tujuan tertentu yaitu meningkatkan pemahaman karakter siswa melalui layanan informasi.
Di MTs. Ma’arif Sawojajar kelas VIII terdiri dari 5 kelas dengan jumlah siswa 226. Pada penelitian ini subyek yang dijadikan sampel adalah kelas VIII A
sebanyak 43 siswa. Sampel tersebut di ambil 20 dari jumlah populasi. Menurut Arikunto 2009: 95 jika jumah subyeknya besar maka sampel yang di ambil
antara 10-15, atau 20-25, atau lebih. Hal itu dilakukan karena kemampuan peneliti dalam hal keterbatasan waktu, dan banyaknya subyek yang akan diteliti.
3.4 Metode dan Alat Pengumpul Data
Pengumpulan data merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu penelitian, karena data ini akan digunakan untuk menguji hipotesis yang telah
dirumuskan. Oleh karena itu data yang dikumpulkan harus valid. Metode pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk
mengumpulkan data Arikunto, 2009: 100. Terdapat beberapa teknik pengumpulan data yaitu angket, tes, interview, observasi dan dokumentasi, serta
skala psikologis. Dalam penelitian ini data diperoleh melalui skala karakter, wawancara dan observasi. Wawancara dan observasi dilakukan sebelum
penelitian, sedangkan skala karakter adalah sebagai data utama dalam penelitian.
3.4.1 Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistematis atas fenomena-fenomena yang diteliti Hadi, 2004: 151. Ciri-ciri observasi disebutkan
oleh Good dalam Hadi, 2004: 151 antara lain: 1 observasi mempunyai arah khusus, 2 observasi bersifat sistematis, 3 observasi mencatat jumlah peristiwa-
peristiwa tentang tipe-tipe tingkah laku tertentu, dan 4 observasi mengadakan pencatatan dengan segera. Observasi dilakukan dalam penelitian ini guna
memperoleh data yang bisa di amati. Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi eksperimental. Observasi eksperimental adalah obervasi yang
diperlukan ketika peneliti berkeinginan untuk tidak terlibat dalam dinamika dan kompleksitas situasi yang diteliti. Kelebihan dari observasi ini adalah tersedianya
kesempatan bagi peneliti untuk mengamati sifat-sifat tertentu yang jarang muncul Hadi, 2004: 167. Sifat-sifat tertentu yang dimaksud pemahaman karakter siswa.
observasi ini dilaksanakan untuk memperoleh informasi sebelum penelitian.
3.4.2 Wawancara
Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan jalan tanya jaawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematis dan berlandaskan kepada tujuan
penelitian Hadi, 2004: 218. Pada umumnya dua orang atau lebih hadir secara fisik dalam proses tanya jawab tersebut, dan masing-masing pihak dapat
menggunakan komunikasi dengan wajar dan lancar. Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan terhadap siswa, kepala sekolah dan konselor sekolah
sebelum penelitian.
3.4.3 Skala Psikologi
Skala psikologi yaitu skala untuk pengukuran di bidang psikologi yang mencakup aspek skala psikologi atau atribut afektif Azwar, 2004: 3. Skala
psikologi digunakan untuk memperoleh data tentang pemahaman karakter siswa. Skala psikologi digunakan untuk mencari informasi siswa berkaitan dengan
pemahaman karakter sebagai pre-test dan post-test. Setelah data tersebut diperoleh, data tersebut digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan
pemahaman karakter siswa antara sebelum dan setelah diperoleh perlakuan. Skala psikologi yang digunakan adalah skala psikologi karakter, sebab jenis data yang
akan diteliti merupakan aspek psikologis yaitu karakter. Data-data yang ada diperoleh melalui skala karakter untuk mengungkap pemahaman karakter diri
siswa. Peneliti menggunakan skala psikologi karena aspek yang di ukur berupa aspek psikologi yaitu pemahaman karakter.
Karakteristik skala psikologi menurut Azwar 2004: 4 adalah sebagai berikut:
1. Stimulusnya berupa pertanyaan atau pernyataan yang tidak langsung
mengungkap atribut yang hendak di ukur melainkan mengungkap indikator perilakku dari atribut yang bersangkutan.
2. Dikarenakan atribut psikologis diungkap secara tidak langssung lewat
indikator-indikator perilaku sedangkan indikator perilaku diterjemahkan dalam bentuk aitem-aitem, maka skala psikologi selalu berisi banyak item.
3. Respon subyek tidak diklasifikasikan sebagai jawaban ”benar” atau
”salah”. Semua jawaban dapat diterima sepanjang diberikan secara jujur dan sungguh-sungguh. Hanya saja jawaban berbeda akan di
interpretasikan berbeda pula.
Selain itu, skala psikologi juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain: “1 atribut psikologi bersifat latent atau tidak nampak, oleh karena itu apa yang
kita miliki hanyalah konstrak yang tidak dapat di ukur secara langsung, 2 hasil
pengukuran tidak cukup komprehensif, 3 respon yang diberikan oleh subyek sedikit banyak dipengaruhi oleh variabel-
variabel tidak relevan” Azwar, 2004: 2
3.5 Penyusunan Instrumen Penelitian