Sistem Informasi Penelitian Produk Pangan Berbasis Compact Disc-Read Only Memory (CD-ROM)

(1)

SISTEM INFORMASI PENELITIAN PRODUK

PANGAN

BERBASIS

COMPACT

DISC-READ ONLY MEMORY

(CD-ROM)

Oleh :

SAIDINAL DIXIE N F14101083

2006

DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN


(2)

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Saidinal Dixie N. F14101083. Sistem Informasi Penelitian Produk Pangan Berbasis Compact Disc-Read Only Memory (CD-ROM). Di bawah bimbingan :

Bambang Pramudya, M. Solahudin. 2006

RINGKASAN

Perkembangan kegiatan penelitian di Indonesia cukup membanggakan jika diukur dari segi kuantitas (jumlah). Termasuk di dalamnya penelitian dalam bidang ilmu dan teknologi pangan. Penelitian-penelitian tersebut diharapkan mampu diwujudkan menjadi suatu produk yang berdaya saing tinggi. Namun kendala yang masih harus dihadapi adalah sejauh mana hasil-hasil riset tersebut telah diadopsi oleh kalangan industri.

Sebuah sistem informasi diperlukan untuk dapat melihat peta penelitian yang memuat basis data di dalamnya. Media yang digunakan untuk menyimpan sistem informasi ini adalah Compact Disc-Read Only Memory (CD-ROM). Dengan menggunakan CD-ROM, proses distribusi menjadi lebih mudah dan juga ekonomis. Selain itu, tampilan (layout) diharapkan menjadi lebih interaktif dan menarik karena CD-ROM memiliki kapasitas yang cukup besar.

Tujuan penelitian ini adalah membuat suatu sistem informasi penelitian produk pangan berbasis CD-ROM (Compact Disc-Read Only Memory) yang mampu menyajikan informasi dengan cepat, mudah pemakaiannya dan ekonomis dengan aplikasi multimedia sehingga tampilan sistem informasi menarik dan mudah dipahami penggunanya.

Sistem informasi ini dibangun menggunakan Macromedia Flash MX 2004. Penulis menggunakan ActionScript 2.0 sebagai bahasa pemrograman. Sistem informasi tersebut dibangun menggunakan tahapan system development life cycle, yang terdiri dari investigasi sistem, analisis sistem, desain sistem, implementasi sistem, dan perawatan sistem. Hasil akhir dari sistem informasi ini yaitu berupa produk berbentuk CD-ROM yang didalamnya terdapat berkas-berkas yang berekstensi *.EXE dan *.SWF.

Sistem informasi yang dibangun kemudian diuji terhadap 3 komputer yang memliki processor yang berbeda yaitu Intel Pentium II, Intel Pentium III, dan Intel Pentium IV. Sistem informasi ini juga diuji terhadap 2 sistem operasi, yaitu Windows 98 dan Windows XP. Proses pengujian dilakukan dengan menggukan spesifikasi CD-ROM drive yang sama, yaitu 52x (7800 KB/ s). Perawatan sistem perlu dilakukan untuk menjaga sistem agar tetap dapat beroperasi dengan baik.

Evaluasi sistem oleh responden dilakukan dengan cara mengakses sistem informasi yang telah menjadi produk (ROM) pada komputer melalui CD-ROM drive secara langsung dan mengisi kuisioner setelah pengaksesan sistem informasi selesai.

Untuk kerja sistem yang baik, disarankan sistem dijalankan pada komputer yang memiliki spesifikasi minimum berupa processor Intel Pentium III atau setara, SDR RAM 128 MB, kapasitas Harddisk 500 MB, CD-ROM 32x, VGA Card 16 MB, memiliki Sound Card, dan DirectX 8.0.


(3)

SISTEM INFORMASI PENELITIAN PRODUK

PANGAN

BERBASIS

COMPACT DISC-

READ ONLY MEMORY

(CD-ROM)

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

pada Departemen Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian

Institut Pertanian Bogor

Oleh : SAIDINAL DIXIE N

F14101083

2006

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR


(4)

BOGOR

INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

SISTEM INFORMASI PENELITIAN PRODUK PANGAN BERBASIS COMPACT DISC-READ ONLY MEMORY (CD-ROM)

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

pada Departemen Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian

Institut Pertanian Bogor

Oleh :

SAIDINAL DIXIE N F14101083

Dilahirkan pada tanggal 10 April 1983 di Bogor

Tanggal Lulus : Januari 2006 Menyetujui,

Bogor, Januari 2006

Dosen Pembimbing Akademik Dosen Pembimbing II Prof. Dr. Ir. Bambang Pramudya, M.Eng Ir. M. Solahudin, M.Si NIP. 130 541 469 NIP. 131 965 838

Mengetahui,

Dr. Ir. Wawan Hermawan, M.S Ketua Departemen Teknik Pertanian


(5)

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Penulis merupakan putra ketiga dari tiga bersaudara dengan bapak bernama Nurdin Yahya dan ibu bernama Tien Herdiaty yang dilahirkan pada tanggal 10 April 1983 di Bogor. Penulis menyelesaikan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri 01 Sawahan Padang pada tahun 1995, pendidikan tingkat menegah di SLTP Negeri 1 Bogor pada tahun 1998 dan pendidikan tingkat atas di SMU Negeri 2 Bogor pada tahun 2001. Pendidikan non formal lainnya adalah kursus LIA (Lembaga Indonesia Amerika) di Bogor pada tahun 1998 sampai dengan tahun 2000. Pada tahun 2001, penulis diterima sebagai mahasiswa di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) pada Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian.

Selama menjadi mahasiswa di Institut Pertanian Bogor, penulis aktif di berbagai organisasi baik internal maupun eksternal kampus diantaranya Himpunan Profesi Mahasiswa Teknik Pertanian (HIMATETA), Information and Technology Center (ITC), dan Himpunan Pemuda Kotabatu.

Penulis melakukan praktik lapang di PT Indolakto Cicurug, Sukabumi pada tahun 2004 dengan judul Mempelajari Sistem Manajemen Produksi Sweet Condensed Milk (SCM) di PT Indolakto, Sukabumi, Jawa Barat..


(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur hanya kepada Allah SWT atas segala karunia dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Sistem Informasi Penelitian Produk Pangan Hasil Pertanian Berbasis Compact Disc-Read Only Memory (CD-ROM). Skripsi ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan penulis mulai dari bulan Mei 2005 hingga Agustus 2005.

Pada kesempatan ini tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

2. Mama, abang, dan kakak yang senantiasa memberikan dukungan, kasih sayang dan doa.

3. Prof. Dr. Ir. Bambang Pramudya, M.Eng selaku dosen pembimbing akademik yang telah membimbing sepenuhnya dalam usaha penyelesaian skripsi ini.

4. Ir. Mohamad Solahudin, M.Si selaku dosen pembimbing II yang turut membantu dan mengarahkan sepenuhnya dalam usaha penyelesaian skripsi ini.

5. Tjahja Muhandri. S.TP, M.T selaku dosen penguji skripsi.

6. Widi yang telah mencerahkan hati, membukakan pikiran, serta memberikan inspirasi.

7. Tito dan Amru sebagai teman yang sangat banyak membantu dalam pembuatan skripsi ini.

8. Teman-teman dekat semasa kuliah, Rangga, Zaky, Aroy, Aldes, Lingga, Ito, Piesca, Trini, Angel, teman-teman SMIP 38 (Satria, Budi, Renan, Alim, Panca, Faris, Oni, Widia, Novi dan Ani) serta teman-teman TEP 38.

9. Cendol, Didiet, Ian, Yama, Dudi (alm), Ai dan Ayu yang telah membantu melupakan sejenak beban-beban yang telah dan akan dijalani.

10. Mas Aji Teratai Enterprise yang telah membantu dalam pembuatan desain sistem informasi ini.


(7)

12. Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bimbingan Pak Wayan Astika, atas bantuan scannernya.

13. Semua pihak yang telah berjasa selama penulis menjalankan studi.

Penulis berharap penelitian ini dapat berguna dan memberi manfaat bagi kita semua. Segala saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak akan penulis terima dengan senang hati demi perbaikan di masa mendatang.

Bogor, 2006


(8)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG ... 1

B. TUJUAN PENELITIAN ... 2


(9)

SISTEM INFORMASI ... 3

PENELITIAN PRODUK PANGAN ... 5

SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA ... 9

DAUR HIDUP PENGEMBANGAN SISTEM /

SYSTEM

DEVELOPMENT LIFE CYCLE

(SDLC) ... 11

E. MULTIMEDIA ... 15

F.

COMPACT DISC-READ ONLY MEMORY

(CD-ROM) 18

METODE PENELITIAN

WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN ... 19

ALAT DAN BAHAN ... 19

METODE PEMBANGUNAN SISTEM ... 20

METODE PENGUMPULAN DATA ... 21

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. INVESTIGASI SISTEM ... 22

B. ANALISIS SISTEM ... 24

C. DESAIN SISTEM ... 25

D. IMPLEMENTASI SISTEM ... 36

E. PERAWATAN SISTEM ... 44

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN ... 46

SARAN 47

DAFTAR PUSTAKA ... 48


(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Tahapan System Development Life Cycle ... 11

2. Struktur berlapis komponen pengetahuan pada multimedia ... 16

3. Tampilan ketika berkas SIRMAPP dijalankan ... 26

4. Frame halaman utama ... 27

5. Tampilan menu nama peneliti ... 27

6. Tampilan menu produk ... 28

7. Tampilan menu teknologi ... 29


(11)

SISTEM INFORMASI PENELITIAN PRODUK

PANGAN

BERBASIS

COMPACT

DISC-READ ONLY MEMORY

(CD-ROM)

Oleh :

SAIDINAL DIXIE N F14101083

2006

DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN


(12)

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Saidinal Dixie N. F14101083. Sistem Informasi Penelitian Produk Pangan Berbasis Compact Disc-Read Only Memory (CD-ROM). Di bawah bimbingan :

Bambang Pramudya, M. Solahudin. 2006

RINGKASAN

Perkembangan kegiatan penelitian di Indonesia cukup membanggakan jika diukur dari segi kuantitas (jumlah). Termasuk di dalamnya penelitian dalam bidang ilmu dan teknologi pangan. Penelitian-penelitian tersebut diharapkan mampu diwujudkan menjadi suatu produk yang berdaya saing tinggi. Namun kendala yang masih harus dihadapi adalah sejauh mana hasil-hasil riset tersebut telah diadopsi oleh kalangan industri.

Sebuah sistem informasi diperlukan untuk dapat melihat peta penelitian yang memuat basis data di dalamnya. Media yang digunakan untuk menyimpan sistem informasi ini adalah Compact Disc-Read Only Memory (CD-ROM). Dengan menggunakan CD-ROM, proses distribusi menjadi lebih mudah dan juga ekonomis. Selain itu, tampilan (layout) diharapkan menjadi lebih interaktif dan menarik karena CD-ROM memiliki kapasitas yang cukup besar.

Tujuan penelitian ini adalah membuat suatu sistem informasi penelitian produk pangan berbasis CD-ROM (Compact Disc-Read Only Memory) yang mampu menyajikan informasi dengan cepat, mudah pemakaiannya dan ekonomis dengan aplikasi multimedia sehingga tampilan sistem informasi menarik dan mudah dipahami penggunanya.

