2.3.6.3. Kolaborasi Permainan Angin Puyuh
Permainan angin puyuh dapat dikembangkan dengan mengubah atau menambah cara bermainnya. Permainan angin puyuh tidak hanya dengan cara
meniup bola dengan mulut, tetapi bisa menggunakan alat yang bisa menambah permainan menjadi semakin menarik dan seru, terutama untuk melatih dan
meningkatkan kerjasama anak. Peneliti membuat variasi permainan angin puyuh dengan menggunakan media yang menarik untuk dimainkan dengan
anak. Kolaborasi permainan tersebut adalah : 2.3.6.3.1.
Permainan Angin Puyuh dengan Kantong Plastik Pada awal peneliti menjelaskan konsep permainan, permainan dengan
kantong plastik ini yang akan mengawali permainan angin puyuh. Permainan ini lebih sederhana dari permainan angin puyuh yang sebenarnya. Anak-anak
akan diajarkan meniup dengan baik, jadi sebelum melakukan permainan angin puyuh yang sebenarnya, peneliti akan menggunakan permainan angin puyuh
ini dengan kantong plastik putih atau transparan, dengan ukuran plastik setengah kg. Sebelum memulai permainan masing-masing kelompok yang
terdiri dari 2-3 anak disuruh menghitung jumlah plastik, kemudian dengan aba- aba peluit dari guru, anak-anak meniup kantong plastik sampai
menggelembung terisi oleh udara atau angin. Kelompok anak yang berhasil meniup dengan cepat, maka anak tersebut pemenangnya.
2.3.6.3.2. Permainan Angin Puyuh dengan Bulu Ayam
Permainan ini adalah permainan angin puyuh sederhana setelah meniup kantong plastik. Masing-masing anak diberi beberapa lembar bulu ayam. Bulu
ayam ini diambil dari kemoceng yang terbuat dari bulu ayam yang ukurannya lebih kecil dari bulu ayam yang belum diolah dan lebih ringan untuk ditiup
anak. Anak-anak disuruh meniup bulu ayam yang ada di dalam garis ubin. Anak harus meniup bulu ayam tersebut lurus dengan garis ubin tersebut. Bulu
ayam tidak boleh keluar ke kanan atau ke kiri garis ubin, tetapi harus ditiup lurus sampai batas akhir yang ditentukan. Kelompok yang berhasil meniup
lurus bulu ayam tersebut, kelompok tersebut pemenangnya. Jadi di dalam kelompok harus kompak menjaga bulu ayam agar tidak keluar ke kanan dan
ke kiri garis ubin. 2.3.6.3.3.
Permainan Angin Puyuh dengan lilin Permainan ini seperti meniup lilin di kue ulangtahun. Lilin yang
digunakan adalah lilin-lilin kecil dengan jumlah yang banyak, yaitu 8-10 lilin. Lilin di tancapkan pada stereofoam berbentuk bulat seperti kue ulangtahun,
kemudian anak di bagi menjadi dua kelompok. Masing- masing kelompok berjumlah 2-3 anak harus meniup semua lilin sampai mati. Guru memberi
jarak antara anak dengan lilin yang akan ditiup dengan garis di ubin. Guru memberi aba-aba dengan peluit, kemudian dalam hitungan sampai 5,
kelompok yang berhasil meniup lilin paling banyak, maka kelompok itulah yang menang.
2.3.6.3.4. Permainan Angin Puyuh dengan Sedotan
Permainan angin puyuh ini menggunakan media air sabun atau detergen. Masing-masing anak diberi sedotan. Anak disuruh meniup air di
mangkok yang sudah diberi detergen. Ketika aba-aba dimulai anak-anak
meniup. Kelompok Anak yang berhasil meniup air di mangkok dan menghasilkan busa paling banyak, maka anak tersebut pemenangnya.
Permainan ini membutuhkan pengawasan yang baik dari Guru, agar anak tidak bermain-main dengan busa.
2.4. Kerangka Berfikir