Kerangka Berfikir LANDASAN TEORI

d. Kurikulum dilaksanakan dalam suatu hubungan peserta didik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat dengan prinsip tut wuri handayani, ing madya mangun karsa, ing ngarsa sung tuladha. e. Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar. f. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial, dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal. g. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri diselenggarakan dalam kesimbangan, keterkaitan, dan keseimbangan yang cocok dan memadai antar kelas dan jenis serta jenjang pendidikan. Permendiknas No. 22 Tahun 2006

E. Kerangka Berfikir

Pelaksanaan penilaian hasil belajar mata pelajaran sejarah oleh guru-guru SMA Negeri dan MA Negeri di kota Surakarta berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, meliputi tahap sebagai berikut: 1. Perencanaan penilaian 2. Pelaksanaan penilaian 3. Analisis hasil penilaian 4. Tindak lanjut hasil penilaian Gambar 1. Kerangka berfikir Dari indikator di atas dibandingkan antara pelaksanaan penilaian hasil belajar oleh guru-guru mata pelajaran sejarah SMA Negeri dengan MA Negeri di Surakarta, yang nantinya akan menghasilkan ada perbedaan atau tidak ada perbedaan dalam proses pelaksanaan penilaian berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. 1. Perencanaan penilaian 2. Pelaksanaan penilaian 3. Analisis hasil penilaian 4. Tindak lanjut hasil penilaian SMA NEGERI SURAKARTA MA NEGERI SURAKARTA Dibandingkan Ada atau Tidak Ada Perbedaan

BAB III METODE PENELITIAN

A. Dasar penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Bogdan dan Tylor dalam Moleong, 2006:4, yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menggunakan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang- orang dan perilaku yang dapat diamati. Penelitian ini menyusun desain yang secara terus menerus disesuaikan dengan kenyataan di lapangan. Penelitian kualitatif tidak bertujuan untuk mengkaji atau membuktikan kebenaran suatu teori yang sudah ada, akan tetapi dikembangkan dengan data yang dikumpulkan.

B. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah SMA dan MA Negeri di Kota Surakarta dengan mengambil sampel, teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Purposive sampling atau sample bertujuan, hal ini dilakukan dengan cara mengambil subyek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan oleh adanya tujuan tertentu. Peneliti menggunakan teknik ini dilakukan karena beberapa pertimbangan yaitu keterbatasan waktu, sehingga tidak dapat mengambil sampel banyak dan jauh. 45