Sistem informasi ini dibangun menggunakan Macromedia Flash MX 2004. Penulis menggunakan ActionScript 2.0 sebagai bahasa pemrograman. Sistem informasi tersebut dibangun menggunakan tahapan system development life cycle, yang terdiri dari investigasi sistem, analisis sistem, desain sistem, implementasi sistem, dan perawatan sistem. Hasil akhir dari sistem informasi ini yaitu berupa produk berbentuk CD-ROM yang didalamnya terdapat berkas-berkas yang berekstensi *.EXE dan *.SWF.

Sistem informasi yang dibangun kemudian diuji terhadap 3 komputer yang memliki processor yang berbeda yaitu Intel Pentium II, Intel Pentium III, dan Intel Pentium IV. Sistem informasi ini juga diuji terhadap 2 sistem operasi, yaitu Windows 98 dan Windows XP. Proses pengujian dilakukan dengan menggukan spesifikasi CD-ROM drive yang sama, yaitu 52x (7800 KB/ s). Perawatan sistem perlu dilakukan untuk menjaga sistem agar tetap dapat beroperasi dengan baik.

Evaluasi sistem oleh responden dilakukan dengan cara mengakses sistem informasi yang telah menjadi produk (ROM) pada komputer melalui CD-ROM drive secara langsung dan mengisi kuisioner setelah pengaksesan sistem informasi selesai.

Untuk kerja sistem yang baik, disarankan sistem dijalankan pada komputer yang memiliki spesifikasi minimum berupa processor Intel Pentium III atau setara, SDR RAM 128 MB, kapasitas Harddisk 500 MB, CD-ROM 32x, VGA Card 16 MB, memiliki Sound Card, dan DirectX 8.0.


(13)

SISTEM INFORMASI PENELITIAN PRODUK

PANGAN

BERBASIS

COMPACT DISC-

READ ONLY MEMORY

(CD-ROM)

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

pada Departemen Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian

Institut Pertanian Bogor

Oleh : SAIDINAL DIXIE N

F14101083

2006

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR


(14)

BOGOR

INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

SISTEM INFORMASI PENELITIAN PRODUK PANGAN BERBASIS COMPACT DISC-READ ONLY MEMORY (CD-ROM)

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

pada Departemen Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian

Institut Pertanian Bogor

Oleh :

SAIDINAL DIXIE N F14101083

Dilahirkan pada tanggal 10 April 1983 di Bogor

Tanggal Lulus : Januari 2006 Menyetujui,

Bogor, Januari 2006

Dosen Pembimbing Akademik Dosen Pembimbing II Prof. Dr. Ir. Bambang Pramudya, M.Eng Ir. M. Solahudin, M.Si NIP. 130 541 469 NIP. 131 965 838

Mengetahui,

Dr. Ir. Wawan Hermawan, M.S Ketua Departemen Teknik Pertanian


(15)

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Penulis merupakan putra ketiga dari tiga bersaudara dengan bapak bernama Nurdin Yahya dan ibu bernama Tien Herdiaty yang dilahirkan pada tanggal 10 April 1983 di Bogor. Penulis menyelesaikan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri 01 Sawahan Padang pada tahun 1995, pendidikan tingkat menegah di SLTP Negeri 1 Bogor pada tahun 1998 dan pendidikan tingkat atas di SMU Negeri 2 Bogor pada tahun 2001. Pendidikan non formal lainnya adalah kursus LIA (Lembaga Indonesia Amerika) di Bogor pada tahun 1998 sampai dengan tahun 2000. Pada tahun 2001, penulis diterima sebagai mahasiswa di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) pada Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian.

Selama menjadi mahasiswa di Institut Pertanian Bogor, penulis aktif di berbagai organisasi baik internal maupun eksternal kampus diantaranya Himpunan Profesi Mahasiswa Teknik Pertanian (HIMATETA), Information and Technology Center (ITC), dan Himpunan Pemuda Kotabatu.

Penulis melakukan praktik lapang di PT Indolakto Cicurug, Sukabumi pada tahun 2004 dengan judul Mempelajari Sistem Manajemen Produksi Sweet Condensed Milk (SCM) di PT Indolakto, Sukabumi, Jawa Barat..


(16)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur hanya kepada Allah SWT atas segala karunia dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Sistem Informasi Penelitian Produk Pangan Hasil Pertanian Berbasis Compact Disc-Read Only Memory (CD-ROM). Skripsi ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan penulis mulai dari bulan Mei 2005 hingga Agustus 2005.

Pada kesempatan ini tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

2. Mama, abang, dan kakak yang senantiasa memberikan dukungan, kasih sayang dan doa.

3. Prof. Dr. Ir. Bambang Pramudya, M.Eng selaku dosen pembimbing akademik yang telah membimbing sepenuhnya dalam usaha penyelesaian skripsi ini.

4. Ir. Mohamad Solahudin, M.Si selaku dosen pembimbing II yang turut membantu dan mengarahkan sepenuhnya dalam usaha penyelesaian skripsi ini.

5. Tjahja Muhandri. S.TP, M.T selaku dosen penguji skripsi.

6. Widi yang telah mencerahkan hati, membukakan pikiran, serta memberikan inspirasi.

7. Tito dan Amru sebagai teman yang sangat banyak membantu dalam pembuatan skripsi ini.

8. Teman-teman dekat semasa kuliah, Rangga, Zaky, Aroy, Aldes, Lingga, Ito, Piesca, Trini, Angel, teman-teman SMIP 38 (Satria, Budi, Renan, Alim, Panca, Faris, Oni, Widia, Novi dan Ani) serta teman-teman TEP 38.

9. Cendol, Didiet, Ian, Yama, Dudi (alm), Ai dan Ayu yang telah membantu melupakan sejenak beban-beban yang telah dan akan dijalani.

10. Mas Aji Teratai Enterprise yang telah membantu dalam pembuatan desain sistem informasi ini.


(17)

12. Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bimbingan Pak Wayan Astika, atas bantuan scannernya.

13. Semua pihak yang telah berjasa selama penulis menjalankan studi.

Penulis berharap penelitian ini dapat berguna dan memberi manfaat bagi kita semua. Segala saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak akan penulis terima dengan senang hati demi perbaikan di masa mendatang.

Bogor, 2006


(18)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG ... 1

B. TUJUAN PENELITIAN ... 2


(19)

SISTEM INFORMASI ... 3

PENELITIAN PRODUK PANGAN ... 5

SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA ... 9

DAUR HIDUP PENGEMBANGAN SISTEM /

SYSTEM

DEVELOPMENT LIFE CYCLE

(SDLC) ... 11

E. MULTIMEDIA ... 15

F.

COMPACT DISC-READ ONLY MEMORY

(CD-ROM) 18

METODE PENELITIAN

WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN ... 19

ALAT DAN BAHAN ... 19

METODE PEMBANGUNAN SISTEM ... 20

METODE PENGUMPULAN DATA ... 21

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. INVESTIGASI SISTEM ... 22

B. ANALISIS SISTEM ... 24

C. DESAIN SISTEM ... 25

D. IMPLEMENTASI SISTEM ... 36

E. PERAWATAN SISTEM ... 44

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN ... 46

SARAN 47

DAFTAR PUSTAKA ... 48


(20)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Tahapan System Development Life Cycle ... 11

2. Struktur berlapis komponen pengetahuan pada multimedia ... 16

3. Tampilan ketika berkas SIRMAPP dijalankan ... 26

4. Frame halaman utama ... 27

5. Tampilan menu nama peneliti ... 27

6. Tampilan menu produk ... 28

7. Tampilan menu teknologi ... 29


(21)

9. Tampilan library ... 34

10. Folder mp3 sejajar dengan mp3 player.SWF ... 35

11. Penilaian responden terhadap desain tata letak dalam sistem informasi ... 37

12. Penilaian responden terhadap komposisi warna dalam sistem informasi ... 38

13. Penilaian responden terhadap animasi-animasi yang ada pada sistem informasi ... 38

14. Penilaian responden terhadap sistematika pembagian menu dalam sistem informasi ... 39

15. Penilaian responden terhadap akurasi tombol menu dan sub menu dengan tampilan informasinya. ... 40

16. Penilaian responden terhadap kemudahan dalam pencarian data ... 40

17. Penilaian responden terhadap manfaat yang didapat dari sistem informasi ... 41

18. Hasil uji kompatibilitas sistem ... 43

DAFTAR TABEL

1. Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian... 19

2. Hasil uji kompatibilitas sistem ... 42

3. Penilaian responden terhadap desain tata letak dalam sistem informasi ... 72

4. Penilaian responden terhadap komposisi warna dalam sistem informasi ... 72

5. Penilaian responden terhadap animasi-animasi yang ada pada sistem informasi ... 72

6. Penilaian responden terhadap sistematika pembagian menu dalam sistem informasi ... 72

7. Penilaian responden terhadap akurasi tombol menu dan sub menu dengan tampilan informasinya. ... 73


(22)

8. Penilaian responden terhadap kemudahan dalam pencarian data ... 73 9. Penilaian responden terhadap manfaat yang didapat dari sistem

informasi ... 73

DAFTAR LAMPIRAN

1. Skrip proses loading menu ... 51 2. Skrip proses loading data abstrak, data status, dan info jumlah data ... 52 3. Skrip download lagu dan animasi teks ... 59 4. Skrip untuk melakukan loadClip ... 61 5. Diagram alir sistem ... 62 6. Skrip pada Autorun.INF ... 64 7. Format kuisioner ... 65 8. Daftar nama responden ... 68 9. Tabulasi kuisioner ... 69 10. Hasil pengisian kuisioner ... 72


(23)

I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Perkembangan kegiatan penelitian di Indonesia cukup membanggakan jika diukur dari segi kuantitas (jumlah). Termasuk di dalamnya penelitian dalam bidang ilmu dan teknologi pangan. Penelitian-penelitian tersebut diharapkan mampu diwujudkan menjadi suatu produk yang berdaya saing tinggi. Namun kendala yang masih harus dihadapi adalah sejauh mana hasil-hasil riset tersebut telah diadopsi oleh kalangan industri.

Sampai saat ini, belum ada media yang mendukung proses link and match antara perguruan tinggi dengan industri, khususnya industri di bidang pangan. Untuk itu, dibutuhkan sistem informasi yang dapat mendukung serta meningkatkan proses link and match tersebut agar informasi yang dimiliki oleh perguruan tinggi dapat diakses oleh industri pangan secara efektif sehingga dapat diaplikasikan ke dalam kegiatan industri pangan.

Sebuah sistem informasi diperlukan untuk dapat melihat peta penelitian yang memuat dalam basis data di dalamnya. Dengan peta penelitian tersebut, maka akan dapat diketahui bidang/ tema penelitian yang belum dilakukan, dan dengan mudah diketahui produk apa saja yang telah siap untuk dikomersialisasikan/ industrialisasikan. Kelompok-kelompok dalam pemetaan hasil penelitian ini adalah judul penelitian, tahun penelitian, peneliti, lembaga, produk, bahan baku, teknologi, kelompok peta penelitian, status paten, status kesiapan industrialisasi. Selain itu setiap hasil penelitian diberikan status berkaitan dengan paten (hak kekayaan intelektual).

