meniup. Kelompok Anak yang berhasil meniup air di mangkok dan menghasilkan busa paling banyak, maka anak tersebut pemenangnya.
Permainan ini membutuhkan pengawasan yang baik dari Guru, agar anak tidak bermain-main dengan busa.
2.4. Kerangka Berfikir
Berdasar konsep dan kajian pustaka, gambaran penelitian yang akan dilakukan dapat digambarkan dalam kerangka berpikir sebagai berikut:
Keterampilan Sosial dan Kerjasama Anak
Bermain Angin Puyuh
Perkembangan Keterampilan Sosial dan Kerjasama yang diharapkan
1. Adanya inisiatif untuk beraktifitas dengan
teman sebaya 2.
Bergabung dalam permainan teman sebaya 3.
Memelihara peran dalam permainan dengan teman sebaya
4. Mengatasi konflik dengan teman sebaya
5. Tanggung jawab
6. Saling berkontribusi
7. Penyerahan kemampuan kekompakan tim
Tabel 2.1. Kerangka Berfikir Penggambaran kerangka berfikir tersebut, akan membantu penulis
dalam tahapan meningkatkan keterampilan sosial dan kerjasama anak. Melalui bermain angin puyuh, akan terbentuk interaksi antar anak yang nantinya akan
memperlihatkan keterampilan dan kerjasama. Bermain angin puyuh memiliki peraturan dalam mencapai suatu hasil akhir dari permainan, diharapkan dapat
meningkatkan keterampilan sosial dan kerjasama anak TK. Bermain angin puyuh membutuhkan keaktifan dan semangat anak. Di dalam suatu kelompok,
anak yang tidak aktif dan hanya diam saja, akan mempengaruhi anak lain dan akan membuat anak lain ikut menjadi tidak aktif, sehingga Guru dengan
antusias membimbing dan memberi semangat anak untuk aktif bermain. Permainan yang membutuhkan keterampialn dan kerjasama ini, akan melatih
anak berhubungan sosial atau saling berinteraksi dengan anak lain. Anak yang pendiam dan tidak aktif, dalam melakukan permainan ini diharapkan akan
termotivasi dan antusias dalam bermain, sehingga mau bekerjasama dengan kelompoknya untuk mengalahkan kelompok lain, dan dapat meningkatkan
keterampilan sosial dan kerjasamanya.
2.5. Hipotesis
Berdasarkan kajian teori maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah : Melalui bermain angin puyuh keterampilan sosial dan kerjasama anak
kelompok B di TK Kemala Bhayangkari 08 akan meningkat.
37
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1. Pendekatan Penelitian
Metode Penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas PTK atau classroom
action research. Penentuan rancangan penelitian didasarkan pada keinginan peneliti untuk meningkatkan keterampilan sosial anak dengan kerjasama
melalui permainan pada anak-anak kelompok B di TK Kemala Bhayangkari 08.
Menurut Hopkins dalam Masnur, 2010:8 PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif, yang dilakukan oleh pelaku tindakan untuk
meningkatkan kemantapan rasional dan tindakan-tindakannya dalam melaksanakan tugas dan memperdalam pemahaman terhadap kondisi dalam
praktik pembelajaran. Dalam penelitian ini, masalah yang dimaksud adalah rendahnya keterampilan sosial kelompok B TK Kemala Bhayangkari 08.
Alternatif pemecahannya dengan permainan angin puyuh. Proses pelaksanaan tindakan dilakukan secara bertahap sampai penelitian ini berhasil.
Pelaksanaan penelitian ini mengikuti tahap-tahap penelitian tindakan kelas yang pelaksanaan tindakannya terdiri atas beberapa siklus. Setiap siklus
terdiri atas pengamatan, pendahuluan atau perencanaan, dan pelaksanaan tindakan. Perencanaan tindakan, pemberian tindakan, observasi, dan refleksi.
Tahap-tahap penelitian dalam masing-masing tindakan terdiri secara berulang