a aktivitas siswa dari pra tindakan ke siklus I, dan dari siklus I ke siklus II
mengalami peningkatan ke arah baik B, yaitu pada tingkat K dari siklus I 5,4 menjadi 0,4 ke siklus II. Tingkat C dari siklus I 14,15
menjadi 7 ke siklus II, dan tingkat B mengalami kenaikan sebesar 12,15 yaitu dari siklus I 80,45 menjadi 92,6 ke siklus II.
b Ketuntasan belajar siswa dari pra tindakan ke siklus I mengalami
peningkatan sebesar 48,94 dan dari siklus I ke siklus II juga mengalami peningkatan hasil belajar siswa sebesar 14,2.
Dari beberapa penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan Pembelajaran Kooperatif teknik Two Stay – Two Stray Dua Tinggal –
Dua Tamu dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini ditunjukkan dengan adanya beberapa kelebihan. Di antaranya, meningkatnya keaktifan
siswa dalam pembelajaran, siswa tidak terlalu bergantung kepada guru dan siswa juga dapat belajar untuk mengungkapkan ide-ide ataupun gagasannya
kepada orang lain
C. Kerangka berpikir
Pembelajaran IPS di SD Tambakaji 05 khususnya di kelas IV masih menggunakan metode konvensional, yaitu guru kurang variatif dalam
menggunakan metode pembelajaran. Metode pembelajaran yang dilakukan kurang melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Proses
pembelajaran sangat didominasi guru, proses pembelajaran yang dilakukan sangat mementingkan hafalan bukan pada pemahaman konsep, Hal tersebut
membuat suasana pembelajaran menjadi tidak kondusif sehingga siswa merasa
jenuh,Sebagian besar siswa tidak menyukai pembelajaran IPS. Dampaknya 51 siswa kelas IV mendapat nilai dibawah KKM Kriteria ketuntasan minimal.
Pemilihan metode pembelajaran dalam pembelajaran IPS sangatlah penting. Guru harus memilih metode pembelajaran yang dapat membuat siswa
terlibat aktif dalam pembelajaran. Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang berpusat pada siswa. Menurut Trianto 2007 : 41 siswa akan
lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya. Dari konsep tersebut maka pembelajaran IPS akan
lebih berhasil apabila menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik Two stay- two stray Dua Tinggal – Dua Tamu. teknik ini sangat cocok diterapkan
dalam pembelajaran IPS karena teknik ini menuntut siswa untuk berkomunikasi, bekerja sama dan bertanggung jawab dalam kelompok karena setiap siswa
mempunyai tugas dan tanggung jawab masing – masing. Dengan pembelajaran ini aktifitas siswa akan meningkat. Siswa akan lebih termotivasi dalam belajar
dan hasil belajar akan meningkat sehingga kualitas pembelajaran IPS meningkat.
Kerangka berpikir dapat dilihat dalam skema berikut:
Skema 2. Kerangka Berpikir Konvensional : Guru
mengajar monoton,tidak melibatkan siswa dalam
proses pembelajaran. Suasana pembelajaran tidak
kondusif,siswa pasif,merasa jenuh sehingga tidak
menyukai IPS
Model Pembelajaran Kooperatif teknik Two Stay
Two Stray Dua Tinggal – Dua Tamu
51 siswa mendapat nilai dibawah KKM
Siswa terlibat aktif dalam proses
pembelajaran,Aktifitas guru meningkat,Siswa merasa
senang,siswa termotivasi,hasil belajar
meningkat. KUALITAS
PEMBELAJARAN MENINGKAT
D. Hipotesis Tindakan