Media yang digunakan untuk menyimpan sistem informasi ini adalah Compact Disc-Read Only Memory (CD-ROM). Media CD-ROM digunakan sebagai media alternatif dari media yang telah dibuat sebelumnya yaitu media jaringan atau internet. Dengan menggunakan CD-ROM, proses distribusi menjadi lebih mudah dan juga ekonomis. Selain itu, tampilan (layout) menjadi


(24)

lebih interaktif dan menarik karena CD-ROM memiliki kapasitas yang cukup besar.

Sistem informasi penelitian produk pangan (SIRMAPP) akan berguna untuk memperbaiki atau menyempurnakan strategi aktivitas penelitian-penelitian yang akan dilakukan.

B. TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk membangun sistem informasi penelitian produk pangan berbasis CD-ROM yang mampu menyajikan informasi dengan cepat, mudah pemakaiannya dan ekonomis dengan aplikasi multimedia sehingga tampilan sistem informasi menarik dan mudah dipahami penggunanya.


(25)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. SISTEM INFORMASI

Sistem merupakan gabungan komponen yang saling berhubungan dan bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sedangkan informasi adalah data yang diolah menjadi bentukan yang lebih berguna dan berarti bagi yang menerimanya (Jogiyanto, 1991 dalam Vetrisia, 2003). Sistem terdiri dari dua kriteria yaitu tingkat pendugaan dan tingkat kerumitan. Pada tingkat pendugaan sistem terdiri dari sistem yang bersifat deterministik dan sistem yang bersifat probabilistik, sedangkan pada tingkat kerumitan sistem dapat dibagi menjadi sistem yang sederhana, rumit, dan sangat rumit (Burch dan Strater, 1974).

Menurut Davis (1991), sistem informasi adalah pengolahan data menjadi informasi atau pengolahan informasi dari bentuk tidak berguna menjadi informasi yang berguna bagi penerimanya. Stair (1985) menyatakan bahwa informasi yang dihasilkan suatu sistem haruslah tepat waktu, akurat, singkat, dan sederhana.

Komponen sistem informasi terdiri dari perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), brainware, netware, dan dataware. Kelima komponen tersebut saling bersinergi membentuk suatu sistem yang utuh.

Data menurut Burch dan Strater (1974) merupakan suatu fakta yang akan mempunyai arti bagi penerima setelah mengalami proses operasi data (fakta yang tidak sedang digunakan). Operasi data yang meliputi capturing

(pencatatan), verifying (pengecekan), classifying (pengelompokan), arranging

(penyusunan/ sortasi), summarizing, calculating (perhitungan), storing

(penyimpanan), retrieving (pengembalian kembali), reproduksi, dan

disseminating/ communicating (mengkomunikasikan) diperlukan untuk mengubah data menjadi informasi (Burch dan Strater, 1974).

Hardware adalah komputer yang mendukung pemrosesan data serta proses lain. Software adalah rangkaian instruksi yang digunakan oleh hardware.


(26)

Personel adalah desainer sistem dan programer. Prosedur meliputi pembuatan desain dan implementasi program, pemeliharaan hardware dan software serta mengatur fungsi operasi., data mengalami mekanisme proses terlebih dahulu untuk menjadi informasi yang bermanfaat

Murdick et al. (1990) dalam Karuniawan (2004) menyatakan bahwa sumber sistem informasi dapat dikelompokkan menjadi:

1. Catatan intern dan ekstern

2. Mewawancarai para manajer serta personil operasi. 3. Metode sampling dan estimasi.

Ada tiga jenis proses data yaitu klasifikasi, manipulasi dan sintesis. Menurut O'Brien (1999) sistem informasi adalah suatu sistem yang menerima sumber data sebagai masukan dan mengolahnya menjadi produk informasi sebagai keluaran.Tujuan sistem informasi adalah mengubah data menjadi suatu informasi.

Menurut Wilkinson (1982), sasaran yang harus dicapai untuk menentukan kriteria penilaian suatu sistem informasi adalah:

1. relevance (sesuai kebutuhan) 2. capacity (kapasitas dari sistem) 3. efficiency (efisiensi dari sistem)

4. timeliness (ketepatan waktu menghasilkan informasi) 5. accesibility (kemudahan akses)

6. flexibility (keluwesan sistem)

7. accurancy (ketepatan nilai dari informasi) 8. reliability (keandalan dari sistem)

9. security (keamanan dari sistem) 10. economy (nilai ekonomis dari sistem) 11. simplicity (kemudahan sistem digunakan).

Menurut Long (1989), untuk mencapai efektifitas yang tinggi maka sistem informasi harus memenuhi kriteria sebagai berikut :

1. Dapat menampung pemrosesan data dalam menangani semua kegiatan dan perlindungan dokumen.


(27)

3. Fleksibel dan dapat disesuaikan dengan perubahan informasi yang dibutuhkan.

4. Dilengkapi dengan sistem pengaman yang dapat digunakan oleh orang-orang tertentu saja, sehingga terhindar dari penyalahgunaan.

Pendapat tersebut memperkuat pendapat Stair (1985), yang sebelumnya juga memberikan beberapa karakteristik sistem informasi yang baik, antara lain:

1. Tepat pada waktunya, yaitu informasi yang sampai pada penerimanya tidak terlambat.

2. Akurat, yaitu informasi tersebut bebas dari kesalahan dan tidak bias.

3. Fleksibel, yaitu informasi dapat digunakan masa kini dan yang akan datang.

4. Bernilai ekonomi, yaitu manfaat dari informasi lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkannya.

5. Reliable, yaitu informasi benar-benar nyata.

6. Singkat dan sederhana, yaitu mudah dibaca dan dimengerti oleh penerima informasi.

Sistem informasi dapat disimpulkan sebagai suatu sistem yang dapat mengubah suatu data menjadi informasi yang berguna bagi pemakai tertentu atau dapat menjadi bahan dasar untuk proses konversi data menjadi informasi yang lain.

B. PENELITIAN PRODUK PANGAN

1. Produk Pangan

Undang-Undang No 7 Tahun 1996 tentang pangan menyebutkan bahwa pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan atau pembuatan makanan atau minuman (Anonim, 2005).


(28)

Pangan adalah kebutuhan pokok manusia yang hakiki untuk dapat hidup. Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang pemenuhannya menjadi hak asasi setiap rakyat Indonesia dalam mewujudkan sumber daya manusia berkualitas untuk melaksanakan pembangunan nasional (Tjahjadi, 2003).

Ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus melaju dengan pesat memberikan dampak yang jelas terhadap produk pangan. Sebuah produk pangan dengan bahan baku yang sama telah berubah proses pembuatannya sehingga menjadikannya sebagai produk baru.. Menurut Apriantono (2001) pada proses-proses bioteknologi yang melibatkan mikroba, semua media bercampur dengan mikroba dan pada produk yang dihasilkan.

Menurut Fardiaz (1992), penggolongan terhadap produk pangan dapat dibagi menjadi dua, yaitu penggolongan produk pangan berdasarkan derajat keasaman (pH) dan penggolongan produk pangan berdasarkan aktivitas air (Aw). Penggolongan produk pangan berdasarkan pH terdiri

dari:

a. Makanan berasam rendah

Makanan berasam rendah adalah makanan yang mempunyai pH lebih besar dari 5.3. Produk pangan yang termasuk golongan makanan berasam rendah diantaranya jagung, daging, ikan, susu, dan lain-lain. b. Makanan berasam sedang

Makanan berasam sedang adalah makanan yang mempunyai pH 5.3 sampai diatas 4.5. Produk pangan yang termasuk golongan makanan berasam sedang diantaranya bayam, asparagus, bit, labu kuning dan lain-lain.

c. Makanan asam

Makanan asam adalah makanan yang mempunyai pH 4.5 sampai 3.7. Produk pangan yang termasuk golongan makanan asam diantaranya tomat, pir, nenas dan lain-lain.

d. Makanan berasam tinggi

Makanan berasam tinggi adalah makanan yang mempunyai pH 3.7 atau kurang. Produk pangan yang termasuk golongan makanan


(29)

berasam tinggi diantaranya buah-buahan asam (berries), acar-acaran (termasuk sayur asin dan sauerkraut), dan lain sebagainya.

Penggolongan produk pangan berdasarkan Aw terdiri dari:

a. Pangan basah

Pangan basah adalah produk pangan yang memiliki Aw lebih besar

dari 0.9. Yang termasuk produk basah antara lain buah-buahan segar, sayuran segar, susu segar, dan lain-lain.

b. Pangan semi basah

Pangan semi basah adalah produk pangan yang memiliki Aw antara

0.65 sampai dengan 0.9. Yang termasuk produk semi basah antara lain kurma, jam, jelly, dodol, manisan, buah kering, ikan asam, ham, fruit cake, pie, dan lain-lain.

c. Pangan kering

Pangan kering adalah produk pangan yang memiliki Aw lebih kecil

dari 0.6. Yang termasuk produk kering antara lain kerupuk, keripik, tepung, cookies, dan lain-lain.

2. Teknologi Pangan

Teknologi adalah kemampuan teknik yang berlandaskan pengetahuan ilmu eksakta yang berdasarkan proses teknis (Ali et al., 1991). Menurut Winarno dan Fardiaz (1973), teknologi pangan ialah segala sesuatu yang menyangkut perlakuan dan pengolahan hasil pertanian dari sejak pemanenan hingga penggunaan terakhir oleh konsumen.

Menurut Fellows (1990), teknologi pangan terdiri dari 5 pembagian utama, yaitu pengolahan dengan suhu normal, pengolahan dengan panas, pengolahan dengan cara pelepasan (tanpa) panas, dan post processing. a. Pengolahan dengan suhu normal

Pengolahan dengan suhu normal terdiri dari:

1) Persiapan bahan mentah (baku), yaitu pencucian, sorting

(pemilihan), grading (pembagian kelas), dan pengupasan. 2) Pengecilan ukuran.


(30)

4) Teknologi fermentasi dan enzim. 5) Iradiasi.

b. Pengolahan dengan panas

Pengolahan dengan panas dapat dibagi menjadi:

1) Pengolahan panas menggunakan uap air, yang terdiri dari

blanching, pasteurisasi, sterilisasi, evaporasi, dan ekstrusi.

2) Pengolahan panas dengan udara panas, yang terdiri dari dehidrasi dan pemanggangan.

3) Pengolahan panas menggunakan minyak, yaitu penggorengan. 4) Pemanasan dengan energi iradiasi, terdiri dari microwave dan

radiasi Infra Red.

c. Pengolahan dengan cara pelepasan (tanpa) panas

Pengolahan dengan cara pelepasan (tanpa) panas terdiri dari:

1) Pendinginan dan penyimpanan atmosfer terkontrol ( controlled-atmosphere storage).

2) Pembekuan.

3) Pengeringan beku (freeze drying). d. Post Processing

Post processing merupakan proses yang dilakukan setelah produk jadi atau pengolahan terakhir. Post processing terdiri dari:

1) Pelapisan (coating) 2) Pengemasan

3. Bahan Baku Pangan

Bahan baku adalah bahan untuk diolah melalui proses produksi menjadi barang jadi (Ali et al., 1991).

Menurut Winarno dan Fardiaz (1973), pada dasarnya bahan pangan terdiri dari 4 komponen penting yaitu air, protein, karbohidrat, lemak dan turunan-turunannya. Selain itu bahan pangan juga mengandung komponen anorganik dalam bentuk kandungan mineral dan komponen organik lainnya dalam jumlah kecil, misalnya vitamin, enzim, emulsifier, asam, oksidan, anti oksidan, pigmen dan flavor. Jumlah komponen tersebut


(31)

berbeda-beda pada masing-masing bahan pangan tergantung dari susunan, kekerasan, flavor, warna dan nilai makanannya.

