Mengingat permainan TTS yang mudah, menyenangkan, dan berbagai manfaat yang diberikan, maka dapat dijadikan sebagai media sehingga
siswa lebih tertarik mengikuti proses pembelajaran.
2.2. Kajian Empiris
Penelitian didasarkan pada penelitian sebelumnya yang telah dilakukan terhadap penggunaan model Snowball Throwing dan media TTS,
diantaranya: Indah Wahyuningsih 2011 “Peningkatan Hasil Belajar IPA Siswa
Kelas IV melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing di SD Negeri Getas 2 Kecamatan Cepu Kabupaten Blora”. Hasil penelitian
siklus I presentase aktivitas siswa sebesar 47,22, siklus II 72,22, dan siklus III 91,66. Presentase kinerja guru pada siklus I 73, siklus II
meningkat menjadi 85, dan siklus III 90. Ketuntasan belajar siklus I sebesar 52,72, siklus II 73,91, dan siklus III mencapai 82,60.
Haryani 2013 “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing untuk Meningkatkan Hasil Belajar Struktur Bumi”.
Hasil penelitian menunjukkan rata-rata hasil belajar siswa siklus I 71 dengan ketuntasan klasikal 62,5, dan siklus II meningkat menjadi 77,9 dengan
ketuntasan sebesar 93,75 . Dewi Yuni Akhiriyah 2011 “Penerapan Model Pembelajaran
Snowball Throwing untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS pada Siswa Kelas V SDN Kalibanteng Kidul 01 Kota Semarang”. Hasil
penelitian menunjukkan keterampilan guru pada siklus I memperoleh skor rata-rata 2,5 dengan kriteria baik, siklus II 3,0 kriteria baik, dan siklus III
meningkat menjadi 3,4 kriteria sangat baik. Siklus I aktivitas siswa memperoleh skor rata-rata 3,0 dengan kriteria baik, siklus II 3,53 kriteria
sangat baik, dan siklus III menjadi 3,56 dengan kriteria sangat baik. Ketuntasan klasikal siklus I 60, siklus II 73,9, dan siklus III 84,7..
Riana Dwi Saputri 2012 “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA melalui Model Kooperatif tipe NHT dengan Permainan TTS Siswa Kelas V
SDN Kalibanteng Kidul 01 Semarang” Hasil penelitian menunjukkan keterampilan guru pada siklus I memperoleh skor 25,5 kategori baik, siklus
II meningkat menjadi 30 kategori sangat baik. Siklus I aktivitas siswa memperoleh skor 16,8 kategori cukup, dan siklus II menjadi 21,7 kategori
baik. Sedangkan hasil belajar siswa siklus I ketuntasan klasikalnya 80,4, meningkat menjadi 89,1 siklus II.
Kajian empiris tersebut menjadi landasan kegiatan penelitian berjudul “Penerapan Model Snowball Throwing dengan Media TTS untuk
Meningkatkan Aktivitas Siswa pada Pembelajaran IPA Kelas IV SDN Gunungpati 03 Semarang”.
2.3. Kerangka Berpikir