Keberadaan Lembaga Pendidikan Islamiyah Bagi Masyarakat Sibolga

BAB V PERAN LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAMIYAH TERHADAP MASYARAKAT SIBOLGA TAHUN 1942-1945

5.1 Keberadaan Lembaga Pendidikan Islamiyah Bagi Masyarakat Sibolga

Suatu komunitas, organisasi ataupun lembaga yang hadir di tengah-tengah masyarakat tentunya mempunyai peran tersendiri. Hal itu akan dibuktikan melalui tujuan dari lembaga ataupun wadah yang hadir di masyarakat. Pada perkembangan Lembaga Pendidikan Islamiyah akan tampak apa peran sesungguhnya dan bentuk- bentuk kegiatan yang dilakukan. Kegiatan yang dilakukan komunitas, organisasi ataupun lembaga tentunya diupayakan untuk kepentingan masyarakat di sekitarnya. Lembaga Pendidikan Islamiyah, sebagai sebuah bentuk perkumpulan di tengah- tengah masyarakat Sibolga, tentunya melakukan hal yang sama. Kegitan Lembaga Pendidikan Islamiyah sebagai sebuah lembaga mempunyai kegiatan yang ingin mengembangkan tujuan awalnya yaitu pengembangan agama Islam. Selanjutnya, muncul pula keinginan dan dorongan dari lingkungan sekitar untuk pengembangan pendidikan yang berbasiskan agama Islam, dan akhirnya lahirlah Lembaga Pendidikan Islamiyah di Sibolga. Universitas Sumatera Utara Secara umum tujuan terbentuknya suatu lembaga merupakan keinginan bersama untuk membentuk suatu kelompok. Pembentukan kelompok dapat berperan sebagai wadah yang mempersatukan dan mempererat hubungan antara anggota atau masyarakat. Media ini berperan sebagai media kekuatan sosial di tengah-tengah masyarakat. Kekuatan sosial yang dimaksudkan adalah lembaga ataupun organisasi tersebut akan mampu menjadi pelopor sebuah perubahan dalam masyarakat. Selain itu organasasi berfungsi sebagai tempat untuk bertukar informasi antar sesama anggota. Hal ini berarti lembaga berperan sebagai media pendidikan nonformal ditengah-tengah masyarakat. Di lain pihak lembaga ataupun organisasi juga berfungsi sebagai media komunikasi yang efektif dalam menyampaikan berbagai program yang menyangkut berbagai masalah pemerintahan dan pembangunan serta menyuarakan aspirasi masyarakat. Pada masa pemerintahan kolonial di wilayah Sibolga ataupun Indonesia, berbagai organisassi ataupun lembaga tidaklah bekerja secara terbuka di tengah- tengah masyarakat terlebih pada masa Jepang. Hal ini berkaitan dengan ketakukan dari pemerintah akan pemberontakan masyarakat yang mereka jajah. Pada masa pemerintahan Jepang berbagai organisasi dibubarkan, terkecuali organisasi yang bercorak ke-Islaman. Lembaga Pendidikan Islamiyah merupakan suatu perkumpulan yang bercorak Islam, sehingga pemerintah Jepang memberikan sedikit kelonggaran dalam aktifitas lembaga tersebut. Universitas Sumatera Utara Pembubaran berbagai organisasi itu sebagai sebuah kekuatan sosial memberikan kekhawatiran dalam masyarakat. Hal ini disebabkan kekuatan Jepang dengan sistem yang serba baru belum diyakini untuk dapat memberikan kenyamanan serta kepastian di dalam hati masyarakat. Ketidaknyamanan itu dapat dimengerti karena sistem yang dikembangkan Jepang sangat jauh berbeda dengan sistem tata nilai dan norma, hukum, maupun politik pada masa itu. Atas dasar keberadaan seperti di ataslah menjadikan Lembaga Pendidikan Islamiyah mendapat dukungan dari masyarakat terutama dari penganut agama Islam. Selain dukungan dari masyarakat yang beragama Islam di sekitar Lembaga Pendidikan Islamiyah, terdapat pula dukungan dari anggota masyarakat non muslim. Sifat dukungan tersebut sudah didapatkan sejak berdirinya Lembaga Pendidikan Islamiyah. Meski mereka tidak beragama Islam, mereka jga banyak menyekolahkan anak-anak mereka ke sekolah pada Lembaga Pendidikan Islamiyah. Hal ini dimungkinkan karena besarnya animo masyarakat terhadap pendidikan. Persamaan sosiokultural mempermudah mereka berintegrasi di