e. Meningkatkan pelayanan dasar pendidikan f. Menyediaakan fasilitas pelayanan kesehatan
g. Menyediaakan fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak h. Mengembangakan sistem jaminan sosial
i. Menyusun perencanaan dan tata ruang daerah j. Mengembangkan sumber daya produktif daerah
k. Melestarikan lingkungan hidup l. Mengelola administrasi kependudukan
m. Melestarikan nilai sosial budaya n. Membentuk dan menerapkan peraturan perundang-undangan sesuai
dengan kewenangannya, dan o. Kewajiban lain yang diatur dalam peraturan perundang-undangan
Penyelenggaraan otonomi daerah dilaksanakan dengan memberikan kewenangan yang luas, nyata dan bertanggung jawab kepada daerah secara
proporsional yang diwujudkan dengan peraturan, pembagian dan pemanfaatan sumber daya nasional yang berkeadilan serta perimbangan
keuangan pemerintah pusat dan daerah. Tujuan penyelenggaraan otonomi daerah pada era reformasi sekarang ini lebih menekankan pada prinsip-prinsip
demokrasi, peran serta masyarakat, pemerataan dan keadilan, serta memperhatikan potensi dan keanekaragaman daerah.
2.2 Stakeholder Teory
Stakeholder merupakan individu, sekelompok manusia, komunitas atau masyarakat baik secara keseluruhan maupun secara parsial yang memiliki
19
hubungan serta kepentingan terhadap organisasi. Individu, kelompok, maupun komunitas dan masyarakat dapat dikatakan sebagai stakeholder jika memiliki
karakteristik seperti yang diungkapkan oleh Budimanta, 2008 dalam Irwan Nirawan 2009 yaitu mempunyai kekuasaan, legitimasi, dan kepentingan
terhadap organisasi. Teori stakeholder mengatakan bahwa organisasi bukanlah entitas yang
hanya beroperasi untuk kepentingan sendiri namun harus mampu memberikan manfaat bagi stakeholder nya. Dengan demikian, keberadaan suatu organisasi
sangat dipengaruhi oleh dukungan yang diberikan oleh stakeholder organisasi tersebut Ghozali, 2007.
Otonomi daerah yang dilaksanakan oleh pemerintah sejak era reformasi menjadikan pemerintah daerah memiliki kekuasaan untuk mengelola
daerahnya masing-masing. Pemerintah daerah diberikan kekuasaan untuk mengembangkan potensi daerah sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan
masing-masing daerahnya. Sistem demokrasi yang dianut di Indonesia merupakan sebuah sistem pemerintahan dimana kekuasaan tertinggi berada
ditangan rakyat. Rakyat memiliki kekuasaan yang besar terhadap jalannya pemerintahan.
Sistem demokrasi yang meletakkan kekuasaan tertinggi ditangan rakyat menjadikan rakyat sebagai pihak yang berkuasa sekaligus pihak yang
berkepentingan dalam pemerintahan seperti yang diungkapkan oleh Budimanta, 2008. Rakyat memiliki hak sebagai pemegang kekuasaan.
Jalannya pemerintahan daerah harus sejalan dengan kepentingan rakyat. 20
Pemerintah selaku pemegang kekuasaan dalam roda pemerintahan harus menekankan aspek kepentingan rakyat sebagai stakeholder. Pemerintah harus
mampu mengelola kekayaan daerah, pendapatan daerah serta aset daerah untuk kesejahteraan rakyat sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945
pasal 33 yang menyatakan bahwa seluruh kekayaan alam yang dikuasai pemerintah harus digunakan dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat.
Pasal 33 tersebut mengindikasikan adanya timbal balik antara pemerintah dengan rakyat untuk menciptakan keseimbangan dalam pemerintahan.
2.3 Stewardship Teory