pada zamannya. Sehingga penulis merasa buku ini sangat penting guna memperkaya wawasan dan memberikan keterangan seputar lembabaga-lembaga pendidikan yang
didirikan oleh Islam di Indonesia.
1.5 Metodologi Penelitian
Dalam menuliskan sebuah peristiwa bersejarah yang dituangkan ke dalan historiografi, maka harus menggunakan metode sejarah. Metode sejarah dimaksudkan
untuk merekontruksi kejadian masa lampau guna mendapatkan sebuah karya yang mempunyai nilai. Metode sejarah adalah proses menguji dan menganalisa secara kitis
rekaman peninggalan masa lampau.
10
Tahap-tahap yang dilakukan dalam penelitian sejarah antara lain:
1. Heuristik, yaitu tahap awal untuk mencari data-data melalui berbagai
sumber dan relevan dengan penelitian yang dilakukan. Dalam tahap heuristik sumber data dapat diperoleh melalui dua cara, yaitu :
• Studi lapangan field research. Data-data dapat diperoleh melalui wawancara. Wawancara dilakukan secara terbuka dengan berbagai
informan baik itu secara perorangan maupun lembaga. Melalui pertanyaan-pertanyaan yang diajukan diharapkan penelitian ini akan
10
Louis Gottschalk, Mengerti Sejarah, terjemahan Nugroho Notosusanto, Jakarta: IU Press, hlm. 32
Universitas Sumatera Utara
lebih mendalam dan objektif. Wawancara ditujukan kepada guru- guru yang ada di Pendidikan Islamiyah, baik mereka yang masih
aktif sebagai guru maupun para alumni yang sudah bekerja di sektor lain sejauh mengetahui tentang sejarah Pendidikan Islamiyah itu
sendiri. Informan yang dimaksudkan adalah Ketua Yayasan Islamiyah, masyarakat sekitar lembaga Islamiyah yang mengetahui
tentang lembaga tersebut, dan orang-orang yang dulunya pernah bersekolah di Lembaga Pendidikan Islamiyah. Selain itu data-data
wawancara dilakukan juga ke berbagai instansi pemerintahan seperti Departemen Dalam Negeri, Departemen Pendidikan dan
Departemen Agama. • Studi kepustakaan library research. Studi kepustakaan informasi
diperoleh dengan membaca berbagai buku, dokumen, arsip, dan lain sebagainya yang mendukung penulisan ini. Buku-buku yang
digunakan berasal dari Perpustakaan Daerah Sibolga, Perpustakaan Universitas Sumatera Utara, dan Perpustakaan Daerah Sumatera
Utara sedangkan arsip ataupun dokumen diperoleh melalui Sekolah Dasar Islamiyah itu sendiri dan dari instansi pemerintah terkait.
2. Verifikasi, merupakan proses yang dilakukan peneliti untuk mencari nilai kebenaran data sehingga dapat menjadi penelitian yang objektif
fakta. Dalam tahap ini sumber-sumber yang telah terkumpul kritik,
Universitas Sumatera Utara
baik itu kritik internal maupun kritik eksternal. Kritik internal merupakan kritik yang dilakukan untuk mencari kesesuain data dengan
permasalahan yang diteliti. Dalam hal ini peneliti akan mempertanyakan beberapa hal mengenai keabsahan data tersebut yaitu kapan data itu
dibuat, dimana data itu dibuat, siapa yang membuat data tersebut, serta apakah data tersebut asli. Sedangkan kritik eksternal merupakan kritik
yang mencari kebenaran malaui penyesuaian data dari berbagai sumber baik itu sumber tertulis maupun hasil wawancara.
3. Interpretasi, yaitu tahap dimana peneliti berusaha untuk menghubungkan fakta-fakta sehingga menimbulkan pemahaman dan penafsiran. Melaui
pemahaman dan penafsiran inilah melahirkan suatu karya dalam bentuk penulisan sejarah.
4. Historiografi, yaitu tahap akhir dalam metode sejarah. Dimana peneliti menuliskan hasil penelitiannya secara kronologis dan sistematis, sehingga
didapatkan penjelasan mengenai perkembangan Lembaga Pendidikan Islamiyah di Sibolga secara rinci dan objektif.
Universitas Sumatera Utara
BAB II
GAMBARAN UMUM KOTA SIBOLGA
2.1 Letak Geografis Kota Sibolga