sepak bola anak hanya ingin menguasai bola tanpa memberi kesempatan anak yang lain untuk ikut menendang bola. Untuk itu dalam bermain angin puyuh
ini, peneliti membantu anak dalam hubungan interaksi yang baik dengan kerjasama menyelesaikan permainan yang dilakukan berkelompok untuk
meningkatkan keterampilan sosialnya. Peneliti memberikan suatu kegiatan bermain yang akan membutuhkan
kerjasama anak yang satu dengan yang lainnya, yang memerlukan hubungan interaksi anak dengan teman dalam suatu kelompoknya. Permainan ini adalah
permainan angin puyuh yang memiliki kolaborasi permainan dengan alat lainnya seperti sedotan, kantong plastik, bulu ayam dan lain-lain.
4.1.4. Bermain Angin Puyuh
Bermain angin puyuh adalah salah satu dari aneka ragam kegiatan bermain
anak, ini termasuk dalam kegiatan “bermain terpimpin”. Peneliti melakukan kegiatan bermain angin puyuh ini di TK Bhayangkari 08. Di dalam
kegiatan bermain terpimpin anak tidak bebas, melainkan terikat pada peraturan bermain atau kegiatan tertentu. Aktivitas bermain terpimpin dapat
membantu guru dalam mencipta permainan, antara lain seperti permainan dengan lingkaran, permainan dengan alat, permainan tanpa alat, permainan
dengan angka, permainan dengan nyanyian, permainan bentuk lomba, dan permainan mengasah panca indera. Angin puyuh ini memiliki nama yang
cukup menarik untuk anak-anak, pada dasarnya bermain angin puyuh ini adalah “meniup”. Permainan ini melatih kesabaran anak dalam menyelesaikan
permainannya, meningkatkan keterampilan sosial dan kerjasama dengan teman bermain.
Media utama bermain angin puyuh adalah bola pingpong, dengan cara meniup bola tidak boleh melebihi batas garis. Guru TK harus kreatif mencipta
permainan agar kegiatan pembelajaran tidak membosankan serta anak dan guru tidak mengalami kejenuhan. Peneliti membuat kolaborasi bermain angin
puyuh, empat kolaborasi ini antara lain; angin puyuh dengan kantong plastik, angin puyuh dengan bulu ayam, angin puyuh dengan sedotan, dan angin
puyuh dengan lilin.
4.1.5. Kinerja performansi Guru
Di dalam penelitian ini, peneliti membutuhkan teman sejawat untuk menilai kegiatan yang dilakukan peneliti. Untuk mengetahui hasil observasi
kegiatan guru dapat dilihat dari kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaranmembuat SKM dan SKH yaitu kejelasan perumusan tujuan
pembelajaran, pemilihan alat peraga, kejelasan langkah-langkah kegiatan pembelajaran awal, inti dan penutup.
4.2. Hasil Penelitian
Hasil penelitian yang dipaparkan oleh peneliti dalam meningkatkan keterampilan sosial dan kerjasama anak di TK Kemala Bhayangkari 08 yaitu
diperoleh dari pemberian tugas, dan observasi pada saat berlangsungnya kegiatan permainan angin puyuh yang dapat meningkatkan keterampilan