau badan usaha yang melakukan kegiatan perniagaan atau perdagangan secara terus menerus dengan tujuan memperoleh laba Departemen Perdagangan, 2005. Kegiatan sektor perdagangan terdiri dari dua subsektor, yaitu sub sektor perdagangan luar negeri yang terdiri dari perdagangan ekspor dan impor serta sub sektor perdagangan dalam negeri yang terdiri dari perdagangan partai besar, perdagangan eceran dan perdagangan informal sedangkan pedagang dapat digolongkan menjadi dua yaitu pedagang yang membeli barang dari produsen dalam partai besar disebut pedagang besargrosir atau whole seller dan pedagang yang membeli barang dagangan dari pedagang besar dalam partai kecil yang disebut pedagang kecil atau retailer. Pedagang yang terakhirlah yang langsung berhadapan dengan konsumen Hidayat dalam Sukaesih, 1994. Dalam ekonomi makro maupun ekonomi pembangunan, istilah ekspor atau impor adalah perdagangan yang dilakukan dengan luar negeri atau antar negara, sedangkan dalam ekonomi regional perdagangan ekspor dan impor berarti perdagangan yang dilakukan dengan luar wilayah atau daerah termasuk perdagangan dengan luar negeri Tarigan, 2005.

2.1.2. Perdagangan Dalam Negeri

Kegiatan perdagangan dalam negeri dapat dilaksanakan oleh perusahaan penanaman modal yang seluruhya dimiliki oleh Warga Negara Asing atau badan hukum asing atau oleh perusahaan patungan antara modal asing dengan modal yang dimiliki Warga Negara Indonesia dan atau badan hukum Indonesia. Lembaga usaha perdagangan dalam negeri umumnya terdiri dari pedagang besar, pedagang pengecer dan pedagang informal BKPM, 1997. 1. Pedagang Besar Wholesaler Pedagagang besar Wholesaler adalah perorangan atau badan usaha yang bertindak atas namanya sendiri atau atas nama pihak lain yang menunjuknya untuk menjalankan kegiatan dengan cara membeli, menyimpan, menjual barang dalam partai besar secara tidak langsung kepada konsumen akhir. Untuk melakukan penjualan kepada konsumen akhir harus menunjuk perusahaan nasional sebagai agen. Termasuk pedagang besar adalah distributor utama, perkulakan grosir, sub distributor, pemasok besar, dealer besar, agen tunggal pemegang merek, eksportir dan importir. 2. Pedagang Pengecer Retailer Pedagang pengecer retailer adalah perorangan atau badan usaha yang kegiatan pokoknya melakukan penjualan secara langsung kepada konsumen akhir dalam partai kecil. Kegiatan perdagangan eceran umumnya dilakukan di suatu tempat yang dikenal dengan pasar yaitu tempat bertemunya pihak penjual dan pembeli untuk melakanakan transaksi di mana proses jual beli terbentuk. 3. Pedagang Informal Pedagang informal adalah perorangan yang tidak memiliki badan usaha yang melakukan kegiatan perdagangan barang dan atau jasa dalam skala kecil yang dijalankan oleh pengusahanya sendiri berdasarkan azas kekeluargaan.

2.1.3. Beberapa Definisi Pasar