Pendidikan Karakter TINJAUAN PUSTAKA

2.3 Pendidikan Karakter

Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional UU Sisdiknas merumuskan fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang harus digunakan dalam mengembangkan upaya pendidikan di Indonesia. Pasal 3 UU Sisdiknas menyebutkan, “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Tujuan pendidikan nasional itu merupakan rumusan mengenai kualitas manusia Indonesia yang harus dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan. Oleh karena itu, rumusan tujuan pendidikan nasional menjadi dasar dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa. Karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan virtues yang diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak Puskur dalam Sahlan dan Prastyo, 2012. Pendidikan karakter secara terpadu di dalam pembelajaran adalah pengenalan nilai-nilai, fasilitasi diperolehnya kesadaran akan pentingnya nilai-nilai, dan penginternalisasian nilai-nilai ke dalam tingkah laku peserta didik sehari-hari melalui proses pembelajaran, baik yang berlangsung di dalam maupun di luar kelas pada semua mata pelajaran. Pada dasarnya kegiatan pembelajaran, selain untuk menjadikan peserta didik menguasai kompetensi materi yang ditargetkan, juga dirancang untuk menjadikan peserta didik mengenal, menyadaripeduli, dan menginternalisasi nilai-nilai dan menjadikannya perilaku Kemendiknas, 2010. Dengan pendidikan karakter yang diterapkan secara sistematis dan berkelanjutan, seorang anak akan menjadi cerdas emosinya. Kecerdasan emosi ini adalah bekal penting dalam mempersiapkan anak menyongsong masa depan, karena seseorang akan lebih mudah dan berhasil menghadapi segala macam tantangan kehidupan, termasuk tantangan untuk berhasil secara akademis. Hal ini senada dengan pendapat Smith et all. 2003, yang menyatakan bahwa “…teori pendidikan dapat mendukung sebuah hubungan yang melekat antara pendidikan karakter dan pencapaian akademik….”.Sedangkan menurut Lumpkin 2004, bahwa pembelajaran yang dibelajarkan di dalam ruang kelas dan melalui interaksi guru-siswa di luar kelas harus didasarkan pada kebaikan, integritas, kejujuran, kepercayaan, keadilan, rasa hormat dan tanggung jawab harus dicirikan guru dalam hubungannya dengan siswa. Keberhasilan program pendidikan karakter dapat diketahui melalui pencapaian indikator oleh peserta didik sebagaimana tercantum dalam Standar Kompetensi Lulusan SMP mata pelajaran IPA Kemendiknas, 2010, yang antara lain: 1 ingin tahu, 2 komunikatif kerjasama, 3 jujur, 4 disiplin, 5 demokratis, 6 mandiri, 7 menghargai prestasi, 8 bekerja keras, 9 berani, 10 kreatif, 11 peduli lingkungan, 12 bertanggung jawab, 13 cinta ilmu, 14 religius, 15 percaya diri 16 peduli sosial 17 gemar membaca 18 cinta damai.

2.4 Pemahaman Konsep