Populasi Sampel Populasi dan Sampel

3.2.2 Hubungan Antar Variabel

Hubungan antar variabel dalam penelitian ini bersifat “determinasi” yaitu suatu gejala yang timbul di sebabkan oleh variabel lainnya. Dalam penelitian ini adalah layanan informasi X sebagai variabel bebas, mempengaruhi pemahaman karakter siswa Y sebagai variabel terikatnya. Keterangan: X= Layanan informasi Y= Pemahaman karakter siswa

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Arikunto 2006: 130 menyatakan “populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya Sugiyono, 2009: 117. Populasi merupakan objek keseluruhan dalam penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa kelas VIII MTs. Ma’arif NU 7 Sawojajar tahun ajaran 20122013 dengan jumlah 226 siswa. Alasan peneliti mengambil populasi tersebut dalam penelitian ini karena seluruh siswa mempunyai karakteristik yang homogen yaitu tahap perkembangan psikologis dan sosial anak-anak di MTs. Ma’arif Sawojajar relatif sama. X Y Tabel 3.1 Tabel popolasi No. Nama Kelas Jumlah Siswa 1 Kelas VIII A 43 2 Kelas VIII B 46 3 Kelas VIII C 45 4 Kelas VIII D 46 5 Kelas VIII E 46 Jumlah 226

3.3.2 Sampel

Menurut Sugiyono 2009: 118 sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang di miliki oleh populasi tersebut. Sedangkan menurut Arikunto 2009: 109 sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang di ambil dari populasi tersebut. Apa yang di pelajari dari sampel, maka kesimpulannya akan dapat di berlakukan untuk populasi. Oleh karena itu sampel yang di di ambil dari populasi harus benar-benar mewakili representatif. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu Sugiyono, 2009: 124. Jadi peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel dengan cara purposive sampling adalah karena teknik ini dipandang lebih efektif dan efisien, dimana teknik ini merupakan teknik pengambilan sampel yang didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Pengambilan sampel dengan cara ini dengan pertimbangan dan tujuan tertentu yaitu meningkatkan pemahaman karakter siswa melalui layanan informasi. Di MTs. Ma’arif Sawojajar kelas VIII terdiri dari 5 kelas dengan jumlah siswa 226. Pada penelitian ini subyek yang dijadikan sampel adalah kelas VIII A sebanyak 43 siswa. Sampel tersebut di ambil 20 dari jumlah populasi. Menurut Arikunto 2009: 95 jika jumah subyeknya besar maka sampel yang di ambil antara 10-15, atau 20-25, atau lebih. Hal itu dilakukan karena kemampuan peneliti dalam hal keterbatasan waktu, dan banyaknya subyek yang akan diteliti.

3.4 Metode dan Alat Pengumpul Data

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KARAKTER DASAR PADA SISWA KELAS VIII G MELALUI LAYANAN INFORMASI DI SMP NEGERI 34 SEMARANG TAHUN AJARAN 20152016

0 21 282

MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG BAHAYA PENYALAHGUNAAN NARKOBA MELALUI LAYANAN INFORMASI PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 34 SEMARANG TAHUN AJARAN 2015 2016

1 16 283

MENINGKATKAN PENYESUAIAN DIRI TERHADAP LINGKUNGAN SEKOLAH MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII B SMP N 2 JUWANA TAHUN 2012 2013

0 5 129

MENINGKATKAN MINAT STUDI LANJUT KE SMK MELALUI LAYANAN INFORMASI KARIER PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 SALEM (Kabupaten Brebes Tahun Ajaran 2012 2013)

3 46 210

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI KEAHLIAN SISWA MELALUI LAYANAN INFORMASI PADA KELAS X RPL1 DI SMK NEGERI 1 WONOSOBO TAHUN AJARAN 2012 2013

1 5 169

MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG CARA MEMBUAT KEPUTUSAN KARIER MELALUI LAYANAN INFORMASI KARIER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BUMIAYU TAHUN AJARAN 2012 2013

0 11 186

MENINGKATKAN PENYESUAIAN DIRI TERHADAP PROGRAM KEAHLIAN MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 PURBALINGGA TAHUN AJARAN 2012 2013

0 10 344

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP KUBUS DAN BALOK DENGAN MENERAPKAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VIII MTS NEGERI BINJAI TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 1 21

Efektivitas layanan bimbingan kelompok menggunakan media komik untuk meningkatkan pemahaman diri : studi quasi eksperimen pada siswa kelas VIII SMP Maria Immaculata Yogyakarta, tahun ajaran 2013-2014.

0 2 196

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN DIRI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK PERMAINAN ULARTANGGA PADA SISWA KELAS VIII E DI SMP NEGERI 3 SEMARANG TAHUN AJARAN 2015 2016. -

2 9 59