Menurut Ronsivalli dan Vieira (1992), bahan baku pangan dapat dibagi menjadi:

a. Daging, misalnya daging sapi, daging babi, daging kambing, sosis, dan lain-lain.

b. Produk susu, misalnya susu cair, mentega, whey, dan lain-lain.

c. Unggas dan telur, misalnya ayam, bebek, telur penyu, telur puyuh, dan lain-lain.

d. Ikan dan kerang, misalnya mackerel, salmon, gurame, kerang hijau, dan lain-lain.

e. Sereal, misalnya gandum, biji jagung, oats, barley, beras, dan lain-lain. f. Produk panggang, misalnya roti, kue, cookies,doughnuts, crackers, pie

crust, dan lain-lain.

g. Sayuran, misalnya asparagus, polong-polongan, brokoli, kol, wortel, seledri, mentimun, jagung manis, mentimun, jamur, selada, bawang, kacang-kacangan, kentang, minyak zaitun, bayam, tomat, dan lain-lain. h. Buah-buahan, misalnyapisang, ceri, jeruk, jeruk nipis, pir, nenas, plum,

blackberries, bluberries, cranberries, raspberries, strawberries, apel, anggur, dan lain-lain.

i. Gula, misalnya glukosa, sukrosa, maltosa, gula aren, gula dapur, dan lain-lain.

j. Lemak dan minyak, misalnya lemak babi, lemak sapi, margarin, dan lain-lain.

C. SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA

Szymanski dan Pulschen (1995) dalam Miranda (2003) menyatakan bahwa sistem basis data merupakan perangkat lunak yang mengatur pembuatan, penyimpanan, pengaksesan, perubahan, penghapusan dan penggunaan basis data. Sistem basis data dapat mengakses dan mengatur beberapa file, tabel atau objek dalam waktu yang sama dan menghubungkan satu sama lain apabila diperlukan. Kegiatan dalam sistem basis data meliputi pendefinisian struktur


(32)

penyimpanan informasi, penyediaan mekanisme pengolahan dan pemanfaatan informasi, dan pengamanan bagi informasi terhadap usaha-usaha pengaksesan oleh orang-orang yang tidak berwenang dan tidak bertanggung jawab.

DBMS terdiri dari kumpulan terpadu data dan gugus program untuk mengakses data. Tujuan utamanya adalah menyediakan lingkungan yang aman dan nyaman untuk pendayagunaan, pencarian, dan penyimpanan data pada basis data (Korth dan Silberschartz, 1986 dalam Fathansyah, 1999).

Menurut Awad dan Goetere (1992) dalam Fathansyah (1999), sebuah sistem agar dapat dikategorikan sebagai DBMS maka harus memiliki kriteria sebagai berikut:

1. Interface alamiah yang dapat digunakan oleh pengguna, tidak terikat pada struktur fisik database

2. Sebuah lingkungan multi pengguna dimana pengguna dapat mengakses database yang sama, menggunakan tampilan yang diinginkan oleh masing-masing pengguna

3. Kemampuan mengubah data tanpa mempengaruhi program

4. Pengendalian hak akses terhadap berbagai pengguna untuk menjaga kerahasiaan dan integritas data yang tersimpan

5. Mekanisme pencegahan dari kegagalan yang menyebabkan kehilangan data

Sistem manajemen basis data meliputi kegiatan : 1. Pendefenisian struktur penyimpanan informasi

2. Penyediaan mekanisme pengolahan dan pemanfaatan informasi

3. Pengamanan bagi informasi terhadap usaha-usaha pengaksesan oleh orang-orang yang tidak berwenang.

Sistem manajemen basis data terdiri atas tiga komponen (Whittington, 1988 dalam Fathansyah, 1999), yaitu :

1. The query processor, berfungsi menerima permintaan pengguna dan mengolahnya menjadi suatu bentuk yang merupakan hasil olahan tersebut. 2. The transaction manager, bertugas mengatur pengolahan data sesuai


(33)

3. The toolset, bertugas menyediakan berbagai fasilitas untuk berbagai kegiatan seperti pembuatan basis data, restrukturisasi basis data, sistem pengawasan (up-date) dan pengembangan aplikasi.

D. DAUR HIDUP PENGEMBANGAN SISTEM/ SYSTEM

DEVELOPMENT LIFE CYCLE (SDLC)

SDLC merupakan suatu metode pengembangan sistem yang mencakup tahapan logik proses pengembangan sistem (O’Brien, 1999) seperti disajikan dalam Gambar 1.

Gambar 1. Tahapan System Development Life Cycle.

Tahap pengembangan sistem berdasarkan metode SDLC tersebut dibagi atas beberapa tahapan, yaitu investigasi sistem, analisis sistem, desain sistem, implementasi sistem, dan perawatan sistem.

1. Tahap Investigasi Sistem

Tahap investigasi memerlukan feasibility study (studi kelayakan) karena proses pembangunan sistem memerlukan biaya. Tujuan dari

feasibility study adalah untuk mengevaluasi alternatif sistem dan untuk Investigasi Sistem

Produk : Studi kelayakan

Analisis Sistem

Produk : Kebutuhan fungsional

Desain Sistem Produk : Spesifikasi sistem

Implementasi Sistem Produk : Sistem operasional

Perawatan Sistem Produk : Perbaikan sistem


(34)

mengusulkan sistem yang paling nyata dan layak untuk pembangunan sistem.

Feasibility study (studi kelayakan) menggunakan metode pengumpulan data melalui :

a. Wawancara dengan pegawai, pelanggan, manajer, dan pakar. b. Kuisioner untuk mencocokkan end user dalam organisasi

c. Observasi personal, videotaping, atau terlibat dalam aktivitas kerja

end user.

d. Pemeriksaan dokumen, laporan, prosedur manual, dan dokumentasi lainnya.

e. Pembangunan, simulasi, dan observasi model aktivitas kerja.

Kelayakan dari sistem yang diusulkan dapat dievaluasi dalam 4 (empat) kategori utama, yaitu:

a. Kelayakan Organisasi

Fokus kelayakan organisasi adalah pada seberapa baik usulan sistem mendukung tujuan organisasi dan rencana strategisnya.

b. Kelayakan Ekonomis

Pada kategori kelayakan ekonomis diperhatikan baik penghematan biaya, peningkatan penghasilan, peningkatan profit, pengurangan permintaan investasi dan jenis benefit lainnya yang akan melebihi biaya operasi dan pembangunan sistem yang diusulkan. c. Kelayakan Teknis

Kelayakan teknis dapat didemonstrasikan jika keandalan

hardware dan software mampu mempertemukan kebutuhan dari sistem yang diusulkan yang dapat diperoleh dan dibangun pada waktu yang dibutuhkan.

d. Kelayakan Operasional

Kelayakan operasional adalah keinginan dan kemampuan manajemen untuk mengoperasikan, menggunakan dan mendukung sistem yang diusulkan.


(35)

2. Tahap Analisa Sistem

Tahap ini adalah mengenai kebutuhan informasi pengguna yang menghasilkan kebutuhan fungsional yang digunakan sebagai dasar untuk membangun desain sistem informasi yang baru. Sistem harus dapat menyampaikan informasi yang dibutuhkan pengguna. Kebutuhan input

dan output pengguna harus didukung oleh sistem informasi, termasuk sumber, format, isi, volume dari tiap input dan output. Kebutuhan fungsional adalah kebutuhan informasi pengguna, tidak terikat pada

hardware, software, jaringan, data dan sumberdaya manusia yang sekarang digunakan pengguna atau yang mungkin digunakan dalam sistem yang baru.

3. Tahap Desain Sistem

Analisa sistem menggambarkan apa yang harus dilakukan sistem untuk bertemu dengan kebutuhan pengguna. Desain sistem menetapkan bagaimana sistem akan menyempurnakan tujuan sistem informasi. Desain sistem terdiri dari aktivitas desain yang menghasilkan spesifikasi sistem yang memuaskan pembangunan kebutuhan fungsional dalam tahap analisa sistem.

a. Desain User Interface

Aktivitas desain userinterface berfokus pada dukungan interaksi antara pengguna dan aplikasi berbasis komputernya. Desainer berkonsentrasi pada bentuk desain input dan output yang atraktif dan efisien bagi pengguna seperti mudahnya menggunakan halaman internet/intranet.

b. Desain Basis Data

Desain basis data berfokus pada desain struktur database dan file

yang digunakan oleh sistem informasi yang diusulkan. Produk dari desain data secara detail merupakan deskripsi dari :

1) Atribut/karakteristik entities (objek, orang, tempat kejadian) tentang sistem informasi yang diusulkan yang mana diperlukan untuk memelihara informasi.


(36)

2) Relationship entities yang dimiliki masing-masing.

3) Elemen data spesifik (database, file, dan record) yang perlu dipelihara untuk tiap track entities oleh sistem informasi.

4) Integritas rules yang menentukan bagaimana tiap elemen data ditentukan dan digunakan dalam sistem informasi.

c. Desain Proses

Aktivitas desain proses berfokus pada desain sumber software

yang dibutuhkan program dan prosedur sistem informasi yang diusulkan. Desainer berkonsentrasi pada pembangunan spesifikasi detail untuk software yang akan diperoleh atau dibangun oleh programming biasa untuk bertemu spesifikasi desain user interface

dan data pembangunan kebutuhan fungsional dalam tahap analisa.

4. Implementasi Sistem

Tahap implementasi sistem melibatkan pengadaan hardware dan

software, pengembangan software, pengujian program dan prosedur, pembangunan dokumentasi, dan berbagai aktivitas instalasi. Tahap ini juga melibatkan pendidikan training pengguna dan spesialis yang akan mengoperasikan sistem baru implementasi merupakan tahap yang sulit dan proses yang menghabiskan waktu. Bagaimanapun tahap ini tahap yang penting untuk menentukan kesuksesan dari pembangunan sistem baru, walaupun sistem yang di desain dengan baik akan gagal jika tidak diimplementasikan dengan. benar.

5. Perawatan Sistem

Tahap akhir SDLC melibatkan monitoring, evaluasi dan modifikasi sistem untuk membuat perbaikan yang penting/diinginkan. Hal ini untuk menjamin bahwa sistem baru yang diimplementasikan dapat mempertemukan kebutuhan fungsional yang dibuat ketika sistem didesain. Kesalahan dalam pembangunan sistem dikoreksi oleh aktivitas perawatan. Perawatan sistem juga memasukkan modifikasi sistem sesuai perubahan internal dalam bisnis atau perubahan eksternal dalam lingkungan bisnis.


(37)

E. MULTIMEDIA

Istilah multimedia berawal dari teater, bukan komputer. Pertunjukan yang memanfaatkan lebih dari satu medium seringkali disebut pertunjukan multimedia. Sistem multimedia dimulai pada akhir 1980-an dengan diperkenalkannya Hypercard oleh Apple pada tahun 1987, dan pengumumannya oleh IBM pada tahun 1989 mengenai perangkat lunak Audio Visual Connection (AVC) dan video adapter card bagi PS/2.

