Uji Parsial Uji Statistik T Uji Simultan Uji Statistik F

Model regresi tersebut bermakna: 1. Nilai konstanta sebesar 119,219 artinya apabila nilai variabel pertumbuhan, ukuran, dan PAD bernilai 0, maka jumlah kasus terkait kelemahan pengendalian intern semakin bertambah atau meningkat. 2. Variabel PDRB menunjukkan adanya pengaruh terhadap kelemahan pengendalian intern dan memiliki pola positif yang bermakna semakin bertambah nilai PDRB maka semakin tinggi pula jumlah kasus terkait kelemahan pengendalian intern. PDRB berpengaruh terhadap kelemahan pengendalian intern dengan nilai koefisien sebesar 4,872 artinya setiap pertambahan 1 Rupiah variabel PDRB akan menaikkan masalah pengendalian intern sebesar 4,872 kasus. 3. Variabel ukuran tidak menunjukkan adanya pengaruh terhadap masalah pengendalian intern karena memiliki nilai signif ikansi diatas α. 4. Variabel PAD menunjukkan tidak adanya pengaruh positif terhadap kelemahan pengendalian intern akan tetapi adanya pengaruh negatif, sehingga semakin bertambah PAD maka semakin rendah masalah terkait pengendalian intern. PAD berpengaruh negatif terhadap kelemahan pengendalian intern dengan nilai koefisien -3,704 artinya setiap pertambahan 1 Rupiah variabel PAD akan menurunkan pengendalian intern sebesar -3,704.

4.1.3.1 Uji Parsial Uji Statistik T

Uji T digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan Uji T digunakan untuk melihat pengaruh secara satu per satu atau secara parsial dari masing-masing variabel independen. Hasil pengujian parsial dapat dilihat pada tabel 4.6 sehingga dapat disimpulkan bahwa: 1. Hasil Uji T untuk H 1 diperoleh hasil T-hitung 6,324 dengan signifikansi 0,000. Nilai signifikansi untuk variabel PDRB menunjukkan nilai dibawah signifikansi sebesar 5 α = 0,05 dan nilai T-hitung 6,324 T-tabel sebesar 1,9845 yang artinya bahwa H 1 diterima sehingga ada pengaruh yang signifikan PDRB terhadap kelemahan pengendalian intern. 2. Hasil Uji T untuk H 2 diperoleh hasil T-hitung -1,240 dengan signifikansi 0,218. Nilai signifikansi untuk variabel aset menunjukkan nilai diatas signifikansi sebesar 5 α = 0,05 dan nilai T-hitung -1,240 T-tabel sebesar 1,9845 yang artinya bahwa H 2 diterima sehingga tidak ada pengaruh yang signifikan aset terhadap kelemahan pengendalian intern. 3. Hasil Uji T untuk H 3 diperoleh hasil T-hitung -5,035 dengan signifikansi 0,000. Nilai signifikansi untuk variabel PAD menunjukkan nilai dibawah signifikansi sebesar 5 α = 0,05 dan T-hitung -5,035 tanpa tanda negatif nilai T-hitung 5,035 T-tabel sebesar 1,9845 yang artinya bahwa H 3 ditolak sehingga dapat disimpulkan tidak ada pengaruh positif variabel PAD terhadap kelemahan pengendalian intern.

4.1.3.2 Uji Simultan Uji Statistik F

Uji Simultan digunakan untuk mengetahui sejauh mana variabel- variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. Hasil Uji Pengaruh Simultan Uji Statistik F dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.7 Hasil Uji Pengaruh Simultan Uji Statistik F Sumber: Data sekunder yang diolah, 2013 Hasil Uji statistik F pada tabel 4.7 diatas menguji pengaruh pertumbuhan, ukuran, dan PAD yang memiliki F-hitung 14,164 dengan nilai signifikansi 0,000. Hal ini berarti tingkat signifikansi 5 α = 0,05 dan F- hitung sebesar 14,156 F-tabel 1,9845 yang artinya H4 diterima maka dapat disimpulkan bahwa PDRB, ukuran, dan PAD secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kelemahan pengendalian intern.

4.1.4 Analisis Jalur Path Analysis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Tingkat Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Kompleksitas Pemerintah Daerah (Jumlah SKPD)terhadap kelemahan Pengendalian Intern pada Pemerintah Daerah (Studi Empiris Pada Pemerintah Daerah di Indonesia)

2 12 147

PENGARUH UKURAN PEMERINTAH DAERAH, PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN BELANJA MODAL TERHADAP TEMUAN AUDIT BPK ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA PEMERINTAH DAERAH DI INDONESIA

0 14 69

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH, UKURAN DAN KOMPLEKSITAS TERHADAP KELEMAHAN PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DAERAH

1 28 88

PENGARUH SIZE, PAD, DAN KOMPLEKSITAS TERHADAP KELEMAHAN PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DAERAH Pengaruh Size, Pad, Dan Kompleksitas Terhadap Kelemahan Pengendalian Intern Pemerintah Daerah (Studi Empiris Pada Kabupaten/Kota Di Provinsi D.I.Y. Pada Tahun 2

0 2 16

PENGARUH SIZE, PAD, DAN KOMPLEKSITAS TERHADAP KELEMAHAN PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DAERAH Pengaruh Size, Pad, Dan Kompleksitas Terhadap Kelemahan Pengendalian Intern Pemerintah Daerah (Studi Empiris Pada Kabupaten/Kota Di Provinsi D.I.Y. Pada Tahun 2

0 2 16

PENGARUH UKURAN, PERTUMBUHAN, PENDAPATAN ASLI DAERAH, DAN KOMPLEKSITAS PEMERINTAH DAERAH TERHADAP KELEMAHAN PENGENDALIAN INTERN.

0 0 17

Pengaruh Etnis Terhadap Kepatuhan Pajak Dengan Kepercayaan Sebagai Variabel Intervening Cover

1 0 18

PENGARUH UKURAN, PERTUMBUHAN, DAN KOMPLEKSITAS TERHADAP PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DAERAH STUDI KASUS DI INDONESIA

0 1 27

HUBUNGAN EFEKTIFITAS SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH DAN PENGENDALIAN INTERN DENGAN KUALITAS AKUNTABILITAS KEUANGAN: KUALITAS INFORMASI LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

1 1 35

PENGARUH PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL, PENGAWASAN INTERN, D AN INTERGOVERMENTAL REVENUE TERHADAP KINERJA KEUANGAN DENGAN UKURAN PEMERINTAH DAERAH SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

0 0 8