2.5.1 Pencemaran Lingkungan
UU RI nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup menyatakan bahwa pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam lingkungan
hidup oleh kegiatan manusia, sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu, yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi
sesuai dengan peruntukannya. Aktivitas yang menjadi sumber dari bahan pencemar dibagi menjadi dua, yaitu.
1. Aktivitas alam yaitu aktivitas yang terjadi tanpa adanya campur tangan
manusia seperti meletusnya gunung berapi dimana terjadi peristiwa vulkanis yang dapat menerbangkan abu vulkanik ke atmosfer dan menyebabkan udara
tercemar. 2. Aktivitas manusia, di antaranya dalam bidang pertanian, perikanan, industri,
pertambangan, dan transportasi. Aktivitas manusia inilah yang dampak langsungnya banyak menyumbangkan bahan pencemar ke lingkungan yang
menyebabkan terjadinya pencemaran air, pencemaran udara dan pencemaran tanah.
Biologi
SK. Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem. KD. Mengaplikasikan peran manusia dalam pengelolaan lingkungan
untuk mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan.
PencemaranLingkungan
Kimia
SK. Memahami klasifikasi zat. KD.Mengelompokkan sifat lautan asam,
larutan basa, dan larutan garam melalui alat dan indikator yang tepat.
Kimia
SK. Memahami klasifikasi zat. KD. Menjelaskan nama unsur dan
rumus kimia sederhana. Dihubungkan dengan
Gambar 2.2. Keterhubungan Tema
Tabel 2.1 Zat Pencemar, Sumber dan Akibatnya
Wasis irianto, 2008 Air merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan di bumi. Air yang
bersih sangat didambakan oleh manusia untuk kebutuhan sehari-hari untuk keperluan industri, untuk kebersihan sanitasi, dan sebagainya. Dewasa ini air
menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian yang cermat. Untuk memdapatkan air yang baik sesuai dengan standar tertentu, saat ini sulit karena air
sudah banyak yang tercemar oleh bermacam-macam limbah dari kegiatan manusia. Pencemaran air merupakan tercemarnya air oleh zat-zat tertentu,
misalnya dari limbah rumah tangga dan limbah pabrik. Penetapan standar air bersih didasarkan pada faktor tertentu, yaitu kegunaan air dan asal sumber air.
Indikator secara umum air lingkungan yang telah tercemar adalah adanya perubahan atau tanda yang dapat diamati melalui perubahan suhu air, perubahan
Zat Pencemaran Sumber dan Sifat
Akibat
Belerang oksida SO
2
Gunung berapi, pembakaran minyak
bumi, batu bara, industri, dengan sifat
gas tidak berwarna, namun berbau
Sesak napas, bronkitis, kanker tenggorokan, hujan
asam, merusak tanaman, cat menjadi kusam
Karbon monoksida CO
Pembakaran batu bara dan minyak
bumi, kendaraan bermotor, rokok,
industri dengan sifat tidak berbau, tidak
berwarna, beracun Sakit kepala, sesak napas,
asma, kerusakan otak, kematian
Nitrogen oksida NOx Campuran pada
bahan bakar kendaraan motor dan
bersifat racun Gangguan pernapasan, sakit
kepala, penyakit tenggorokan, hujan
asam
Partikel-partikel padat Pb
Campuran pada bahan bakar
kendaraan motor dan bersifat racun
Keracunan timbal Pb, kerusakan otak, penurunan
daya tahan tubuh
Klorofluorokarbon CFC
Pendingin, spray, foam, sifat gas tidak
berwarna Penipisan lapisan ozon, efek
rumah kaca yang berdampak pada pemanasan global.
pH atau konsentrasi ion hidrogen, perubahan warna, bau dan rasa air Winarsih dkk, 2008.
Komposisi udara dapat berubah-ubah, terutama bila terjadi pencemaran.
Udara dikatakan tercemar apabila kandungan gas-gas berbahaya yang ada dalam udara
melebihi ambang batas kesehatan manusia. Gas yang dianggap berbahaya
apabila melebihi kadar tertentu di udara misalnya SO
2
, NO, CO
2
, CO, dan CFC. Pencemaran tanah pada umumnya berasal dari pembuangan sampah yang
mengandung bahan-bahan yang sukar terurai dalam tanah seperti plastik, kaca, dan kaleng. Hal tersebut mengakibatkan produktivitas tanah akan berkurang.
Adapun bahan yang mudah terurai lebih menguntungkan karena setelah diuraikan oleh mikroorganisme menjadi bahan yang mudah menyatu dengan tanah tanpa
menimbulkan pencemaran. Dampak langsung akibat limbah yang dirasakan manusia adalah timbulnya bau yang tidak sedap dan kotor. Dampak yang tidak
langsung di antaranya tempat pembuangan limbah dapat menjadi tempat berkembangnya organisme penyebab penyakit seperti pes, kaki gajah, malaria,
dan demam berdarah Sugiyarto, 2008.
2.5.2 Asam, Basa dan Garam