pendapatan dari segi pajak dan retribusi membuat pengawasan yang baik mutlak untuk dilakukan. Meningkatnya angka pendapatan ini bisa
mengakibatkan lemahnya pengendalian intern atas penerimaan daerah karena pemerintah sulit focus terhadap pemasukan kas daerah.
Berdasarkan uraian penjelasan diatas, dapat digambarkan sebuah kerangka berpikir penelitian mengenai pengaruh PDRB dan ukuran terhadap
kelemahan pengendalian intern pemerintah daerah dengan PAD sebagai variabel intervening sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir
2.9 Perumusan Hipotesis
Berdasarkan pada uraian latar belakang dan masalah yang telah diungkapkan di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:
1. PDRB memiliki pengaruh positif terhadap kelemahan pengendalian intern pemerintah daerah.
PDRB
UKURAN PAD
KELEMAHAN PENGENDALIAN
INTERN
2. Ukuran pemerintah daerah memiliki pengaruh negatif terhadap kelemahan pengendalian intern pemerintah daerah.
3. PAD memiliki pengaruh positif terhadap kelemahan pengendalian intern pemerintah daerah.
4. PDRB memiliki pengaruh positif terhadap kelemahan pengendalian intern pemerintah daerah dengan PAD sebagai variabel intervening.
5. Ukuran pemerintah daerah memiliki pengaruh positif terhadap kelemahan pengendalian intern pemerintah daerah dengan PAD sebagai variabel
intervening. 6. PDRB, ukuran, dan PAD secara simultan memiliki pengaruh positif
terhadap kelemahan pengendalian intern pemerintah daerah. 50
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dimana data yang diperoleh diwujudkan dalam bentuk angka,
skor, dan analisisnya menggunakan statistik.
3.2 Populasi
Populasi yaitu sekelompok orang orang, kejadian atau segala sesuatu
yang mempunyai karakteristik tertentu Indriantoro:115. Populasi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan seluruh Provinsi yang ada di Indonesia, laporan PDRB dan Laporan Hasil Pemeriksaan LHP
pemerintah daerah tahun 2008-2010.
3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian
Data variabel dependen kelemahan pengendalian intern dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu laporan hasil pemeriksaan
yang diterbitkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan BPK yang diperoleh dari situs Badan Pemeriksa Keuangan sebagai indikator kelemahan pengendalian
intern pemda. Sesuai dengan UU No. 15 tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan, BPK adalah lembaga independen yang bertugas untuk mengawasi
lembaga pengguna keuangan negara seperti pemda. BPK berhak menilai aktivitas operasional dalam sebuah lembaga pemerintahan dan memberikan
opini terhadap aktivitas pemda.
51