Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Dua Tinggal

proses belajar kooperatif yang terdiri atas: saling ketergantungan positif, tanggung jawab perseorangan, tatap muka, komunikasi antar kelompok dan evaluasi proses kelompok dapat terlaksana. Pada saat anggota kelompok bertamu ke kelompok lain maka akan terjadi proses pertukaran informasi yang bersifat saling melengkapi, dan pada saat kegiatan dilaksanakan maka akan terjadi proses tatap muka antar siswa dimana akan terjadi komunikasi baik dalam kelompok maupun antar kelompok sehingga siswa tetap mempunyai tanggung jawab perseorangan.

6. Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Dua Tinggal

Dua Tamu Salah satu teknik model pembelajaran kooperatif adalah Teknik Two Stay Two Stray Dua tinggal – dua tamu. Teknik belajar mengajar ini dikembangkan oleh Spencer Kagan pada tahun 1992 dan biasa digunakan bersama dengan Teknik Kepala Bernomor Numbered Heads tgether.Teknik ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkat usia anak didik. Struktur Two Stay Two Stray memberi kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil dan informasi dengan kelompok lainnya. Hal ini dilakukan dengan cara saling mengunjungibertamu antar kelompok untuk berbagi informasi.Lie. 2010 : 61 – 62 Pembelajaran kooperatif teknik Two stay – two stray terdiri dari beberapa tahapan sebagai berikut Faishal. 2008: 20 - 21 : a Persiapan Pada tahap persiapan ini, hal yang dilakukan guru adalah membuat silabus dan sistem penilaian, desain pembelajaran, menyiapkan tugas siswa dan membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan masing-masing anggota 4 siswa dan setiap anggota kelompok harus heterogen berdasarkan prestasi akademik siswa dan suku. b Presentasi Guru Pada tahap ini guru menyampaikan indikator pembelajaran, mengenal dan menjelaskan materi sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dibuat. c Kegiatan Kelompok Pada kegiatan ini pembelajaran menggunakan lembar kegiatan yang berisi tugas-tugas yang harus dipelajari oleh tiap-tiap siswa dalam satu kelom-pok. Setelah menerima lembar kegiatan yang berisi permasalahan-permasalah-an yang berkaitan dengan konsep materi dan klasifikasinya, siswa mempela-jarinya dalam kelompok kecil 4 siswa yaitu mendiskusikan masalah tersebut bersama- sama anggota kelompoknya. Masing-masing kelompok menyelesai-kan atau memecahkan masalah yang diberikan dengan cara mereka sendiri. Kemudian 2 dari 4 anggota dari masing- masing kelompok meninggalkan kelompoknya dan bertamu ke kelompok yang lain, sementara 2 anggota yang tinggal dalam kelompok bertugas menyampaikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu. Setelah memperoleh informasi dari 2 anggota yang tinggal, tamu mohon diri dan kembali ke kelompok masing- masing dan melaporkan temuannya serta mancocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka. d Formalisasi Setelah belajar dalam kelompok dan menyelesaikan permasalahan yang diberikan salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya untuk dikomunikasikan atau didiskusikan dengan kelompok lainnya. Kemudian guru membahas dan mengarahkan siswa ke bentuk formal. e Evaluasi Kelompok dan Penghargaan Pada tahap evaluasi ini untuk mengetahui seberapa besar kemampuan siswa dalam memahami materi yang telah diperoleh dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik Two Stay - Two Stray Dua Tinggal – Dua tamu. Masing-masing siswa diberi kuis yang berisi pertanyaan-pertanyaan dari hasil pembelajaran dengan teknik Two Stay - Two Stray Dua Tinggal – Dua tamu, yang selanjutnya dilanjutkan dengan pemberian penghargaan kepada kelompok yang mendapatkan skor rata-rata tertinggi. Menurut Lie 2010 : 62 Langkah-langkah pembelajaran Kooperatif teknik Two stay – two stray adalah sebagai berikut : a Siswa bekerja sama dalam kelompok yang berjumlah 4 empat orang. b Setelah selesai, dua orang dari masing-masing menjadi tamu kedua kelompok yang lain. c Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi ke tamu mereka. d Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain. e Kelompok mencocokkan dan membahas hasil kerja mereka. Berikut disajikan gambar skema diskusi Teknik Two stay – two stray yang dilakukan: Gambar 1. skema diskusi teknik Two Stay – Two Stray Lie, 2010: 61- 62 1 a 2a 1b 2b 1 f 2f 1e 2e 1 d 2d 1c 2c 3a 4a 3f 4f 3b 4b 3c 4c 3d 4d 3e 4e Keterangan : S Siswa yang bertamu ke kelompok lain. Suatu model pembelajaran pasti memiliki kekurangan dan kelebihan. Adapun kelebihan dari model pembelajaran kooperatif teknik Two Stay - Two Stray adalah sebagai berikut. a Dapat diterapkan pada semua kelastingkatan. b Kecenderungan belajar siswa menjadi lebih bermakna c Lebih berorientasi pada keaktifan. d Membantu meningkatkan minat dan prestasi belajar Sedangkan kekurangan dari model pembelajaran kooperatif teknik Two Stay - Two Stray Dua Tinggal – Dua tamu adalah: a Membutuhkan waktu yang lama b Siswa cenderung tidak mau belajar dalam kelompok c Bagi guru, membutuhkan banyak persiapan materi, dana dan tenaga d Guru cenderung kesulitan dalam pengelolaan kelas. Untuk mengatasi kekurangan pembelajaran kooperatif teknik Two Stay – Two Stray, maka sebelum pembelajaran guru terlebih dahulu mempersiapkan dan membentuk kelompok-kelompok belajar yang heterogen ditinjau dari segi jenis kelamin dan kemampuan akademis. Berdasarkan sisi jenis kelamin, dalam satu kelompk harus ada siswa laki-laki dan perempuannya. Jika berdasarkan kemampuan akademis maka dalam satu kelompok terdiri dari satu orang berkemampuan akademis tinggi, dua orang dengan kemampuan sedang dan satu lainnya dari kelompok kemampuan akademis kurang. Pembentukan kelompok heterogen memberikan kesempatan untuk saling mengajar dan saling mendukung sehingga memudahkan pengelolaan kelas karena dengan adanya satu orang yang berkemampuan akade-mis tinggi yang diharapkan bisa membantu anggota kelompok yang lain. http:sekolah- web.blogspot.com201006model-model-pembelajaran.html Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kelebihan model pembelajaran Two Stay – Two Stray adalah siswa lebih aktif dalam proses belajar mengajar dan pembelajaran menjadi lebih bermakna. Kekurangan model pembelajaran Two Stay – Two Stray adalah teknik ini membutuhkan persiapan yang matang karena proses belajar mengajar dengan model TSTS membutuhkan waktu yang lama dan pengelolaan kelas yang optimal.

B. Kajian Empiris

Dokumen yang terkait

perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsay dengan teknik two stay two stray (kuasi eksperimen di MTs PUI Bogor)

0 5 185

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray(Dua Tinggal Dua Tamu) Dengan Pendekatan Nilai Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya

0 6 192

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TWO STAY TWO STRAY DENGAN MEDIA POWERPOINT DI SDN BENDAN NGISOR KOTA SEMARANG

1 8 304

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY BERBANTU MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN KARANGANYAR 01 KOTA SEMARANG

0 31 263

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY – TWO STRAY DENGAN POWER POINT PADA SISWA KELAS IV SD KARANGAMPEL 01 KALIWUNGU KUDUS

0 11 327

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77