dan retribusi digunakan untuk menjalankan pembangunan daerah untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat.
4.2.4 Pengaruh PDRB terhadap Pengendalian Intern dengan PAD sebagai variabel Intervening
Hipotesis kelima dalam penelitian ini adalah PDRB berpengaruh secara signifikan terhadap pengendalian intern dengan PAD sebagai variabel
intervening. Nilai pengaruh langsung PDRB terhadap pengendalian intern sebesar 4,872 sedangkan nilai mediasi atau pengaruh PDRB terhadap
pengendalian intern melalui PAD sebesar -0,033. Bedasarkan perhitungan tersebut nilai pengaruh langsung lebih besar jika dibandingkan dengan nilai
mediasi atau tidak langsung, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa hipotesis lima ditolak karena tidak ada pengaruh PDRB terhadap
pengendalian intern dengan PAD sebagai variabel mediasi. Penggunaan variabel intervening dalam penelitian ini adalah ingin
mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung dari variabel PDRB terhadap kelemahan pengendalian intern melalui PAD. Penggunaan variabel
intervening dimaksudkan untuk mengetahui apakah PDRB dapat memberikan pengaruh terhadap PAD, sehingga dapat meningkatkan jumlah PAD yang
kemudian berdampak terhadap kelemahan pengendalian intern pemda. Pengaruh PDRB terhadap PAD memiliki nilai 0,009 sedangkan nilai PAD
terhadap pengendalian intern sebesar -3,704 sehingga diperoleh nilai total mediasi sebesar -0,033. Tingginya angka aktivitas ekonomi yang tercermin
dari nilai PDRB akan ikut menaikkan angka PAD. PDRB yang tinggi 83
diakibatkan oleh banyaknya aktivitas-aktivitas ekonomi yang secara langsung memberikan sumbangan terhadap pendapatan daerah, misalkan dari pajak dan
retribusi. Kenaikan pendapatan daerah memiliki pengaruh yang berlawanan
terhadap pengendalian intern. Semakin tinggi sumber pendapatan daerah maka akan semakin kecil masalah terkait kelemahan pengendalian intern. Hal
ini karena pemerintah akan berusaha semaksimal mungkin dalam melakukan pengendalian intern guna melindungi pos-pos penerimaaan pendapatan
daerah.
4.2.5 Pengaruh Ukuran terhadap Pengendalian Intern dengan PAD sebagai variabel Intervening