Citra visual dapat dimasukkan ke dalam sistem dari perangkat lunak yang menyatukan digital, dan dari kamera video, pita dan piringan video, dan scanner optik. Input audio dapat dimasukkan melalui mikropon, pita kaset dan

Compact Disc-Read Only Memory (CD-ROM). Output visual dapat ditampilkan di layar komputer dan di monitor televisi yang tersambung.

Output audio dapat disediakan oleh alat output suara, speaker stereo, dan headset.

Multimedia adalah kombinasi dari komputer dan video (Rosch, 1996 dalam Suyanto, 2004). Multimedia secara umum merupakan kombinasi tiga elemen yaitu suara, gambar dan teks (McCormick, 1996 dalam Suyanto, 2004) atau multimedia adalah kombinasi dari paling sedikit dua media input atau

output dari data, media ini dapat audio (suara, musik), animasi, video, teks, grafik, dan gambar (Turban, 1993). Multimedia merupakan alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio, dan gambar video (Robin dan Linda, 2001 dalam Suyanto, 2004). Definisi lain dari multimedia adalah pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, dan gambar bergerak (video dan animasi) dengan menggabungkan link dan tool yang memungkinkan pemakai melakukan navigasi, berinterkasi, berkreasi, dan berkomunikasi (Hofstetter, 2001 dalam Suyanto, 2004). Dari beberapa definisi di atas, multimedia dapat dibagi menjadi multimedia online (internet) dan multimedia offline (tradisional).

Multimedia itu sangat penting karena salah satunya dipakai sebagai alat untuk bersaing perusahaan. Disamping itu pada Abad 21 ini multimedia segera menjadi keterampilan dasar yang sama pentingnya dengan


(38)

keterampilan membaca. Beberapa kegunaan dari multimedia adalah sebagai berikut:

1. Sistem pengawasan dan konsultasi on-line. 2. Permainan interaktif

3. On-line marketing

4. Sistem pakar

Kelebihan multimedia adalah menarik indera dan menarik minat, karena merupakan gabungan antara pandangan, suara dan gerakan. Lembaga riset dan penerbitan komputer, yaitu Computer Technology Research (CTR), menyatakan bahwa orang hanya mampu mengingat 20 % dari yang dilihat dan 30 % dari yang didengar. Tetapi orang dapat mengingat 50 % dari yang dilihat dari yang dilihat dan didengar dan 30 % dari yang dilihat, didengar dan dilakukan sekaligus. Struktur multimedia dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Struktur berlapis komponen pengetahuan pada multimedia (Seminar, 2002).

Struktur berlapis komponen pengetahuan pada multimedia adalah sebagai berikut:

1. Content Knowledge, yaitu berupa sumber utama yang dapat berupa basis pengetahuan, basis data atau himpunan informasi dalam bentuk teks, grafik, audio, dan video.

2. Structural Knowledge, yaitu berupa himpunan logic link yang menghubungkan satu obyek informasi dengan obyek informasi lainnya.

Interface Knowledge Hypermedia Knowledge

Application Knowledge Structural Knowledge


(39)

3. Application Knowledge, yaitu berupa informasi spesifik mengenai penggunaan lapisan content knowledge dan structural knowledge untuk kebutuhan tertentu. Lapisan ini berisi procedures dan tools.

4. Hypermedia Knowledge, yaitu berupa penggunaan dan pengorganisasian

hypermedia untuk mendukung lapisan application knowledge.

5. Interface Knowledge, yaitu berupa penghubung sistem dan pengguna, mencakup metode dan isi dialog, struktur menu, dan struktur input-output. Hypermedia adalah dokumen-dokumen yang terdiri atas berbagai tipe media (teks, grafik, audio, dan video) yang terhubung pada suatu informasi dalam bentuk link. Karakteristik dari hypermedia antara lain:

1. Memiliki link

2. Terdiri atas multimedia

3. Memungkinkan asosiasi informasi

Multimedia tengah mendefinisikan ulang sistem komunikasi sebagai bagian yang nyata dari infrastruktur masyarakat. Multimedia memudahkan perusahaan melakukan merger dan aliansi., berkantor dari rumah, home shopping, bisnis dan iklan, penerbitan elektronik, proses belajar-0mengajar, serta rekayasa ulang perusahaan, hingga multimedia sebagai alat pasar massa.

Ada banyak creation tool multimedia yang memungkinkan untuk melakukan timing munculnya obyek-obyek untuk mensinkronkannya dengan musik. Contohnya sound tracks dimainkan urut waktu (over time). Ketika audio digunakan untuk memicu obyek-obyek multimedia, ia dinamakan

hyperaudio. Sebagaimana sound track, klip video juga dapat dimainkan urut (over time). Ketika video digunakan untuk memicu obyek-obyek multimedia, ia dinamakan hypervideo.

F. COMPACT DISC-READ ONLY MEMORY (CD-ROM)

Compact Disc-Read Only Memory (CD-ROM) adalah optical laser disc

yang digunakan di komputer mikro. Sebuah CD-ROM dapat menyimpan data sekitar 680 MB (Megabyte) atau setara dengan 477 disket DS/HD 3,5 inci. Data dalam CD-ROM berbentuk pit dan land. Pit adalah benjolan kecil yang


(40)

memantulkan cahaya yang dibakar oleh sinar laser. Land adalah daerah datar pemisah pit.

Untuk membaca data dalam CD-ROM digunakan perangkat yang disebut CD-ROM drive. Sedangkan perangkat yang dapat menulis pada CD-ROM disebut CD-Writer. Kecepatan sebuah CD-ROM drive diukur berdasarkan kemampuannya membaca sekian ribu karakter (byte) per detik. Dalam spesifikasi komputer, digunakan huruf K, yang berarti kilo (kata Yunani yang artinya seribu), untuk menyatakan 1000 karakter, atau 1 kilobyte (KB). CD-ROM drive yang pertama kali dibuat bisa mentransfer data dengan kecepatan 150 KB per detik. Double-speed CD-ROM drive bisa mentransfer data dengan kecepatan dua kali kecepatan itu, atau 300 KB per detik. Quadrupe-speed CD-ROM drive, juga dinamakan 4x drives (di Indonesia = CD-ROM speed 4), bisa mentransfer data 600 KB per detik. Drive yang lebih cepat pun kini sudah tersedia, yang kecepatannya berkisar antara 17x (2550 KB per detik) hingga 40x (6000 KB per detik).

Kelebihan dari CD-ROM yaitu kemampuannya dalam menampung data yang relatif besar namun harganya ekonomis atau relatif murah, sehingga CD-ROM menjadi media pilihan untuk menerbitkan berbagai aplikasi multimedia di Abad 21 ini. Proses pengaksesan data dari CD-ROM lebih cepat dibanding 3½-inch Floppy Disk. Kelemahan yang ada pada CD pada generasi sebelumnya yaitu hanya dapat ditulis dan tidak bisa dihapus lagi (Recordable) atau yang biasa dikenal dengan CD-R telah diatasi dengan adanya CD yang juga dapat ditulis ulang (Re-Writeable) atau CD-RW.


(41)

III. METODE PENELITIAN

A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juni - September 2005 di Bagian Sistem Manajemen dan Mekanisasi Pertanian, Departemen Teknik Pertanian, IPB

B. ALAT DAN BAHAN

Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitan ini dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian

No Alat dan Bahan Kegunaan

1

Personal Computer (PC). Spesifikasi PC sebagai berikut:

Untuk pembangunan sistem basis data abstrak penelitian

-

AMD © Athlon XP 1)~1700 MHz - DDR 512 MB RAM 2)

- VGA Card 3) 128.0 MB - Sound Card 4)

- DirectX 5) 9.0

- CD-ROM drive ReWritable (52x32x52) untuk melakukan proses burning CD sebagai produk akhir.

2 Sistem Operasi Windows XP ©6) Sebagai program dasar untuk mengatur kerja dari komputer.

3 Macromedia Flash MX 2004

©

dan Swift 3D ©

- Sebagai perangkat lunak untuk perancangan Sistem Informasi Penelitian Produk Pangan berbentuk multimedia.

- Sebagai perangkat lunak untuk pembuatan animasi.

4 Macromedia Fireworks MX

©

dan Adobe

Photoshop 8.0 Sebagai perangkat lunak untuk mengolah citra. 5 Notepad Untuk menyimpan data relasi yang bersifat teks

terhadap sistem.

6 Kamera digital Untuk mengambil citra di lapangan. 7 Abstrak penelitian mahasiswa Ilmu dan

Teknologi Pangan IPB tahun 1997 dan 1999

Sebagai sampel data yang akan dijadikan informasi pada sistem.

8

PC ber-processor Intel Pentium II (233 MHz, SDR 128 MB), Intel Pentium III (500 MHz, SDR 500 MB) dan Intel Pentium IV (1700 MHz, DDR 512 MB)

Untuk Uji Kompatibilitas sistem.

1) Athlon XP : Processor keluaran AMD ©yang bekerja pada komputer seperti halnya otak pada manusia. 2) RAM : Perangkat keras penyimpan data sebagai rangkaian sel-sel memori yang dapat diakses secara acak. 3) VGA Card : Perangkat keras untuk mendukung keluaran berupa grafis pada komputer.

4) Sound Card : Perangkat keras untuk mendukung keluaran berupa audio (suara) pada komputer.

5) DirectX : Perangkat lunak keluaran Microsoft © untuk meningkatkan kemampuan komputer terhadap multimedia


(42)

C. METODE PEMBANGUNAN SISTEM

Pada umumnya sistem informasi berbasis komputer dirancang dan diimplementasikan menggunakan beberapa bentuk sistematik proses pengembangan. Pengguna dan ahli spesialis informasi mendesain sistem informasi dengan berbasis pada hasil analisis informasi yang dibutuhkan. Proses ini dikenal dengan System Development Life Cycle (O’Brien,1999). Pembangunan sistem informasi didasarkan pada pendekatan tahap perancangan yang terdiri dari investigasi sistem, analisis sistem, desain sistem, implementasi sistem, pengujian sistem, dan pemeliharaan sistem. Tahapan tersebut perlu dilakukan untuk mendapatkan paket program yang dapat bekerja sesuai dengan tujuan penelitian. Berikut adalah tahapan-tahapan yang akan dilakukan :

1. Tahap investigasi bertujuan untuk merumuskan permasalahan dan pengembangan yang akan dilakukan dalam sistem yang dirancang.

2. Tahap analisis sistem bertujuan melakukan analisis terhadap informasi yang dibutuhkan dengan menyajikan penelitian-penelitian yang sudah pernah dilakukan dan kelompok peta penelitian tersebut.

3. Tahap desain sistem

a. Desain user interface (tampilan antar muka)

Pada tahap ini tampilan antar muka akan dirancang agar user friendly dan berkonsentrasi pada bentuk desain input dan output yang atraktif dan efisien bagi pengguna seperti mudahnya menggunakan halaman internet/ intranet

b. Desain basis data

Desain basis data berfokus pada desain struktur database dan files

yang digunakan oleh sistem informasi yang diusulkan. Basis dalam sistem informasi tersebut akan memuat data-data judul penelitian, tahun penelitian, peneliti, lembaga, produk, bahan baku, teknologi, kelompok peta penelitian, status paten, status kesiapan industrialisasi. c. Desain proses

Desain proses berfokus pada desain sumber software yang dibutuhkan program dan prosedur sistem informasi yang diusulkan.


