Teori Bermain Konsep Dasar Bermain 1.

2.3.2. Teori Bermain

Bermain merupakan sebuah kesatuan yang komplek yang merupakan aktivitas spontan, unik, tidak direncanakan, dan aktif baik kemampuan motorik maupun kognitif. Adapun teori bermain adalah sebagai berikut Suherman, 1999:56 yaitu : 2.3.2.1.Teori Rekreasi Teori ini dikemukakan oleh Schaller pada tahun 1841 dan Lazarus pada tahun 1884 yang menyebutkan “bahwa permainan adalah suatu kesibukan untuk menenangkan pikiran dan untuk beristirahat”, misalnya pada orang yang sibuk bekerja maka orang perlu bermain untuk mengembalikan energinya yang hilang dan untuk kesegaran badan. 2.3.2.2. Teori Kelebihan Tenaga atau Teori Pelepasan Teori ini dikemukakan oleh Herbert Spencer dari Inggris pada tahun 1968, “bahwa kegiatan bermain pada anak karena ada kelebihan tenaga”. Dengan adanya tenaga yang berlebihan pada diri anak dapat dilepaskan melalui kegiatan bermain, sehingga dalam diri anak tetap terjaga 2.3.2.3. Teori Atavistis Seorang psokolog dari Amerika yang bernama Stanley Hall pada tahun 1970 yang meny atakan bahwa “di dalam permainan akan timbul bentuk- bentuk perilaku seperti bentuk kehidupan yang pernah dialami oleh nenek moyang”, contohnya bermain kelereng yang telah dilakukan sejak zaman Yunani kuno dan tetap dilakukan sampai sekarang. 2.3.2.4. Teori Biologis Tokoh dalam teori ini adalah Karl Gross dari jerman pada tahun 1905 yang kemudian dikembangkan oleh Dr. Maria Montessori pada tahun 1907 dari Italia. Teori ini mengatakan bahwa “permainan mempunyai tugas-tugas biologis untuk melatih bermacam-macam fungsi jasmani dan rohani. 2.3.2.5. Teori Psikologi Dalam Sigmund Freud tahun 1961 dan Adler tahun 1967 adalah tokoh dalam teori ini. Freud mengatakan bahwa “permainan merupakan bentuk pemuasan nafsu seksual di daerah bawah sadar”, sedangkan menurut Adler “permainan merupakan nafsu di daerah bawah sadar yang bersumber dari adanya dorongan nafsu untuk berkuasa”. 2.3.2.6. Teori Fenomenologi Teori ini dikemukakan oleh Prof. Kohnstamm dari Belanda pada tahun 1985, bahwa “permainan merupakan suatu fenomena atau gejala nyata, yang mengandung unsur suasana permainan, jadi tujuan bermain adalah permainan itu sendiri”. Berdasarkan teori-teori bermain menurut para ahli di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa kegiatan bermain yang berasal dari kelebihan tenaga dapat disalurkan untuk melatih fungsi jasmani dan rohani yang dapat memuasakan nafsu bawah sadar yang merupakan suatu fenomena atau gejala nyata yang mengandung unsur suasana bermain.

2.3.3. Tahapan Perkembangan Bermain

Dokumen yang terkait

PENERAPAN METODE BERMAIN BOWLING ARITMATIKA UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN KOGNITIF (Penelitian Tindakan Kelas Kelompok B di TK Kemala Bhayangkari 08 Kecamatan Gajahmungkur Kota Semarang Tahun ajaran 2012 2013)

13 86 207

KEEFEKTIFAN PERMAINAN KOOPERATIF DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK PRASEKOLAH DI TK KEMALA BHAYANGKARI 81 MAGELANG

3 26 263

UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSI ANAK MELALUI RELAKSASI PADA ANAK KELOMPOK B DI TK KEMALA Upaya meningkatkan kecerdasan emosi anak melalui relaksasi pada anak kelompok B di TK kemala bhayangkari 71 Karanganyar tahun ajaran 2014-2015.

0 2 15

UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSI ANAK MELALUI RELAKSASI PADA ANAK KELOMPOK B DI TK KEMALA Upaya meningkatkan kecerdasan emosi anak melalui relaksasi pada anak kelompok B di TK kemala bhayangkari 71 Karanganyar tahun ajaran 2014-2015.

0 3 12

PENINGKATAN KECERDASAN MUSIKAL MELALUI GERAK DAN LAGU PADA ANAK KELOMPOK B DI TK KEMALA Peningkatan Kecerdasan Musikal Melalui Gerak Dan Lagu Pada Anak Kelompok B Di TK Kemala Bhayangkari 70 Kecamatan Masaran Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 1 17

PENDAHULUAN Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Media Kartu Kata Pada Anak Kelompok B TK Kemala Bhayangkari 60 Jatinom Tahun Ajaran 2012 / 2013.

0 2 6

PENINGKATAN KOSA KATA ANAK MELALUI MEDIA GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B DI TK KEMALA Peningkatan Kosa Kata Anak Melalui Media Gambar Pada Anak Kelompok B Di TK Kemala Bhayangkari 59 Klaten Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 16

MENINGKATKAN KOMPETENSI SOSIAL ANAK USIA DINI MELALUI PENERAPAN METODE PROYEK : Penelitian Tindakan Kelas di Kelompok Belajar B TK Kemala Bhayangkari I SESPIM Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012/2013.

1 1 39

(ABSTRAK) KEEFEKTIFAN PERMAINAN KOOPERATIF DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK PRASEKOLAH DI TK KEMALA BHAYANGKARI 81 MAGELANG.

0 1 1

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE DRILL PENYUSUNAN KUBUS GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B TK KEMALA BHAYANGKARI 55 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 0 19