Faktor yang Berkaitan dengan Kinerja

Didalam organisasi, sejumlah orang harus memainkan peranan sebagai pemimpin sedangkan lainnya harus memainkan perananan pengikut atau bawahan. Hubungan antara individu dan kelompok dalam organisasi menghasilkan suatu harapan terhadap perilaku kerja individu. Sedangkan kinerja organisasi merupakan hasil interaksi yang kompleks dan agregasi kinerja sejumlah individu dalam organisasi Ilyas, 1999. Dalam organisasi pelayanan kesehatan, sangatlah penting untuk memiliki instrumen penilaian kinerja yang efektif bagi tenaga profesional. Proses evaluasi kinerja menjadi bagian terpenting dalam upaya manajemen untuk meningkatkan kinerja organisasi yang efektif Ilyas, 1999.

2.1.2. Faktor yang Berkaitan dengan Kinerja

Beberapa teori menerangkan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang baik sebagai individu atau sebagai individu yang ada dan bekerja dalam suatu lingkungan. Sebagai individu, setiap orang mempunyai ciri dan karakteristik yang bersifat fisik maupun non fisik. Dan sebagai manusia yang berada dalam lingkungan maka keberadaan serta perilakunya tidak dapat dilepaskan dari lingkungan tempat tinggal ataupun tempat kerjanya Tenty, 2004. Menurut Gibson yang dikutip Ilyas 1999, secara teoritis ada 3 variabel yang mempengaruhi perilaku kerja dan kinerja yaitu: 1. Variabel individu yang dikelompokkan pada sub variabel kemampuan dan keterampilan, latar belakang keluarga, tingkat sosial dan pengalaman dan demografis umur, asal usul dan jenis kelamin. Kemampuan dan keterampilan Universitas Sumatera Utara merupakan faktor utama yang mempengaruhi perilaku dan kinerja individu. Variabel demografis mempunyai efek tidak langsung pada perilaku dan kinerja individu. 2. Variabel organisasi terdiri dari sub variabel sumber daya, kepemimpinan, imbalan, struktur dan desain pekerjaan. 3. Variabel psikologis mencakup sub variabel persepsi, sikap, kepribadian, belajar dan motivasi. Variabel ini banyak dipengaruhi oleh keluarga, tingkat sosial dan pengalaman kerja sebelumnya dari variabel demografis. Variabel psikologis seperti persepsi, sikap, kepribadian dan belajar merupakan hal yang kompleks dan sulit diukur. Gibson juga menyatakan sukar mencapai kesepakatan tentang pengertian dari variabel tersebut, karena seorang individu masuk dan bergabung dalam organisasi kerja pada usia, etnis, latar belakang budaya dan keterampilan berbeda satu dengan lainnya. Menurut Notoatmodjo 2003, ada teori yang mengemukakan tentang faktor- faktor yang mempengaruhi kinerja yang disingkat ACHIVEVE, yakni Ability kemampuan pembawaan, Capasity kemampuan yang dikembangkan, Help bantuan untuk terwujudnya kinerja, Incentive insentif material maupun non material, Environment lingkungan tempat kerja karyawan, Validity pedomanpetunjuk uraian kerja dan Evaluation adanya umpan balik hasil kerja. Keberhasilan kinerja pelaksanaan suatu kegiatan juga sangat ditentukan ada tidaknya bimbingan dan supervisi yang baik dari atasan pimpinan. Kewajiban pimpinan dalam membimbing dan supervisi pada bawahan adalah: Universitas Sumatera Utara 1. Menanyakan permasalahan serta kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan agar dapat dilakukan langkah-langkah perbaikan dan penyempurnaan. 2. Memberi umpan balik, koreksi dan perbaikan untuk diketahui dan disadari oleh yang bersangkutan agar diperbaiki sesuai standar. 3. Membimbing dan memberi solusi cara mengatasi permasalahan yang dialami bawahan dan meningkatkan motivasi kerja dan mengembangkan potensi petugas. Ketersediaan sumber daya seperti biaya, tenaga serta sarana dan fasilitas kerja akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan suatu pekerjaan. Sarana dan fasilitas kerja merupakan faktor pendukung Enabling factor dalam menjalankan suatu kegiatan. 2.2. Motivasi Kerja

2.2.1. Pengertian Motivasi Kerja