(43)

d. Tahap implementasi sistem bertujuan untuk membuat dan menerapkan program yang telat dibuat.

e. Tahap pengujian sistem bertujuan menguji sistem untuk mengetahui ada tidaknya kesalahan dalam pemrograman dan menguji kompatibilitas sistem yang dibangun.

f. Tahap pemeliharaan bertujuan monitoring, evaluasi dan modifikasi sistem untuk membuat perbaikan yang penting/ diinginkan. Kesalahan dalam pembangunan sistem dikoreksi oleh aktivitas perawatan.

D. METODE PENGUMPULAN DATA

Data penelitian yang tercantum dalam sistem informasi penelitian produk pangan yang diperoleh dalam bentuk abstrak penelitian dan gambar. Abstrak penelitian tersebut berisi ringkasan penelitian mahasiswa Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan (ITP) IPB yang mengambil sampel data abstrak tahun 1997 dan 1999. Data abstrak diperoleh dari Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan (ITP) IPB. Data gambar diperoleh dari buku, internet, dan dengan cara pengambilan langsung pada laboratorium atau produk yang bersangkutan.


(44)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. INVESTIGASI SISTEM

Kelayakan adalah ukuran seberapa menguntungkan atau seberapa praktis pengembangan sistem informasi terhadap organisasi (Whitten et al., 2004). Pembangunan sistem informasi tersebut memerlukan pengujian kelayakan organisasi, kelayakan ekonomis, kelayakan teknis, dan kelayakan operasional.

1. Kelayakan organisasi

Sampai saat ini, perkembangan ilmu dan teknologi dalam pengolahan produk pangan terus berkembang pesat. Hal ini jelas terlihat dari perkembangan industri pengolahan produk pangan yang mampu menghasilkan produk baru dan inovatif secara berkala. Namun selama ini terdapat beberapa permasalahan yang harus dihadapi oleh industri pangan dalam melakukan kerjasama dengan perguruan tinggi. Kalangan industri pangan sulit memperoleh informasi dan data mengenai hasil-hasil penelitian yang dilakukan perguruan tinggi sebagai suatu kelompok penelitian berbasis produk yang bersifat utuh. Selain itu ketidakjelasan jalur birokrasi yang harus dilalui dalam upaya kerjasama. dapat menghambat proses kerjasama sekaligus aliran informasi dari perguruan tinggi kepada industri pangan yang membutuhkan. Kerjasama yang baik antara perguruan tinggi dengan industri pangan perlu dijalin agar hasil-hasil penelitian perguruan tinggi dapat diadopsi oleh industri pangan sehingga aktivitas penelitian di perguruan tinggi menjadi efisien dalam hal dana, tenaga, dan waktu.

Untuk mengatasi hal-hal di atas, maka sistem informasi ini dapat dikatakan layak untuk dibangun.

2. Kelayakan ekonomis

Biaya dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu biaya yang dihubungkan dengan pengembangan sistem dan pengoperasian sistem.


(45)

Termasuk dalam biaya pengembangan sistem adalah biaya personil, penggunaan komputer dan biaya persediaan, duplikasi, perlengkapan, biaya pembelian peralatan dan perangkat komputer baru, dan biaya pelatihan untuk penggunaan sistem. Termasuk dalam biaya pengoperasian sistem adalah biaya pemakaian komputer, biaya utilitas, dan pemeliharaan sistem.

Unsur ekonomis disini tidak hanya dinilai dari uang/biaya, karena jika dilihat dari ruang lingkup ekonomi mikro maka penelitian ini membutuhkan banyak biaya. Namun secara luas, penelitian ini dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan industri pangan di Indonesia yang akan berimbas ke perkembangan ekonomi makro.

Sistem informasi yang dibangun diharapkan mempunyai manfaat secara jangka pendek dan jangka panjang untuk perkembangan penelitian. Manfaat jangka pendek dapat berupa penerimaan informasi yang cepat mengenai penelitian-penelitian yang dilakukan. Manfaat lainnya adalah penerimaan berupa uang apabila penyedia sistem informasi tersebut menjual produk sistem informasi dalam bentuk CD-ROM. Manfaat jangka panjang yang diharapkan adalah agar adanya sarana kerjasama lebih lanjut antara perguruan tinggi dengan industri pangan dalam penggunaan produk hasil penelitian untuk mendukung perkembangan industrialisasi produk pangan, membantu fokus penelitian agar penelitian-penelitian yang dilakukan dapat menghasilkan produk yang nyata, dan memacu munculnya produk-produk yang inovatif dan bernilai tinggi. Berdasarkan hal-hal di atas, sistem informasi tersebut layak dibangun.

3. Kelayakan teknis

Pemanfaatan teknologi yang telah tersedia saat ini, seperti internet telah digunakan oleh banyak orang. Namun apabila layanan internet dan jaringan tidak memadai, maka media CD-ROM dapat menjadi solusi utama. Pertimbangannya komputer saat ini pada umumnya telah memiliki spesifikasi CD-ROM drive. Dengan kapasitas sebesar 700 Megabyte, CD-ROM dapat menampung sistem informasi yang memiliki banyak data.


(46)

Dari segi ukuran fisiknya, media CD-ROM dapat dikatakan praktis mengingat bentuknya yang kompak dan kecil sehingga mudah untuk dibawa. Secara teknis, sistem tersebut sudah layak dibangun.

4. Kelayakan operasional

Sistem informasi dibangun dengan kemudahan agar pengguna dapat melakukan pencarian dengan mudah. Penjelasan untuk penelusuran sistem dibuat untuk mempermudah interaksi pengguna dan sistem. Sistem ini juga mudah untuk dikembangkan lebih lanjut.

Berdasarkan hal-hal di atas, sistem informasi tersebut layak untuk dibangun.

B. ANALISIS SISTEM

1. Identifikasi kebutuhan

Sistem informasi ini ditujukan kepada kalangan industri pangan yang membutuhkan informasi dan data mengenai penelitian produk pangan pertanian yang dapat dikembangkan lebih lanjut ataupun dapat diaplikasikan dalam industri pangan sehingga menjadi suatu produk yang inovatif. Sistem informasi ini juga dapat bermanfat bagi kalangan mahasiswa yang ingin melengkapi studinya ataupun ingin meneruskan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.

Para pengguna sistem informasi tersebut, baik kalangan industri pangan maupun kalangan mahasiswa membutuhkan data-data yang mendetail untuk setiap penelitian yang telah dilakukan meliputi judul penelitian, peneliti, lembaga, produk, bahan baku, teknologi, kelompok peta penelitian, status paten, status kesiapan industrialisasi. Dengan data-data tersebut, maka diharapkan akan berguna untuk memperbaiki atau menyempurnakan strategi aktivitas penelitian-penelitian yang akan dilakukan.


(47)

2. Identifikasi fungsional

Sistem informasi ini merupakan sebuah aplikasi yang memudahkan penggunanya dalam melakukan pencarian data dan informasi mengenai penelitian produk pangan, sehingga dapat menjembatani penerimaan informasi secara mudah dan cepat berkaitan dengan informasi judul penelitian, peneliti, lembaga, bahan baku, teknologi, produk, kelompok peta penelitian, kesiapan industrialisasi, dan status paten.

C. DESAIN SISTEM

1. Desain tampilan antar muka

Desain sistem informasi sangat menentukan kualitas. Berdasarkan kebutuhan informasi dari calon pengguna, desain antarmuka dirancang untuk menghasilkan tampilan yang menarik. Perangkat warna berbeda diberikan untuk menunjukkan menu pasif dan menu aktif. Tata letak rancangan diatur agar halaman terlihat simetri.

Layout dan animasi dirancang menggunakan Macromedia Flash MX 2004 dan Swift 3D. Software lain yang juga digunakan yaitu teks editor seperti notepad untuk menyimpan data teks yang menjadi input bagi

software utama yaitu Macromedia Flash MX 2004.

Beberapa hal yang menjadi dasar dalam pembuatan animasi pada

software Macromedia Flash MX 2004 adalah frame, layer, symbol, dan obyek. Frame merupakan kerangka-kerangka kerja sistem yang berisikan obyek-obyek. Penempatan akan obyek-obyek yang ada pada sistem diatur dalam pengaturan layer. Symbol merupakan bentuk obyek yang memiliki kelebihan-kelebihan khusus. Terdapat 3 jenis symbol, yaitu movie clip, button, dan graphic. Obyek merupakan data yang kita masukkan ke dalam sistem. Obyek yang digunakan pada sistem informasi ini terdiri dari suara dengan ekstensi MP3, gambar dengan ekstensi GIF dan JPEG, serta teks yang dimasukkan dengan text tool. Terdapat 3 jenis teks yang dihasilkan text tool, yaitu static text untuk teks yang bersifat statis, dynamic text


(48)

input text untuk teks yang dapat diisi dengan data yang bersifat simulasi dan memiliki pengaruh terhadap data apa yang dimasukkan kedalam input text tersebut. Kemampuan software ini dalam memasukkan data berupa obyek tidak hanya sekedar berkas-berkas yang berekstensi diatas, namun juga dapat memasukkan obyek berekstensi lainnya, terutama obyek yang dibuat pada satu perusahaan yang sama yaitu Macromedia Inc.

Sistem ini terdiri dari 7 berkas, SIRMAPP yang berekstensi EXE, mcOpening yang berekstensi SWF, mcAwal yang berekstensi SWF, mcBahan/mcNama/mcTeknologi/mcProduk yang berekstensi SWF, mp3 player yang berekstensi SWF, slide show yang berekstensi SWF, serta

welcome yang berekstensi SWF. Tampilan ketika berkas SIRMAPP dijalankan dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Tampilan ketika berkas SIRMAPP dijalankan.

Frame dibuat untuk memudahkan pengguna dalam menggunakan sistem. Pembuatan halaman utama pada sistem informasi menggunakan dua frame, frame atas dan frame bawah. Frame atas terdiri dari dua bagian, yaitu gambar header dan menu navigasi. Sedangkan frame bawah terdiri dari halaman content (isi). Hanya frame bawah yang mengalami perubahan tampilan jika terjadi pergantian halaman. Frame halaman utama dapat dilihat pada Gambar 4.


(49)

Gambar 4. Frame halaman utama.

Sistem ini bertujuan untuk mempermudah pengguna dalam mencari data yang dibutuhkan. Untuk itu data dibagi menjadi empat menu utama, yaitu nama peneliti, produk, teknologi, dan bahan baku.

a. Menu nama peneliti

Menu nama peneliti berisi data abstrak beserta keterangannya yang disusun berdasarkan nama penelitinya. Susunan tersebut kemudian dikelompokkan sesuai dengan huruf alphabet awal sehingga menjadi sub menu. Terdapat 26 sub menu yang disusun secara alfabetik yaitu sub menu a sampai sub menu z. Pengguna dapat langsung mengklik teks menu yang sudah di-link ke 26 sub menu yang berupa huruf a sampai z. Untuk memunculkan data, pengguna dapat mengklik salah satu dari 26 huruf alphabet tersebut. Tampilan menu nama peneliti dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Tampilan menu nama peneliti.