dalam suatu lembaga pendidikan. Hal lain yang mendukung adalah dengan keberadaan mereka pada lembaga tersebut, mereka mendapat pengakuan dan dukungan dalam masyarakat sehingga merupakan kekuatan sosial dalam masyarakat. Pandangan-pandangan seperti di ataslah yang mengakibatkan masyarakat di Sibolga tidak begitu mempersoalkan perbedaan agama. Dukungan semakin banyak terlebih setelah muncul kebijakan Jepang yang mencoba untuk membubarkan Universitas Sumatera Utara organisasi yang ada di wilayah Sibolga, terkecuali organisasi berbau Islam. Dukungan yang diberikan oleh masyarakat terhadap Lembaga Pendidikan Islamiyah berupa bantuan operasional kegiatan lembaga dan beberapa hal lainnya. Harapannya, Lembaga Pendidikan Islamiyah mampu menyuarakan penderitaan rakyat yang dialami pada saat kerja paksa dan kewajiban lain yang dibebankan terhadap masyarakat setempat. Melalui hal ini Lembaga Pendidikan Islamiyah bukan hanya sebagai sebuah lembaga untuk mendidik anak-anak dalam pengamalan dan pengembangan Islam, tetapi juga menjadi sebuah kekuatan sosial di tengah-tengah masyarakat Sibolga. Lembaga Pendidikan Islamiyah yang berkembang di tengah-tengah masyarakat Sibolga tentunya mendapat pengaruh dari luar. Pengaruh yang di maksudkan adalah bentuk-bentuk organisasi ataupun aliran Islam yang berasal dari Sumatera Barat. Namun demikian, terdapat pula pengaruh Islam lokal dari Sumatera Timur. Hal ini dibuktikan dengan terciptanya suatu kerjasama dua aliran organisasi Islam pada Lembaga Pendidikan Islamiyah, yaitu pengaruh dari organisasi Muhammadyah dan Nahdlatul Ulama NU. Kedua organisasi Islam ini merupakan organisasi yang berkembang pesat di Indonesia. Tentunya kedua organisasi ini saling mempengaruhi dalam perkembangan lembaga tersebut. Secara garis besar organisasi Nahdlatul Ulama kebangkitan ulama atau cendekiawan Islam yang disingkat NU didirikan pada tanggal 31 Januari 1926. Basis daripada Nahdlatul Ulama ini adalah bidang pendidikan, sosial dan ekonomi. Universitas Sumatera Utara Persebaran dari organisasi ini terus berkembang di wilayah Indonesia sejak didirikan. Organisasi Islam Nahdlatul Ulama ini didirikan untuk menghimpun seluruh cendekiawan Islam yang ada di Indonesia dan melakukan perbaikan dalam bidang ekonomi, sosial dan pendidikan seperti yang disebutkan sebelumnya. Organisasi Islam Muhammadyah merupakan suatu organisasi Islam yang didirikan oleh K. H. Ahmad Dahlan di kampung Kauman, Yogyakarta pada tahun 1912. Nama Muhammadyah di ambil dari nama nabi Muhammad SAW yang diartikan sebagai pengikut nabi Muhammad SAW. Organisasi ini didirikan oleh beliau untuk mendukung usaha memurnikan ajaran Islam yang dianggap banyak menyimpang dan dipengaruhi oleh hal-hal mistik. Perkembangan organisasi Muhammadyah ini dilakukan melaui dakwah. Gerakan Muhammadyah ini bercirikan semangat membangun tata sosial dan pendidikan masyarakat yang lebih maju dan terdidik. Perkembangan organisasi Muhammadyah ini kemudian meluas ke seluruh wilayah Indonesia. Dari pulau Jawa kemudian menyebar ke Sumatera, Kalimantan dan pulau-pulau lainnya. Pada tahun 1920 organisasi ini telah masuk ke wilayah Sumatera Barat dan tahun 1926 telah tersebar di seluruh Sumatera. Melalui perjalanan sejarah terbentuknya Lembaga Pendidikan Islamiyah yang berawal dari sebuah perkumpulan oleh H. Abdul Manam yang berasal dari Sumatera Barat seperi yang sudah diterangan sebelumnya pada BAB III, maka dapat dipastikan bahwa lembaga tersebut mempunyai kaitan yang erat dengan organisasi Islam Muhammadyah. Keterkaitan organisasi Muhammadyah tersebut dengan Universitas Sumatera Utara Lembaga Pendidikan Islamiyah juga mendorong terciptanya sebuah bentuk pendidikan yang lebih baik di wilayah Sibolga.

5.2 Pengaruh Pemerintahan Jepang bagi Lembaga Pendidikan Islamiya di Sibolga