Kajian Empiris KAJIAN PUSTAKA

berkemampuan akademis tinggi, dua orang dengan kemampuan sedang dan satu lainnya dari kelompok kemampuan akademis kurang. Pembentukan kelompok heterogen memberikan kesempatan untuk saling mengajar dan saling mendukung sehingga memudahkan pengelolaan kelas karena dengan adanya satu orang yang berkemampuan akade-mis tinggi yang diharapkan bisa membantu anggota kelompok yang lain. http:sekolah- web.blogspot.com201006model-model-pembelajaran.html Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kelebihan model pembelajaran Two Stay – Two Stray adalah siswa lebih aktif dalam proses belajar mengajar dan pembelajaran menjadi lebih bermakna. Kekurangan model pembelajaran Two Stay – Two Stray adalah teknik ini membutuhkan persiapan yang matang karena proses belajar mengajar dengan model TSTS membutuhkan waktu yang lama dan pengelolaan kelas yang optimal.

B. Kajian Empiris

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Rica Indriani tahun 2011 di kelas V SDN Bareng 5 Malang dengan judul “ Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Two Stay Two Stray Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV Di SDN Bareng 5 Malang. Penelitian ini bertujuan untuk;1 mengetahui penerapan model Two Stay Two Stray pada pelajaran IPS, 2 mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa dengan model Two Stay Two Stray, 3 mengetahui hasil belajar IPS siswa setelah penerapan model Two Stay Two Stray. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1 penerapan model Two Stay Two Stray pada pelajaran IPS dikelas IV SDN Bareng 5 Malang dapat berjalan baik dilihat dari peningkatan ketepatan pembelajaran sebesar 15,5 dari siklus I 77 menjadi 92,5 pada siklus II; 2 aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS juga meningkat sebesar 11,4 dari 62 pada siklus I menjadi 73,4 pada siklus II; serta 3 hasil belajar IPS siswa meningkat setelah diajarkan dengan model Two Stay Two Stray yang dilihat dari jumlah siswa yang tuntas pada setiap siklus. Pada pretest jumlah siswa yang tuntas hanya 5 siswa atau 23 kemudian meningkat menjadi 50 pada siklus I dan pada siklus II meningkat lagi mencapai 77. Penelitian juga dilakukan oleh Solikin Agus Purwanto tahun 2010 di kelas IV SDN Sawojajar 5 dengan judul “Meningkatkan Pembelajaran IPA Siswa Kelas IV SDN Sawojajar 5 melalui Pembelajaran Kooperatif Model Two Stay Two Stray”. Penelitian ini bertujuan untuk 1 mendeskripsikan aktivitas guru dalam penerapan pembelajaran kooperatif model Two Stay Two Stray TSTS dalam meningkatkan pembelajaran IPA siswa kelas IV, 2 mendeskripsikan aktivitas siswa dalam pembelajaran kooperatif model Two Stay Two Stray, 3 mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran kooperatif model Two Stay Two Stray. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif model Two Stay Two Stray dapat meningkatkan: a aktivitas siswa dari pra tindakan ke siklus I, dan dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan ke arah baik B, yaitu pada tingkat K dari siklus I 5,4 menjadi 0,4 ke siklus II. Tingkat C dari siklus I 14,15 menjadi 7 ke siklus II, dan tingkat B mengalami kenaikan sebesar 12,15 yaitu dari siklus I 80,45 menjadi 92,6 ke siklus II. b Ketuntasan belajar siswa dari pra tindakan ke siklus I mengalami peningkatan sebesar 48,94 dan dari siklus I ke siklus II juga mengalami peningkatan hasil belajar siswa sebesar 14,2. Dari beberapa penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan Pembelajaran Kooperatif teknik Two Stay – Two Stray Dua Tinggal – Dua Tamu dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini ditunjukkan dengan adanya beberapa kelebihan. Di antaranya, meningkatnya keaktifan siswa dalam pembelajaran, siswa tidak terlalu bergantung kepada guru dan siswa juga dapat belajar untuk mengungkapkan ide-ide ataupun gagasannya kepada orang lain

C. Kerangka berpikir

Dokumen yang terkait

perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsay dengan teknik two stay two stray (kuasi eksperimen di MTs PUI Bogor)

0 5 185

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray(Dua Tinggal Dua Tamu) Dengan Pendekatan Nilai Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya

0 6 192

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TWO STAY TWO STRAY DENGAN MEDIA POWERPOINT DI SDN BENDAN NGISOR KOTA SEMARANG

1 8 304

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY BERBANTU MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN KARANGANYAR 01 KOTA SEMARANG

0 31 263

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY – TWO STRAY DENGAN POWER POINT PADA SISWA KELAS IV SD KARANGAMPEL 01 KALIWUNGU KUDUS

0 11 327

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77