10
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu Mengenai Karakter
2.1.1 Hasil penelitian jurnal ilmiah Sri Wening 2012 yang berjudul The
Nation’s Character Building Through Value Education
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa 1 Evaluasi reflektif para guru menemukan 17 nilai-nilai kehidupan dimensi pendidikan nilai yang
termuat dalam konsep pendidikan konsumen dan berkaitan dengan dimensi pembentuk karakter, 2 Pendidikan nilai yang diperoleh dari lingkungan
keluarga, sekolah, teman sebaya, dan media masa cenderung cukup baik, 3 Faktor lingkungan memberikan pengaruh positif yang signifikan pada
pembentukan karakter bila pendidikan nilai dari faktor-faktor tersebut diperoleh secara bersama-sama. Secara partial keluarga, teman sebaya dan media masa
memberikan pengaruh positif yang signifikan terhadap pembentukan karakter siswa, sedangkan sekolah tidak berpengaruh terhadap pembentukan karakter. Skor
pembentuk karakter siswa dalam kelas-kelas yang diberi buku cerita pembelajaran nilai lebih tinggi dari pada kelas-kelas yang tidak diberi buku cerita. Dalam
silabus dan buku ajar terkandung sedikit dimensi sistem nilai kehidupan konsumen.
2.1.2 Hasil penelitian jurnal ilmiah Abdul Karim 2012 yang berjudul
Pengembangan Tugas Membaca untuk Membangun Karakter di Sekolah Menengah Atas
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa dalam mengintegrasikan nilai atau karakter dalam suatu kurikulum, guru seharusnya mengintegrasikan
nilai tersebut dalam silabus, RPP, pendekatan atau metode, evaluasi dan tugas siswa. Mengintegrasikan sebuah nilai dalam silabus dapat dilakukan dengan
melihat kembali pengembangan silabus dengan menambahkan karakter pada sisi kanan kolom kompetensi dasar. Pada kolom tersebut, nilai-nilai yang akan kita
integrasikan dimasukkan ke dalamnya. Kemudian kegiatan belajar, indikator pembelajaran dan teknik evaluasi dibuat atau di adaptasi berdasarkan nilai
tersebut. Membuat tujuan pembelajaran, menyeleksi input, mengembangkan kegiatan dan mengembangkan peran guru serta siswa. Mereka seharusnya
mengintegrasikan dan merefleksikan nilai-nilai yang telah di buat oleh guru. Pendekatan atau metode yang tepat dan mendukung pengintegrasian nilai-
nilai dan kompetensi siswa harus di seleksi. Sebagai contoh pendekatan Contextual Teaching and Learning CTL dan pendekatan pembelajaran aktif
sangat efektif digunakan dalam pengajaran dan pembelajaran untuk mengembangkan nilai dan kompetensi siswa. Dalam mengembangkan tugas
membaca, nilai-nilai harus di intergrasikan dalam semua komponen tugas seperti tujuan pembelajaran, input, prosedur atau kegiatan, pengaturan pembelajaran,
serta peran guru dan siswa. Mereka harus dimulai dan direfleksikan secara
eksplisit dalam setiap komponen.
2.1.3 Hasil penelitian jurnal ilmiah Ermawan Susanto 2012 yang berjudul