Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Singkat Berdirinya PT. Pos Indonesia Persero

BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

A. Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Singkat Berdirinya PT. Pos Indonesia Persero

PT. Pos Indonesia Persero adalah salah satu dari Badan Usaha Milik Negara BUMN yang ada di Indonesia. Pentingnya komunikasi secara tertulis menjadi ide pertama timbulnya gagasan untuk mendirikan perusahaan ini. Selain itu, pendirian perusahaan juga bertujuan untuk menjamin keamanan antara surat menyurat antara penduduk di Indonesia. Kantor Pos yang pertama di Indonesia didirikan di Jakarta pada masa kolonial Belanda disebut Batavia pada tanggal 26 Agustus 1746 oleh Gubernur Jenderal G.W.Barron Van Inhoff. Sedangkan kantor pos yang berkedudukan di Medan dan saat ini bernama Kantor Pos Medan baru didirikan pada tahun 1901. Seiring dengan perkembangan peranan kantor pos, terlebih setelah ditemukannya teknologi telegraf dan telepon, pada tahun 1907 dibentuklah Jawatan Pos, Telegraf, dan Telepon jawatan PTT. Jawatan ini merupakan bagian dari departemen perusahaan-perusahaan pemerintah kolonial Belanda yang didasarkan pada Undang- Undang Perusahaan Negara Hindia Belanda. Pada tahun 1902, kantor PTT pusat yang semula berkedudukan di Weltervreden gambir mulai dipindahkan ke gedung Burgerlijkoefenbare Werkn Bow Dinas Pekerja Umum di Bandung. Tibanya Jepang di Indonesia dan diambilnya kekuasaan dari tangan Belanda membuat struktur organisasi jawatan ini berubah. Menurut struktur organisasi yang dibuat oleh pemerintah militer jepang. Jawatan ini terbagi menjadi Jawatan PTT Sumatera, Jawatan PTT Jawa dan Jawatan PTT Universitas Sumatera Utara Sulawesi. Dengan proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, Angkatan Muda PTT AMPTT mengambil alih kantor PTT pusat dari tangan pemerintah Jepang. Sejak tanggal, 27 September 1945 Jawatan PTT Jawa secara resmi berganti nama menjadi PTT Republik Indonesia RI dengan pimpinan pertama Suharto dan R.Dirja sebagai wakilnya. Dalam perkembangan selanjutnya, sesuai dengan peraturan pemerintah pengganti undang-undang perpu No.19 tahun 1960, Jawatan PTT dinyatakan memenuhi syarat untuk berubah status menjadi Perusahaan Negara PN. Sesuai dengan peraturan itu, Jawatan PTT berganti nama menjadi Perusahaan negara Pos dan telekomunikasi PN Postel. Pada tahun 1965, lingkup kerja PN Postel mengalami perkembangan yang sangat pesat. Untuk memaksimalkan kinerjanya, PN Postel ini kemudian dibagi menjadi dua perusahaan negara yaitu PN Pos dan Giro dan PN Telekomunikasi berdasarkan PP No.29 tahun 1965. Berdasarkan UU no.9 tahun 1969, status BUMN ditetapkan menjadi tiga bentuk yaitu Perusahaan Jawatan Perjan, Perusahaan Umum Perum. dan Perusahaan Perseroan persero. Untuk menyesuaikan dengan ketentuan baru ini, diterbitkanlah PP No.24 tahun 1978 yang khusus mengatur tentang Perum Pos dan Giro. Peralihan kekuasaan dari Belanda ke Jepang, pengambil alihan kekuasaan yang dilakukan oleh AMPTT, hingga perubahan peraturan yang di buat oleh pemerintah Indonesia telah membuat banyak sekali perubahan pada tubuh kantor pos hingga saat ini. Dalam perkembangan itu, penyebab perubahan yang dirasakan cukup pesat adalah pada masa orde baru dengan ditetapkannya Garis-garis Besar Haluan Negara GBHN No.11MPR1983 Bab Ekonomi butir 5 huruf Q. Dinyatakan, Perkembangan Perum Pos dan Giro diarahkan terutama pada perluasan jangkauan pelayanan sehingga Universitas Sumatera Utara mencapai desa-desa dan daerah transmigrasi serta daerah terpencil lainnya dengan ibukota kecamatan sebagai sentral pelayanannya. Langkah lain yang juga sangat penting artinya bagi Perum Pos dan Giro adalah penandatanganan naskah kerja sama dengan PT.Indosat Jakarta sehari sebelum Hari Bakti Postel ke-40 27 September 1985 dengan pengoperasian sarana lalulintas berita elektronik yang secara resmi dioperasikan sejak 1 Nopember 1985. Sejalan dengan itu, agar dapat menghadapi pertumbuhan dunia usaha yang semakin maju dan penuh persaingan diperlukan adanya penyesuaian atas badan yang fleksibel, dinamis dan mampu mengembangkan pelayanan yang lebih baik. Karena itu, pada 20 juni 1995, berdasarkan PP No.5 tahun 1995 Perum Pos dan Giro diubah menjadi PT.Pos Indonesia persero. Ditetapkan, tujuan pos dan giro adalah membangun, mengembangkan, dan mengusahakan pelayanan pos dalam arti yang seluas-luasnya guna mempertinggi kelancaran hubungan. Dengan demikian, pengolahan surat, warkat, dan kartu pos dimonopoli oleh negara melaluia POSINDO. Perusahaan swasta hanya boleh menggarap usaha pada surat pos jenis tertentu, paket dan uang. Yang dimaksud dengan surat pos jenis tertentu adalah barang cetakan, surat kabar, telegram, dan bungkusan kecil.

B. Struktur Organisasi PT.Pos Indonesia Persero