Gambar header

Menu navigasi

halaman


(50)

b. Menu produk

Menu produk berisi data abstrak beserta keterangannya yang disusun berdasarkan produk. Susunan tersebut kemudian dikelompokkan sesuai dengan huruf alphabet awal sehingga menjadi sub menu. Terdapat 26 sub menu yang disusun secara alfabetik yaitu sub menu a sampai sub menu z. Pengguna dapat langsung mengklik teks menu yang sudah di-link ke 26 sub menu yang berupa huruf a sampai z. Untuk memunculkan data, pengguna dapat mengklik salah satu dari ke-26 huruf alphabet tersebut. Tampilan menu produk dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6. Tampilan menu produk. c. Menu teknologi

Menu teknologi berisi data abstrak beserta keterangannya yang disusun berdasarkan teknologi. Susunan tersebut kemudian dikelompokkan sesuai dengan huruf alphabet awal sehingga menjadi sub menu. Terdapat 26 sub menu yang disusun secara alfabetik yaitu sub menu a sampai sub menu z. Pengguna dapat langsung mengklik teks menu yang sudah di-link ke 26 sub menu yang berupa huruf a sampai z. Untuk memunculkan data, pengguna dapat mengklik salah satu dari 26 huruf alphabet tersebut. Tampilan menu teknologi dapat dilihat pada Gambar 7.


(51)

Gambar 7. Tampilan menu teknologi. d. Menu bahan baku

Menu bahan baku berisi data abstrak beserta keterangannya yang disusun berdasarkan bahan baku. Susunan tersebut kemudian dikelompokkan sesuai dengan huruf alphabet awal sehingga menjadi sub menu. Terdapat 26 sub menu yaitu sub menu a sampai sub menu z. Pengguna dapat langsung mengklik teks menu yang sudah di-link ke 26 sub menu yang berupa huruf a sampai z. Untuk memunculkan data, pengguna dapat mengklik salah satu dari 26 huruf alphabet tersebut. Tampilan menu bahan baku dapat dilihat pada Gambar 8.


(52)

2. Desain Basis Data

Secara garis besar, data sistem informasi penelitian produk pangan ini dibagi menjadi 4 kelompok agar memudahkan pengguna dalam hal pencarian data di sistem informasi tersebut. 4 kelompok tersebut antara lain produk, teknologi dan bahan baku.

b. Nama peneliti

Peneliti yang terdapat dalam sistem informasi ini merupakan peneliti/mahasiswa TPG IPB yang lulus pada tahun 1997 dan 1999. Nama peneliti ditulis dalam bentuk huruf kapital agar lebih mencolok atau lebih jelas dilihat.

c. Produk

Produk-produk yang terdapat dalam data sistem informasi ini antara lain anti mikroba, anti oksidan, antibodi monoklonal, asam lemak gamma linoleat, asam lemak tak jenuh, asam palmitat, flavor daging ayam, beras, biogum, β-karoten, buah minimal proses, bubuk, cabe giling, cocoa butter equivalent,cookies, degradasi β–karoten,

edible coating, edible film, empek-empek, endonuklease restriksi, enyek-enyek, es krim, Eschericia coli, etil 2-metilbutanoat, flavor, fruit leather, gula merah, ikan asap, insektisida, karamel susu, kecap, kerupuk udang goreng, komponen volatil, komposisi asam lemak dan asam amino otak, konsentrat, kultur kering, lemak terlindungi, manggis kaleng, margarin, minuman fermentasi, minuman asam laktat, minuman bervitamin B12, minuman kasei, minyak atsiri, minyak goreng, nasi, nira, nira aren, pati, peptida penurun tekanan darah, pindang, pindang presto, poliester, proliferasi sel limfosit, protease, sukrosa, roti, sale goreng, sambal lingkung, sari jahe, selada krop, senyawa antigregasi platelet, serbuk effervescent, serbuk sari buah, sosis fermentasi, tape kering, tauco, teknik penggaraman, telur ayam ras, tepung ubi jalar instan, tape kering, teh botol, dan vinylditlhin. d. Teknologi

Teknologi terapan dalam penelitian yang dibahas dalam sistem informasi ini antara lain aglutinasi, bioteknologi, kloning,


(53)

kromatografi, hidrolisis, pemanasan, coated chemical, denaturasi kimia, deteksi patogen, difusi agar, ekstraksi, destilasi, pengeringan

drum dryer, edible film, effervescent, ekplorasi, ekstraksi, evaporasi, manusia percobaan, pemasakan, penyulingan, inkubasi, fermentasi, pengasapan, freezer, pengeringan beku, hewan percobaan, hidrolisis, isolasi kromatografi, karamelisasi, kristalisasi, manusia uji, spray, mikroenkapsulasi, minimal proses, pelapisan, pemanggangan, pemasakan tekanan tinggi, pembekuan, pembotolan, pengalengan, pengasapan cair, pengawetan, penyerap oksigen, perendaman, produksi biomassa, sulfurisasi, dan tikus percobaan.

e. Bahan baku

Bahan baku yang digunakan pada penelitian yang dibahas dalam sistem informasi ini antara lain alginat, protein kedelai, atung, ikan kembung, asam 2-metilbutanoat, etanol, manggis, asam askorbat,

Bacillus pumilus, Bacillus substilis, bakteri asam laktat, wortel, bawang putih, beras, insektisida, biji nangka, bunga cengkeh, buah kemukus, bungkil kedelai, kasein, beras berprotein, limbah cair tahu, sayur, buah vitamin C, cabe, carboxymethylcellulose, sorbitol, daging sapi, Lactobacillus brevis, daun jeruk purut, daun sirih, daun teh, gula, dedak padi, olein sawit, E.coli, Enterobacter sp., Erwinia sp., garam, masakan, Hansenulla anomala, ikan belida, ikan gabus, ikan kembung, ikan mas, isolate protein kedelai, pektin, jahe, jeruk nipis, jeruk siam, kacang hijau, kacang merah, kapang mucor, onggok, kareganan, protein kedelai, kayu kusambi, nira, kayu ralu, kelapa, kencur, ketan, kunyit, minyak kedelai, kapang mortirella sp., kapang mucor circinelloides, minyak sawit merah, kerupuk, L. bulgaricus, S. thermophillus, lemak limbah sawit, limbah cair tahu, lempuyang, temu hitam, lengkuas, masakan, makanan jajanan, mangga Kweni, margarin, mencit, mikroba hansenulla anomala, minyak dari kapang, minyak kelapa, minyak sawit, minyak sawit merah, minyak sawit pucat, pisang angling, musa, nira kelapa, parafin, telur, pisang, poliester sukrosa minyak kelapa, rambutan, Rhodobacter sp., ribosa, sistem, metal


(54)

linoleat, sawit, selada krop, singkong, sukrosa poliester asam lemak, susu sapi, talas Bogor, talas Lampung, tempe, tepung Garut, terigu, tepung ketan, tepung ubi jalar, ubi jalar, xanthomonas, dan yoghurt. Program Macromedia Flash MX 2004 memiliki dua cara dalam penggunaan basis data, yaitu dengan library dan pemanggilan suatu berkas dengan menggunakan skrip.

a. Library

Library merupakan tempat yang dapat ditampilkan dalam window

secara khusus untuk mengatur obyek-obyek yang digunakan dalam sistem. Berikut merupakan isi library pada masing-masing berkas yang digunakan dan telah dikelompokkan ke dalam folder dalam yang dibuat untuk mempermudah pengelompokan. Suatu obyek akan disimpan secara otomatis ke dalam library oleh program jika obyek tersebut langsung ditempatkan pada lembar kerja meskipun obyek tersebut tidak ditempatkan di library terlebih dahulu. Gambar tampilan

library pada sistem ini dapat dilihat pada Gambar 9. Stuktur direktori pada sistem adalah sebagai berikut: 1) SIRMAPP

a) Folder mcBlink b) Foder mcPanah c) sirmapp.swft d) tombol navigasi 2) mcAwal

a) Background b) Fireworks Object c) mcBlink

d) mcBlink e) mcLogo f) mcPanah g) Menu 3) mcBahan


(55)

b) blink c) gambar d) mcScroll e) sound f) sub menu 4) mcNama

a) background b) blink c) gambar d) mcScroll e) sound f) sub menu 5) mcProduk

a) background b) blink c) gambar d) mcScroll e) sound f) sub menu

6) mcTeknologi a) background b) blink c) gambar d) mcScroll e) sound f) sub menu 7) mp3 player


(56)

Gambar 9. Tampilan library. b. Skrip

Skrip digunakan untuk membuat relasi antara suatu objek ataupun

file dengan objek/file lainnya. Dengan skrip, sistem memungkinkan untuk berelasi dengan basis data. Pada sistem ini, penggunaan skrip yang berelasi dengan basis data dapat dibagi menjadi dua garis besar, yaitu proses loading menu dan proses loading sub menu.

Menu dalam sistem ini terdiri dari empat file, yaitu mcBahan.SWF, mcNama.SWF, mcProduk.SWF, dan mcTeknologi.SWF. Salah satu dari file ini akan diload sesuai dengan menu yang diklik oleh pengguna. Skrip proses loading menu dapat dilihat pada Lampiran 1. Sub menu terdiri dari 26 file pada setiap menu. Dalam sub menu terdapat proses loading data abstrak, data status, dan info jumlah data. Skrip proses loading data abstrak, data status, dan info jumlah data dapat dilihat pada Lampiran 2. Dari segi animasi tambahan, teks “selamat datang” diload dengan menggunakan skrip pula. Selain itu, skrip juga digunakan untuk mendownload lagu dari suatu folder “mp3” yang disejajarkan posisinya dengan berkas mp3 player.SWF atau dalam satu lokasi yang sama seperti yang terlihat pada Gambar 10. Apabila file EXE tidak sejajar dengan berkas mp3 player.SWF, maka proses download lagu tidak dapat terjadi. Dari segi animasi tambahan,


(57)

tanggal dan jam yang terdapat dalam file waktu.SWF diload dengan menggunakan skrip. Begitu pula halnya dengan file welcome.SWF yang menampung animasi teks “selamat datang”. Skrip download lagu dan animasi teks ini dapat dilihat pada Lampiran 3.

Gambar 10. Folder mp3 sejajar dengan mp3 player.SWF.

3. Desain proses

Bahasa pemrograman yang mendukung perintah-perintah dalam Macromedia Flash MX 2004 telah disediakan secara khusus oleh software

tersebut yaitu ActionScript 2.0. Bahasa ini merupakan bahasa versi terbaru pada Macromedia Flash MX 2004, yang memiliki beberapa keunggulan lebih dibanding versi sebelumnya yaitu ActionScript 1.0.

Pada tampilan SIRMAPP.EXE terdapat tombol “masuk” yang jika diklik maka mcOpening.SWF dipanggil dan langsung berjalan. Ketika mcOpening.SWF telah berjalan secara penuh, yaitu pada saat seluruh

frame dilalui, maka mp3 player.SWF juga akan berjalan secara otomatis. Begitu pula ketika tombol “keluar” pada mcOpening.SWF diklik maka mcEnding.SWF dipanggil. Proses pemanggilan berkas berekstensi SWF ini diatur secara khusus dengan menggunakan variabel yang dibuat dengan

ActionScript 2.0 dengan jenis variabel “loadClip”. Ketika proses loadClip


(58)

sesuai dengan rancangan. Skrip untuk melakukan loadClip dapat dilihat pada Lampiran 4, sedangkan diagram alir sistem dapat dilihat pada Lampiran 5.

D. IMPLEMENTASI SISTEM

Pada tahap implementasi sistem, sistem yang sudah menjadi program jadi akan dilakukan pengujian pada beberapa hal sehingga dapat diketahui kelebihan dan kekurangan sistem ini agar dapat dilakukan perbaikan dan pengembangan lebih lanjut.

