Uji Normalitas Uji Kesamaan Dua Varians Uji t

Tabel. 3.9 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba No Kriteria Soal Nomor Soal Jumlah 1 Mudah 9,12,15,25,26,27,33,35,38 9 2 Sedang 1,2,3,4,5,6,7,8,10,11,13,14,16,17,20,21,23, 24,28,29,30,32,34,36,39,40 26 3 Sukar 18,19,22,31,37 5 Jumlah 40 Perhitungan selengkapnya ada pada Lampiran 9. Dari Tabel 3.9 diketahui bahwa soal uji coba tema pencemaran lingkungan terdapat 9 soal mudah, 26 soal sedang dan 5 soal sukar. Kriteria soal yang dipakai adalah soal yang valid, reliabel, mempunyai tingkat kesukaran baik, mudah, sedang atau sukar serta daya pembeda cukup baik dan baik. Dalam pemilihan soal yang akan dipakai, selain menggunakan validasi butir soal juga menggunakan validasi pakar. Setelah divalidasi oleh pakar, ada saran-saran yang diberikan yaitu soal harus bersifat aplikatif dan soal yang dibuat bersifat terpadu.

3.7.3 Analisis Data Akhir

Analisis data akhir menggunakan hasil nilai post test . Tahapan analisis tahap akhir pada dasarnya sama dengan analisis data awal, namun data yang digunakan adalah hasil tes setelah diberi perlakuan. Tahapan tersebut terdiri atas uji normalitas, uji kesamaan dua varians dan uji hipotesis.

3.7.3.1 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data nilai tes hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kontrol bersifat normal atau tidak. Hipotesis yang diajukan yaitu: H : data berdistribusi normal H a : data tidak berdistribusi normal Rumus yang digunakan adalah rumus Chi-Kuadrat seperti yang digunakan pada analisis data awal populasi. Jika 2 X hitung 2 X tabel , maka data berdistribusi normal dengan taraf signifikansi α = 5 dan dk = k – 3 Sudjana, 2005.

3.7.3.2 Uji Kesamaan Dua Varians

Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelompok sampel mempunyai varians data hasil belajar yang sama atau tidak. Dalam uji ini digunakan data nilai post test dari kelas eksperimen dan kontrol. Hipotesis yang digunakan dalam uji homogenitas adalah: H :datanilai post test homogen σ 1 2 = σ 2 2 . H a :datanilai post test tidak homogen σ 1 2 ≠ σ 2 2 . Untuk menguji kesamaan dua varians digunakan rumus: F = Kriteria pengujiannya adalah H diterima jika F hitung F 0,5 αv1, v2 dengan v 1 = n 1 – 1 dan v 2 = n 2 – 1, dimana n 1 = banyaknya data terbesar dan n 2 = banyaknya data terkecil. Jika H diterima berarti kedua kelompok mempunyai varians yang sama atau dikatakan homogen Sudjana, 2005.

3.7.3.3 Uji t

Untuk mengetahui keefektifan penggunaan LKS dilakukan uji perbedaan rata-rata hasil belajar pada kelas eksperimen dan kontrol. Pengujian ini menggunakan uji t pihak kanan. Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut: H : Rata-rata hasil belajar kelas eksperimen lebih kecil atau sama dengan rata- rata hasil belajar kelas kontrol. H a : Rata-rata hasil belajar kelas eksperimen lebih besar daripada rata-rata hasil belajar kelas kontrol. Hipotesis tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut: H : μ 1 ≤ μ 2 H a : μ 1 μ 2 Uji t ini menggunakan rumus yang diadopsi dari Sudjana 2005: 2 1 2 1 1 1 n n s X X t    Keterangan: X 1 = rata-rata nilai kelompok eksperimen X 2 = rata-rata kelompok kontrol  1 n jumlah anggota kelompok eksperimen  2 n jumlah anggota kelompok kontrol dengan √  2 1 s varians kelompok eksperimen  2 2 s varians kelompok kontrol = simpangan baku kelas eksperimen = simpangan baku kelas kontrol Untuk membuat keputusan, apakah perbedaan itu signifikan atau tidak, maka harga t hitung perlu dibandingkan dengan harga t tabel dengan dk = n 1 +n 2 -2 dan taraf kesalahan 5. Kriteria penolakan Hoadalah t hitung ≥ t tabel Sudjana, 2005.

3.7.3.4 Analisis Karakter