yang seharusnya dilakukan terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan alam, sosial dan budaya, negara dan Tuhan yang Maha Esa Asmani,
2011: 37.
2.2.7 Peran Konselor dalam Pemahaman Karakter
Dalam Wangid 2010: 180 disebutkan bahwa pentingnya peran konselor sekolah dalam pendidikan karakter menurut American School Counselor
Association ASCA menunjukkan dukungannya dengan menyatakan: “Professional school counselors need totake an active role in initiating,
facilitatingand promoting character educationprograms in the school curriculum.The professional school counselor, as apart of the school
community and as a highly resourceful person, takes an activerole by working cooperatively withthe teachers and administration in
providingcharacter education in theschools as an integral part of the schoolcurriculum and activities.
Pernyataan tersebut menyiratkan perlunya konselor sekolah untuk senantiasa diperingatkan agar mereka memahami dan menyadari salah satu tugas
pokoknya. Wangid 2010: 180 menyebutkan beberapa pertimbangan bahwa konselor
harus berperan dalam pendidikan karakter adalah konselor sekolah sebagai pendidik, konselor sekolah sebagai manajer kegiatan pendidikan karakter,
konselor sekolah sebagai konselor, dan konselor sekolah sebagai konsultan. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:
a. Konselor sekolah sebagai pendidik, seperti yang telah dijelaskan diatas
bahwa konselor sekolah merupakan salah satu jenis tenaga pendidik, sementara
itu salah
satu fungsi
pendidikan nasional
adalah
mengembangkan watak dan karakter bangsa. Konselor merupakan salah
satu pendidik yang telah diakui sebagai tenaga kependidikan.
b. Konselor sekolah sebagai manager kegiatan pendidikan karakter,
maksudnya adalah konselor harus mengelola seluruh kegiatan yang telah diprogramkan melalui keterlibatan berbagi pihak untuk pelaksanaan
pendidikan karakter. Dalam hal ini konselor sekolah harus melibatkan semua pemangku kepentingan siswa, guru bidang studi, orang tua dan
kepala sekolah di dalam mensukseskan pelaksanaan programnya.
c. Konselor sekolah sebagai konselor, maksudnya adalah konselor sekolah
melakukan kegiatan konseling. Hal ini mengingat fungsi bimbingan dan konselirng yang bersifat kuratif, dikarenakan melihat kenyataan yang ada
bahwa siswa tidaklah steril dari permasalahan.
d. Konselor sekolah sebagai konsultan, maksudnya adalah bahwa sebagai
konsultan, konselor sekolah menerima konsultasi dari pihak lain untuk membantu perkembangan siswa. Pendidikan karakter tidaklah mungkin di
selesaikan sendiri oleh salah satu pihak, tetapi memerlukan keterlibatan semua pihak di sekolah maupun keluarga. Berdasarkan perspektif ini maka
semua pihak memiliki peran yang bersifat saling komplementer.
Dalam penelitian ini semua peran-peran tersebut nampak, namun yang paling ditonjolkan adalah peran konselor sebagai manajerial pendidikan karakter,
karena sesuai dengan tujuan dari penelitian ini yaitu untuk meningkatkan pemahaman karakter diri siswa.
2.3 Layanan Informasi