1. Instalasi sistem

Pada roses instalasi sistem informasi penelitian produk pangan berbasis CD-ROM, perlu dipastikan software DirectX 8.0 atau versi yang lebih terkini telah ter-install pada komputer agar sistem dapat berjalan secara autorun. Sistem akan berjalan secara otomatis setelah CD-ROM SIRMAPP dimasukkan ke drive-nya. Proses ini terjadi dikarenakan terdapat berkas Autorun yang berekstensi INF pada CD-ROM tersebut. Skrip pada Autorun.INF dapat dilihat pada Lampiran 6.

Jika proses instalasi berhasil, maka pengguna akan dapat melihat tampilan muka dari SIRMAPP.EXE seperti pada Gambar 3. Jika proses instalasi tidak berhasil, pengguna dapat mengeluarkan CD-ROM SIRMAPP dari drive-nya dan ulangi kembali proses instalasi. Jika masih belum berhasil, pengguna dapat me-restart komputer dan lakukan instalasi ulang.

2. Pengujian unjuk kerja sistem

Jumlah responden berjumlah 30 orang. Responden dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok peneliti (mahasiswa, dosen dan peneliti) dan kelompok praktisi industri pangan (praktisi, karyawan dan wirausahawan). Evaluasi sistem oleh responden dilakukan dengan cara mengakses sistem informasi secara langsung dan mengisi kuisioner setelah pengaksesan sistem informasi selesai. Format kuisioner dapat dilihat pada Lampiran 7. Daftar nama responden dapat dilihat pada Lampiran 8.


(59)

Tabulasi kuisioner dapat dilihat pada Lampiran 9, dan tabel hasil pengisian kuisioner dapat dilihat pada Lampiran 10. Hasil penilaian yang didapat dari jawaban yang diberikan oleh 30 responden dapat dilihat pada Gambar 11 sampai dengan Gambar 17.

Gambar 11. Penilaian responden terhadap desain tata letak dalam sistem informasi.

Secara umum, penilaian responden terhadap desain tata letak dalam sistem informasi sudah bagus (93.33 %). Sebagian besar responden menilai desain tata letak cukup sederhana, sesuai, dan mudah diakses. Sedangkan 3.33 % responden menilai sangat bagus.

Penilaian responden terhadap desain tata letak dalam sistem inform asi

Tidak menarik,

0.00% Sangat bagus, 6.67% Sangat tidak menarik, 0.00% Sedang, 0.00%

Bagus, 93.33%

Sangat bagus Bagus Sedang Tidak menarik Sangat tidak menarik


(60)

Gambar 12. Penilaian responden terhadap komposisi warna dalam sistem informasi.

Secara umum, responden menilai bagus (77 %) untuk komposisi warna dalam sistem. Akan tetapi sebagian responden ada yang menilai komposisi warna masih sedang (10%) terutama perbedaan warna teks dengan latar yang masih kurang kontras. Disisi lain, sebagian responden menilai komposisi warna sangat bagus (13 %) karena komposisi warna sudah pas dan sesuai dengan nuansa pertanian.

Gambar 13. Penilaian responden terhadap animasi-animasi yang ada pada sistem informasi.

Penilaian responden terhadap kom posisi

w arna dalam sistem inform asi

Bagus 77%

Sangat bagus 13% Sedang

10%

Tidak menarik 0% Sangat t idak

menarik 0%

Sangat bagus Bagus Sedang Tidak menarik Sangat t idak menarik

Penilaian responden terhadap anim asi-anim asi yang ada pada sistem inform asi

Sedang 47% Tidak menarik

0%

Bagus 43%

Sangat bagus 10% Sangat tidak

menarik 0%

Sangat bagus Bagus Sedang Tidak menarik Sangat t idak menarik


(61)

Secara umum, responden menilai sedang (47 %) untuk animasi-animasi yang ada pada sistem. Responden merasa animasi-animasi kurang bervariasi. Namun animasi-animasi yang adapun tidak mengganggu responden untuk memperoleh informasi dari sistem. Sedangkan sebagian responden menilai bagus (43 %) karena animasi dirasa cukup menarik dan sederhana. Disisi lain, sebagian responden menilai sangat bagus (10 %) karena sistem sangat atraktif.

Gambar 14. Penilaian responden terhadap sistematika pembagian menu dalam sistem informasi.

Secara umum, responden menilai sistematis (63 %) untuk sistematika pembagian menu. Responden menilai informasi yang diinginkan telah terbagi dengan sistematis sesuai dengan menu-menu yang dimulai dari hal-hal umum, penarik minat, hingga hal-hal-hal-hal yang khusus. Sebagian responden menilai sangat sistematis (20 %) karena telah cocok dengan pembagian menu tersebut. Sebagian lagi menilai sedang (17 %) karena rumit.

Penilaian responden terhadap sistem atika pem bagian m enu dalam sistem inform asi

Sist emat is 63%

Sangat sistematis

20% Sedang

17%

Tidak sistematis 0%

Sangat t idak sistematis

0%

Sangat sistematis Sistematis Sedang Tidak sistematis Sangat tidak sist emat is


(62)

Gambar 15. Penilaian responden terhadap akurasi tombol menu dan submenu dengan tampilan informasinya.

Pada umumnya responden menilai akurasi tombol menu dan submenu dengan tampilan informasinya tepat (56 %). Responden menilai tombol menu dan submenu telah berjalan dengan menampilkan informasi yang sesuai. Sebagian responden menilai sedang (27 %) karena kurang dapat memilih tombol-tombol yang sesuai dengan informasi yang diinginkan. Sedangkan sisanya, responden menilai sangat tepat (17 %) karena mempermudah dalam hal pencarian informasi.

Gambar 16. Penilaian responden terhadap kemudahan dalam pencarian data.

Penilaian responden terhadap akurasi tom bol m enu dan subm enu dengan tam pilan

inform asinya

Sangat t epat 17% Tepat 56% Sedang 27% Tidak tepat 0% Sangat tidak tepat 0%

Sangat t epat Tepat Sedang Tidak t epat Sangat t idak t epat

Penilaian responden terhadap kemudahan dalam pencarian data

M udah 50%

Sangat mudah 23% Sulit

0% Sedang

27%

Sangat sulit 0%

Sangat mudah M udah Sedang Sulit Sangat sulit


(63)

Dilihat dari segi kemudahan dalam pencarian data sistem informasi ini, sebagian dari responden menilai mudah (50%) untuk pencarian data. Responden menilai sistem sudah dapat mengantarkan dengan baik menuju informasi yang diinginkan. Sebagian responden menilai sedang (27 %) dan sangat mudah (23 %) dengan pertimbangan didukung oleh tampilan yang

user friendly.

Gambar 17. Penilaian responden terhadap manfaat yang didapat dari sistem informasi.

Secara umum, responden menilai sistem informasi yang ada pada sistem banyak (70 %). Responden menilai informasi yang ada pada sistem sudah dapat memberikan manfaat yang cukup besar sebagai sumber informasi. Sebagian responden ada yang menilai cukup (17 %) karena informasi didalam sistem belum banyak. Sedangkan sebagian lagi menilai sistem memberikan manfaat yang sangat banyak (13 %) karena sangat membantu dalam pencarian informasi.

3. Kompatibilitas sistem

Pengujian kompatibilitas sistem dilakukan berdasarkan pada processor

yang digunakan yaitu Pentium II, Pentium III dan Pentium IV, dan juga berdasarkan sistem operasi yaitu Windows 98 dan Windows XP. Proses

Penilaian responden terhadap m anfaat yang didapat dalam sistem inform asi

Banyak 70% Sangat banyak

13% Cukup

17%

Sedikit 0%

Sangat sedikit 0%

Sangat banyak Banyak Cukup Sedikit Sangat sedikit


(1)

80

Lampiran 8. Daftar nama responden.

No Nama Pekerjaan Kelompok

1 Adhitya M. K., S.Pi Mahasiswa Peneliti 2 Aldes B. R. Mahasiswa Peneliti 3 Andika K. Mahasiswa Peneliti 4 Budi H. Mahasiswa Peneliti 5 Choirul H. Wirausahawan Praktisi pangan 6 Deni Wahyudi Mahasiswa Peneliti 7 Didiet Kresnojoyo Pegawai swasta Praktisi pangan 8 Dimas Wirausahawan Praktisi pangan 9 Enggabaya Wirausahawan Praktisi pangan 10 Ermi Mufidah Praktisi Praktisi pangan 11 Febrina Praktisi Praktisi pangan 12 Handoko Karyawan Praktisi pangan 13 Hendy Satrio A. Mahasiswa Peneliti

14 Hindra Eka H. Mahasiswa Peneliti 15 I Gde Yudis N. Mahasiswa Peneliti

16 Ito Wirausahawan Praktisi pangan 17 Junaidi Mahasiswa Peneliti

18 Lingga Mukti P. Karyawan Praktisi pangan 19 Novi D. N Karyawan Praktisi pangan 20 Panca Indra S. Mahasiswa Peneliti

21 Rachmat Wirausahawan Praktisi pangan 22 Rinrin J. Praktisi Praktisi pangan 23 Robbie Wirausahawan Praktisi pangan 24 Saifullah Karyawan Praktisi pangan 25 Sari R. Mahasiswa Peneliti

26 Subarna Dosen Peneliti 27 Taufik H. Mahasiswa Peneliti 28 Tri Haryati Peneliti Peneliti 29 Yanuar Wiratmaja Wirausahawan Praktisi pangan 30 Yoshifa Nur P. Mahasiswa Peneliti


(2)

(3)

(4)

(5)

84

Lampiran 10. Hasil pengisian kuisioner.

Tabel 3. Penilaian responden terhadap desain tata letak dalam sistem informasi

Penilaian Persentase

Sangat bagus 6.67%

Bagus 93.33% Sedang 0.00% Tidak menarik 0.00%

Sangat tidak menarik 0.00%

Tabel 4. Penilaian responden terhadap komposisi warna dalam sistem informasi

Penilaian Persentase Sangat bagus 13.33%

Bagus 76.67% Sedang 10.00% Tidak menarik 0.00%

Sangat tidak menarik 0.00%

Tabel 5. Penilaian responden terhadap animasi-animasi yang ada pada sistem informasi

Penilaian Persentase Sangat bagus 10.00%

Bagus 43.33% Sedang 46.67% Tidak menarik 0.00%

Sangat tidak menarik 0.00%

Tabel 6. Penilaian responden terhadap sistematika pembagian menu dalam sistem informasi

Penilaian Persentase Sangat sistematis 20.00%

Sistematis 63.33% Sedang 16.67% Tidak sistematis 0.00%


(6)

Tabel 7. Penilaian responden terhadap akurasi tombol menu dan submenu dengan tampilan informasinya

Penilaian Persentase Sangat tepat 16.67%

Tepat 56.67% Sedang 26.67%

Tidak tepat 3.33%

Sangat tidak tepat 0.00%

Tabel 8. Penilaian responden terhadap kemudahan dalam pencarian data Penilaian Persentase

Sangat mudah 23.33%

Mudah 50.00% Sedang 26.67% Sulit 0.00%

Sangat sulit 0.00%

Tabel 9. Penilaian responden terhadap manfaat yang didapat dalam sistem informasi

Penilaian Persentase Sangat banyak 13.33%

Banyak 70.00% Sedang 16.67% Sedikit 0.00% Sangat sedikit 0.00%