Tabel 2.2. Rasio Keinginan Masyarakat Berbelanja di Pasar Tradisional dan di Pasar Modern Tahun 1999-2004 Studi Kasus : Negara-negara
Asia Pasifik
Tahun Pasar Modern
Pasar Tradisional
1999 35 65 2000 37 63
2001 40 60 2002 43 52
2003 44 56 2004 47 53
Sumber : Departemen Perdagangan, 2006.
2.3. Kerangka Pemikiran
Kehidupan masyarakat akan senantiasa mengalami perubahan dan akan selalu menuju ke tahap yang lebih maju dan lebih modern. Sejalan dengan
kehidupan yang semakin maju dan modern, maka akan muncul kebutuhan- kebutuhan yang lebih kompleks dan lebih banyak jumlahnya sehingga diperlukan
pula fasilitas pendukung yang lebih baik dan lebih banyak daripada yang tersedia saat ini. Peningkatan fasilitas ini hanya mungkin terjadi melalui suatu
pembangunan yang dilakukan baik oleh pihak pemerintah maupun swasta. Pembangunan di berbagai sektor akan memberikan kontribusi dalam PDB
sehingga akan meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi. Pembangunan yang dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan
masyarakat yang semakin kompleks ini dilaksanakan di berbagai sektor. Salah satunya adalah di sektor perdagangan berupa pembangunan pasar yang merupakan
fasilitas bagi perdagangan eceran yang berkaitan langsung dengan konsumsi masyarakat seperti pembangunan pasar modern yang saat ini marak dilakukan.
Perubahan pola hidup masyarakat yang menjadi lebih modern kemudian mempengaruhi pola belanja di mana masyarakat lebih suka berbelanja di pasar
modern yang memiliki berbagai keunggulan daripada di pasar tradisional. Perubahan pola belanja dan orientasi pembangunan sarana perdagangan eceran
yang lebih mengarah pada pasar modern telah menyebabkan perkembangan pasar modern yang pesat sedangkan pasar tradisional perkembangannya relatif stagnan.
Berkembangnya pasar modern di seluruh daerah di Indonesia termasuk di kota- kota besar telah mempengaruhi struktur perdagangan eceran antara modern dengan
tradisional. Melihat laju pertumbuhan pasar modern yang cukup pesat, maka pemerintah merasa perlu untuk mengeluarkan kebijakan yang bertujuan
melindungi pedagang kecil di pasar tradisional agar mampu menghadapi persaingan bisnis ritel saat ini.
Pertumbuhan Ekonomi
Perubahan Pola Hidup Masyarakat Pertumbuhan Sektor Perdagangan
Pertumbuhan Subsektor Perdagangan Eceran
Modern Tradisional
Stagnan Berkembang Pesat
Kebijakan
KETERKAITAN
Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran Konseptual
III. GAMBARAN UMUM PASAR TRADISIONAL DAN MODERN
Perdagangan eceran merupakan subsektor dari sektor perdagangan yang memerlukan pasar dalam menjembatani transaksi yang berlangsung di dalamnya
baik dalam bentuk pasar tradisional maupun pasar modern. Pasar tradisional dalam beberapa dekade yang lalu sekitar tahun 1970 masih memegang peranan penting
dalam menyediakan kebutuhan masyarakat karena pasar modern belum berkembang. Pemerintah pada saat itu juga masih berperan aktif dalam
memelihara keberadaan pasar tradisional. Hal ini dibuktikan dengan dikeluarkannya beberapa Instruksi Presiden mengenai pasar tradisional seperti
Instruksi Presiden RI No.7 Tahun 1976 tentang Bantuan Kredit Pembangunan dan Pemugaran Pasar atau yang lebih dikenal sebagai Program Inpres Pasar serta
Inpres No. 8 tahun 1979 tentang Program Bantuan Kredit Konstruksi Pembangunan dan Pemugaran Pusat Pertokoan, Perbelanjaan dan Perdagangan.
Kedua Inpres Pasar tersebut diharapkan dapat mewujudkan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya atau dengan kata lain distribusi pendapatan dari
kegiatan usaha perdagangan dapat menjadi lebih merata secara proporsional terutama dalam pemerataan kesempatan berusaha. Namun pada tahun-tahun
berikutnya, program Inpres Pasar tersebut berjalan lambat sehingga perkembangan jumlah pasar tradisional turut melambat. Bahkan dalam satu dekade terakhir yaitu
periode 1994-2005 jumlah pasar tradisional cenderung mengalami penurunan. Kondisi ini terlihat dalam Gambar 3.1.