SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA

21 berbeda-beda pada masing-masing bahan pangan tergantung dari susunan, kekerasan, flavor, warna dan nilai makanannya. Menurut Ronsivalli dan Vieira 1992, bahan baku pangan dapat dibagi menjadi: a. Daging, misalnya daging sapi, daging babi, daging kambing, sosis, dan lain-lain. b. Produk susu, misalnya susu cair, mentega, whey, dan lain-lain. c. Unggas dan telur, misalnya ayam, bebek, telur penyu, telur puyuh, dan lain-lain. d. Ikan dan kerang, misalnya mackerel, salmon, gurame, kerang hijau, dan lain-lain. e. Sereal, misalnya gandum, biji jagung, oats, barley, beras, dan lain-lain. f. Produk panggang, misalnya roti, kue, cookies, doughnuts, crackers, pie crust, dan lain-lain. g. Sayuran, misalnya asparagus, polong-polongan, brokoli, kol, wortel, seledri, mentimun, jagung manis, mentimun, jamur, selada, bawang, kacang-kacangan, kentang, minyak zaitun, bayam, tomat, dan lain-lain. h. Buah-buahan, misalnyapisang, ceri, jeruk, jeruk nipis, pir, nenas, plum, blackberries, bluberries, cranberries, raspberries, strawberries, apel, anggur, dan lain-lain. i. Gula, misalnya glukosa, sukrosa, maltosa, gula aren, gula dapur, dan lain-lain. j. Lemak dan minyak, misalnya lemak babi, lemak sapi, margarin, dan lain-lain.

C. SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA

Szymanski dan Pulschen 1995 dalam Miranda 2003 menyatakan bahwa sistem basis data merupakan perangkat lunak yang mengatur pembuatan, penyimpanan, pengaksesan, perubahan, penghapusan dan penggunaan basis data. Sistem basis data dapat mengakses dan mengatur beberapa file, tabel atau objek dalam waktu yang sama dan menghubungkan satu sama lain apabila diperlukan. Kegiatan dalam sistem basis data meliputi pendefinisian struktur 22 penyimpanan informasi, penyediaan mekanisme pengolahan dan pemanfaatan informasi, dan pengamanan bagi informasi terhadap usaha-usaha pengaksesan oleh orang-orang yang tidak berwenang dan tidak bertanggung jawab. DBMS terdiri dari kumpulan terpadu data dan gugus program untuk mengakses data. Tujuan utamanya adalah menyediakan lingkungan yang aman dan nyaman untuk pendayagunaan, pencarian, dan penyimpanan data pada basis data Korth dan Silberschartz, 1986 dalam Fathansyah, 1999. Menurut Awad dan Goetere 1992 dalam Fathansyah 1999, sebuah sistem agar dapat dikategorikan sebagai DBMS maka harus memiliki kriteria sebagai berikut: 1. Interface alamiah yang dapat digunakan oleh pengguna, tidak terikat pada struktur fisik database 2. Sebuah lingkungan multi pengguna dimana pengguna dapat mengakses database yang sama, menggunakan tampilan yang diinginkan oleh masing- masing pengguna 3. Kemampuan mengubah data tanpa mempengaruhi program 4. Pengendalian hak akses terhadap berbagai pengguna untuk menjaga kerahasiaan dan integritas data yang tersimpan 5. Mekanisme pencegahan dari kegagalan yang menyebabkan kehilangan data Sistem manajemen basis data meliputi kegiatan : 1. Pendefenisian struktur penyimpanan informasi 2. Penyediaan mekanisme pengolahan dan pemanfaatan informasi 3. Pengamanan bagi informasi terhadap usaha-usaha pengaksesan oleh orang-orang yang tidak berwenang. Sistem manajemen basis data terdiri atas tiga komponen Whittington, 1988 dalam Fathansyah, 1999, yaitu : 1. The query processor, berfungsi menerima permintaan pengguna dan mengolahnya menjadi suatu bentuk yang merupakan hasil olahan tersebut. 2. The transaction manager, bertugas mengatur pengolahan data sesuai permintaan user. 23 3. The toolset, bertugas menyediakan berbagai fasilitas untuk berbagai kegiatan seperti pembuatan basis data, restrukturisasi basis data, sistem pengawasan up-date dan pengembangan aplikasi.

D. DAUR HIDUP PENGEMBANGAN SISTEM SYSTEM